ETIKA DAN ESTETIKA TARI RAPA’I GELENG PADA MASYARAKAT ACEH BARAT DAYA.
ETIKA DAN ESTETIKA TARI RAPA’I GELENG
PADA MASYARAKAT ACEH BARAT DAYA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
RISKA JUNIANDA
NIM. 2113142065
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat waktu.
Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, UNIMED. Di
samping persyaratan akademis, adalah juga ungkapan tanggung jawab penulis
sebagai seorang akademis, melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Skripsi ini berjudul “Etika
dan Estetika Tari Rapa’I Geleng Pada Masyarakat Aceh Barat Daya”.
Apa yang penulis lakukan ini mungkin belum mencapai hasil yang
maksimal, untuk itu saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca sangat
diharapkan. Semoga Skripsi ini bisa memberi kontribusi terhadap khasanah
pengetahuan, dan semoga penelitian ini membantu terhadap kegiatan penelitianpenelitian relevan selanjutnya.
Banyak sudah dukungan dan bantuan yang penulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yeng
diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, rasa hormat
dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan
Seni Universitas Negeri Medan.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Ketua Jurusan Sendratasik.
4. Sitti Rahmah, S.Pd. M,Si. Kaprodi Pendidikan Tari sekaligus Dosen
Penguji.
5. Nurwani, S.S.T. M.Hum. Pembimbing I yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan, motivasi untuk penulis agar dapat
menyelesaikan Skripsi.
6. Yusnizar Heniwati, S.S.T. M.Hum. Pembimbing II yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan yang bermanfaat untuk penulis
sehingga dapat menyelesaikan Skripsi.
7. Irwansyah, S.Sn, M.Sn. Dosen Pembimbing Akademik sekaligus
Dosen Penguji.
8. Seluruh Bapak/ Ibu Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Tari serta staf
Administrasi dan Perlengkapan di lingkungan FBS Universitas Negeri
Medan.
9. Teristimewa ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada kedua
orang tua tercinta Ayahanda Rusli dan Ibunda Karnizar, yang telah
banyak memberikan dukungan, motivasi, semangat, kesabaran, kasih
sayang dan Doanya kepada penulis serta Abanganda tersayang Deni
Kurniawan S.P yang senantiasa memberikan dukungan dan kasih
sayangnya kepada penulis.
10. Nasruddin dan Wardah selaku Narasumber serta Group Bujang Juara
yang memberikan banyak informasi dan masukan mengenai Etika dan
Estetika Tari Rapa’I Geleng Pada Masyarakat Aceh Barat Daya.
ii
11. Keluarga besar Trisi, Sahabat tersayang mas Adit, Sri Yuningsih S, M.
Juni Pranata, M.Chairil Syahputra, Dial Al Rabin, Dito, Lenni Manikk,
Heri Julyanda yang selalu bersedia hadir dalam memberikan motivasi
yang membangun kepada penulis.
12. My bestfriend Laurensia Dora Melisa Sinaga, Hestyoni Lase, yang
telah membantu pada masa perkuliahan maupun pada saat penyusunan
Skripsi ini. Serta Reni Sundari, Eli Darmika, Novinta Sari, Ina Refida
Daulay, Sri Rahayu dan seluruh teman-teman seperjuangan di
Pendidikan Tari Stambuk 2011, yang tidak bisa dituliskan satu per satu.
13. Saniati, S.Pd, teman-teman kost 182, Kakak Asmidar Manik, Abang
Simbolon, Kakak Laura, Unen Wilda, Heksa, dan wulan yang selalu
memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih buat segala sesuatu yang sudah
diberikan baik dukungan secara langsung maupun tidak langsung. Semoga skripsi
ini dapat berguna bagi kita semua. Sebagai pedoman dalam menambah wawasan
untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Medan,
Penulis,
Riska Junianda
NIM. 2113142065
iii
2015
ABSTRAK
Riska Junianda, 2113142065. Etika dan Estetika Tari Rapa’I Geleng Pada
Masyarakat Aceh Barat Daya. Skripsi. Medan. Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan, 2015.
Rapa’I Geleng adalah sebuah tarian etnis Aceh yang berasal dari wilayah Aceh
Barat Daya tepatnya di Manggeng, Rapa’I Geleng di ciptakan oleh pemuda Aceh
yang belajar mengaji di balee. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana Etika dan Estetika tari Rapa’I Geleng Pada Masyarakat Aceh Barat
Daya.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori etika K. Bertens (1994)
dan estetika Dharsono (2007:14).
Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian yang dimulai dari bulan Mei hingga
Juli tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah di desa Seuneulop Kecamatan Manggeng
Kabupaten Aceh Barat Daya, untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini,
peneliti melakukan observasi lapangan, studi kepustakaan, dokumentasi berupa
video dan foto-foto serta melakukan wawancara.
Hasil penelitian berdasarkan data yang terkumpul, dapat diketahui bahwa Tari
Rapa’I Geleng tergolong tari tradisional Aceh yang berasal dari desa Seuneulop
Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya. Tari Rapa’I Geleng
merupakan suatu tarian yang berawal dari upacara agama Islam yaitu Dalail
Qairat, dilaksanakan ditempat pengajian yang dilakukan malam hari setelah shalat
isya. Tari ini memililki tiga babak yaitu Saleum, Kisah, dan Lanie. Jumlah penari
berkelompok, yang ditarikan oleh laki-laki. Dalam tari ini memiliki aturan-aturan
dan nilai keindahan di lihat dari elemen-elemen tari yaitu tema, gerak, property,
pola lantai, musik dan busana menurut ajaran agama Islam. Tari ini memiliki etika
pada gerak, pola lantai, busana dan syair, dan pada estetika dilihat dari gerak,
busana, music dan syair. Tari Rapa’I Geleng dilihat dari tema dahulunya sebagai
penyampaian pesan yaitu menyiarkan agama akan tetapi setelah perkembangan
zaman tema tari ini sudah berubah menjadi tari pertunjukkan. Dilihat dari gerak
tari Rapa’I Geleng mempunyai aturan-aturan dan nilai-nilai keindahan sesuai
dengan ajaran agama Islam. Pola lantai dalam tari Rapa’I Geleng dapat dilihat dari
pola satu saf, dua saf yang diambil dari barisan atau saf dalam sholat, kemudian
pola lingkaran merupakan masyarakat aceh melakukan musyawarah ataupun
kerjasama. Busana dalam tari Rapa’I Geleng harus menutup aurat yang di
anjurkan dalam ajaran agama Islam. Syair yg dibawakan dalam tari ini sesuai
dengan tujuan tari. Dalam tari Rapa’I Geleng menggunakan musik internal dan
eksternal.
Kata kunci: Rapa’I Geleng, Masyarakat Aceh Barat Daya, Etika dan Estetika.
i
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian................................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian............................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN PERTANYAAN PENELITIAN 7
A. Landasan Teori .................................................................................... 7
1. Teori Bentuk .................................................................................. 7
2. Teori Etika ...................................................................................... 8
3. Teori Estetika .................................................................................. 9
B. Kerangka Konseptual ......................................................................... 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 14
A. Metode Penelitian .............................................................................. 14
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................. 15
1. Lokasi Penelitian ........................................................................... 15
2. Waktu Penelitian ........................................................................... 15
C. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 15
1. Populasi ......................................................................................... 15
2. Sampel Penelitian .......................................................................... 16
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 16
1. Observasi ...................................................................................... 16
2. Wawancara ................................................................................... 17
iv
3. Dokumentasi .................................................................................. 17
4. Studi Pustaka ................................................................................. 17
E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 21
BAB IV PEMBAHASAN DAN PENELITIAN ......................................... 22
A. Deskripsi Suku Aceh .......................................................................... 22
1. Geografi Kecamatan Manggeng .................................................... 22
2. Suku Aceh ..................................................................................... 25
3. Sistem Religi ................................................................................. 26
4. Mata Pencaharian .......................................................................... 27
5. Kesenian ........................................................................................ 27
B. Asal Mula Tari Rapa’I Geleng .......................................................... 28
C. Bentuk Penyajian ................................................................................ 31
1. Tahapan ......................................................................................... 31
a. Tahap Awal ............................................................................... 31
b. Tahap Isi ................................................................................... 32
c. Tahap Akhir ............................................................................. 34
2. Elemen Tari ................................................................................... 34
a. Tema ......................................................................................... 34
b. Gerak ........................................................................................ 35
c. Properti...................................................................................... 41
d. Pola ........................................................................................... 41
e. Musik ........................................................................................ 43
f. Busana ....................................................................................... 44
D. Etika Dalam Tari Rapa’I Geleng ........................................................ 44
1. Gera ............................................................................................... 45
2. Pola ................................................................................................ 46
3. Busana ........................................................................................... 47
4. Syair ............................................................................................... 47
E. Estetika Dalam Tari Rapa’I Geleng .................................................. 50
1. Gerak ........................................................................................... 51
2. Busana ........................................................................................... 52
v
3. Musik ............................................................................................ 53
4. Syair ............................................................................................... 54
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 55
A. Kesimpulan......................................................................................... 55
B. Saran ................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 57
GLOSARIUM
DATA INFORMAN
vi
DAFTAR GAMBAR
4.1
Gambar Peta Aceh Barat Daya ........................................................ 22
4.2
Gambar Posisi Berdiri Sebelum Duduk Bersimpuh ....................... 31
4.3
Gambar Duduk Bersimpuh .............................................................. 32
4.4
Gambar Gerak Saleum .................................................................... 32
4.5
Gambar Gerak I’Laot ...................................................................... 33
4.6
Gambar Gerak Gelumbang ............................................................. 33
4.7
Gambar Gerak Dayong-Dayong ..................................................... 33
4.8
Gambar Gerak Menumbuk Padi ..................................................... 34
4.9
Posisi penari membentuk garis horizontal ....................................... 41
4.10
Posisi penari membentuk tiga dimensi ............................................ 42
4.11
Posisi penari membentuk dua garis horizontal ................................ 42
4.12
Posisi penari membentuk lingkaran ................................................. 43
4.13
Posisi penari membentuk horizontal 43
4.14.
Gambar Busana Penari Rapa’I Geleng
4.15
Gambar Aksesoris Penari Rapa’I Geleng ....................................... 53
4.11
Gambar Alat Musik Rapa’I ............................................................. 54
viii
52
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aceh merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia, yang terletak
di ujung pulau Sumatera. Aceh dikenal dengan keunikan dan kekayaan yang
dimilikinya, baik kekayaan alam, budaya maupun adat istiadat yang dimilikinya.
Provinsi Aceh memiliki 23 Kabupaten, salah satunya Kabupaten Aceh
Barat Daya. Aceh Barat Daya sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh
Selatan bukanlah merupakan akses dari reformasi pada tahun 1998. Meskipun
perubahan pemerintahan nasional saat itu mempercepat pemekaran tersebut,
namun wacana untuk pemekaran itu sendiri sudah berkembang sejak sekitar tahun
1960-an. Perekonomian Aceh Barat Daya mengandalkan sektor pertanian dan
perdagangan untuk kelangsungan hidup. Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki 9
buah kecamatan yaitu : Babah Rot, Blangpidie, Jeumpa, Kuala Batee, Lembah
Sabil, Manggeng, Setia, Susoh, dan Tangan-Tangan.
Di setiap Kecamatan yang berada di Kabupaten Aceh Barat Daya
mempunyai nilai-nilai seni budaya sebagaimana yang dimiliki suku-suku lain
yang ada di Indonesia. Banyak terdapat berbagai kesenian-kesenian di Aceh Barat
Daya salah satunya di kecamatan Manggeng desa Seuneulop ada kesenian tari
Rapa’I Geleng.
Rapa’I Geleng adalah sebuah tarian etnis Aceh yang berasal dari wilayah
Aceh Bagian Selatan tepatnya Manggeng, yang sekarang masuk kawasan
Kabupaten Aceh Barat Daya. Rapa’I Geleng diciptakan oleh para pemuda Aceh
1
yang belajar mengaji dibalee atau suatu tempat pengajian. Di sela-sela mereka
belajar mengaji diwaktu istirahat mereka menghibur dirinya dengan bermain,
bercanda, bernyanyi dan ada yang memainkan alat musik seperti rapa’i. Rapa’I
adalah alat musik perkusi tradisional Aceh yang sering digunakan pada upacaraupacara adat di Aceh seperti upacara perkawinan, mengiringi tarian, dan
sebagainya.
Tari Rapa’I Geleng berawal dari upacara Agama Islam, yaitu Dalalil
Qairat. Dalalil Qairat yaitu suatu pendekatan diri kepada Allah SWT dan Nabi
Muhammad SAW dengan membacakan puji-pujian serta shalawat. Dalalil Qairat
ini dilakukan pada malam hari sesudah sholat isya di tempat pengajian. Dilakukan
dengan duduk bersila, melingkar, maupun berbanjar, sambil mengumandangkan
pujian-pujian Allah SWT serta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Menurut
perkembangan zaman Dalalil Qairat berkembang menjadi Rateb Geleng. Rateb
Geleng merupakan proses pendekatan dan pengembangan agama Islam dengan
menggelengkan kepala kekiri dan kekanan sambil membacakan pujian-pujian
serta shalawat kepada Allah SWT dan Rasulullah, gerakan ini dilakukan dengan
duduk
bersila
berbanjar
maupun
melingkar
ditempat-tempat
pengajian.
Perkembangan dari Dalalil Qairat dan Rateb Geleng menjadi tari Rapa’I Geleng
yaitu suatu kesenian yang lebih mengembangkan gerakan-gerakan dari kepala,
badan, tangan , kaki dan menambahkan alat musik Rapa’I sebagai musik
pengiring dan sebagai properti tari.
Tari Rapa’I Geleng mempertahankan suatu bentuk tari dengan melakukan
gerakan yang unik serempak menggelengkan dan menggangguk kepala sesuai
22
23
dengan irama pukulan Rapa’I dalam keadaan duduk. Tari Rapa’I Geleng
berfungsi sebagai media dakwah dalam menyiarkan agama Islam, tarian ini juga
mempunyai tema yang dibawakan oleh Rasulullah SAW serta menanamkan nilai
moral kepada masyarakat. Gerak dalam tari ini melambangkan sikap keseragaman
dalam hal kerjasama, kebersamaan, dan penuh kekompakan dalam lingkungan
masyarakat. Gerakan tarian ini diangkat dari gerak yang menyerupai gerakan
sholat dan berzikir yaitu, kepala yang digerakkan kekiri dan kekanan, duduk
berbanjar satu saf. Tari Rapa’I Geleng juga terbagi menjadi 3 babak yaitu :
Saleuem (salam), Kisah (baik kisah rasul, nabi, raja, dan ajaran agama), dan Lani
(penutup).
Dalam tari Rapa’I Geleng mempunyai nilai etika dalam gerak, syair dan
busana yang mencerminkan sikap tingkah laku manusia dalam kehidupan yang
disesuaikan dengan ajaran Islam. Tari Rapa’I Geleng juga mempunyai nilai-nilai
estetika yang dapat diamati dari gerak lengan, torso, kaki dan kepala. Tari Rapa’I
Geleng secara keseluruhan lebih menekankan gerak pada bagian kepala, dan
menjadikan gerak unik dan mengandung nilai estetis dalam tari ini. Selain estetis
dalam gerak ada juga estetis dalam busana, yang dilihat dari warna, serta tetap
mengikuti aturan-aturan ajaran Islam yang identik dengan menutup aurat.
Tari Rapa’I Geleng ini adalah tari tradisi. Penari tari ini berjumlah genap
yaitu 10-20 orang penari maupun lebih. Tari ini dahulunya berawal dari upacara
agama Islam, seiring perkembangan zaman tari ini banyak digunakan dalam
pertunjukan, pesta perkawinan, penyambutan tamu, dan sebagainya. Masyarakat
sangat menyukai pertunjukan tari Rapa’I Geleng, terlihat jelas bahwa pada saat
24
tari ini dipertunjukan masyarakat menyaksikan dengan seksama. Berdasarkan
fenomena di atas yang sudah jelas, penulis tertarik mengangkat tarian ini menjadi
topik penelitian. Adapun judul dalam penelitian ini adalah “Etika dan Estetika
Tari Rapa’I Geleng Pada Masyarakat Aceh Barat Daya”.
B. Identifikasi Masalah
Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka penulis perlu
melakukan penelitian studi, objek yang diteliti dan melakukan observasi dan
wawancara
ke
berbagai
sumber,
sehingga
semua
permasalahan
dapat
diidentifikasi. Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui, kemudian
penulis mengemukakan identifikasi masalah apa saja yang akan diteliti. Adapun
permasalahan yang ditemukan pada penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai
berikut.
1. Bagaimana asal usul Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat
Daya?
2. Bagaimana fungsi Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat Daya?
3. Bagaimana etika Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat Daya?
4. Bagaimana estetika Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat
Daya?
5. Bagaimana bentuk penyajian tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh
Barat Daya?
25
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah diambil berdasarkan dari latar belakang dan juga
identifikasi masalah yang sebelumnya sudah dibahas di atas. Pembatasan masalah
digunakan untuk membatasi ruang pikir peneliti dalam meneliti suatu penelitian.
Adapun pembatasan masalah sebagai berikut .
1. Bagaimana Etika Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat Daya?
2. Bagaimana Estetika Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat
Daya ?
D. Rumusan Masalah
Sebuah penelitian bisa dilakukan, apabila rumusan dalam penelitian sudah
didapat. Perumusan masalah diperlukan agar dalam penelitian dilapangan tidak
terjadi penyimpangan dalam pengambilan data. Berdasarkan pada uraian di atas
maka perumusan masalah dalam topik penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Etika Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat Daya?
2. Bagaimana Estetika Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat
Daya ?
E. Tujuan Penelitian
Dalam pembuatan tujuan dari penelitian seorang peneliti harus
mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Tujuan penelitian
benar-benar mengacu pada rumusan masalah penelitian. Perbedaannya hanya bila
rumusan masalah ditulis ke dalam bentuk pertanyaan, sedangkan tujuan masalah
harus ditulis dalam bentuk pernyataan.
26
Dari perumusan masalah yang ada sehingga peneliti memiliki beberapa
tujuan yang harus dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan Etika Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat
Daya.
2. Mendeskripsikan Estetika Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh
Barat Daya.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian selalu memiliki hasil yang bermanfaat dan berguna, terutama
bagi pengembangan ilmu, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Sesuai dengan
penjelasan di atas dan setelah penelitian ini dirangkumkan maka manfaat
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambahkan pengetahuan dan
wawasan mengenai tari Rapa’I Geleng
pada masyarakat Aceh Barat
Daya.
2. Bagi narasumber, penelitian berharap dapat memberikan motivasi untuk
meningkatkan dan mengembangkan Tari Rapa’I Gelenga di Aceh Barat
Daya.
3. Bagi kalangan publik, sebagai informasi bahwa Aceh memiliki produkproduk kesenian yang layak disajikan dalam bentuk seni pertunjukkan.
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti lain yang akan datang ingin
meneliti mengenai kesenian khususnya kesenian Aceh.
5. Sebagai bahan motivasi sebagai pembaca, khususnya pembaca yang
menekuni bidang seni.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diselesaikan oleh penulis,
dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Tari Rapa’I Geleng berasal dari desa Seuneulop Kecamatan Manggeng
kabupaten Aceh Barat Daya .
2. Etika dalam tari Rapa’I Geleng dapat dilihat dari gerak, busana, dan syair,
semuanya mempunyai aturan-aturan sesuai dengan norma dan hukum
dalam syariat Islam. Ragam gerak nya yaitu penghormatan, sholawat,
saleum. Penghormatan merupakan awal proses menghormati terutama
kepada Tuhan yang Maha Esa atas ungkapan bentuk rasa syukur. Sholawat
merupakan doa dimana para penari wajib bershalawat kepada Nabi besar
Muhammad SAW. Saleum merupakan salah satu akar kata Islam, dimana
gerak ini merupakan etika yang menunjukkan rasa hormat kepada para
penonton, para hadirin, dan petuah-petuah yang dituakan.
3. Estetika dalam tari Rapa’I Geleng dapat kita lihat dari gerak, busana,
musik, dan syair, semuanya mempunyai nilai keindahan sesuai dengan
ajaran Islam.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian penulis mengajukan beberapa saran, yaitu :
1. Dengan adanya penelitian tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat
Daya , penulis menyarankan kepada pemerintah Kabupaten Aceh Barat
55
56
2. Daya agar lebih memperhatikan dan berupaya melestarikan keseniankesenian di Kabupaten Aceh Barat Daya.
3. Penulis menyarankan kepada pemerintah agar memberikan wahana atau
tempat para seniman-seniman untuk menuangkan ide-ide kreatif mereka.
4. Kepada generasi muda diharapkan untuk dapat mempelajari tari-tari
tradisional Aceh secara baik dan benar sesuai dengan norma dan adat
istiadat guna pelestarian budaya.
57
DAFTAR PUSTAKA
Ernawati, dkk, 2008. Tata Busana Untuk SMK jilid I. Departemen Nasional :
Jakarta.
Fauzya Lestari Syera, 2012.“Konsep Koreografi Tari Rapa’I Geleng pada
masyarakat Aceh Utara”. Medan: Jurusan Sendratasik, FBS Universitas
Negeri Medan.
Hasanah Ulfatun, 2013.“Keberadaan Tari Rateb Meusekat Pada MasyarakatAceh
Di Kabupaten Nagan Raya. Medan: Jurusan Sendratasik, FBS Universitas
Negeri Medan.
Hadi, Y Sumandiyo, 2002. Kajian Tari, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Jakfar Paleh, M. 2013.Sistem Sosial dan Budaya Masyarakat Aceh. Aceh : Islamic
Studies Jurnal
Langer, Sezane K, 1988. Problematika Seni , Terjemah F.X. Widaryanto,
Bandung: Akademi Seni Tari Indonesia.
Made Wirartha, I. 2005. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, dan
Tesis. Denpasar
Nurwani. 2014. Bahan Ajar Pengetahuan seni Tari. Medan: Unimed Press
Sachri, Agus, 2002. Estetika Makna, Simbol, dan Daya. Bandung: Penerbit ITB
Sandi Herri. 1989/1990. Deskripsi Tari Rapa’I Geleng. Dapartemen Pendidikan
dan Kebudayaan Kantorwilayah Propinsi Daerah Istimewa Aceh : Aceh.
Soedarsono, 1978, Djawa Bali: Dua Pusat Perkembangan damarttugi Tradisional
Di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.
Sony Dharsono, 2007. Estetika. Bandung: Rekayasa Sains Bandung.
S.Praja, Juhaya,2008. Aliran-aliran Filsafsat dan Etika, Prenada Media:Jakarta.
Winarti Amalia Arki, 2013.“Karakteristik Tari Seudati Pada Masyarakat
Kabupaten Pidie”
58
http://acehselatan.com
https://www.Petainfrastrukturkabupatenacehbaratdaya.com
http://kecamatanmanggeng.esy.es/profil/geografis
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Aceh
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Aceh_Barat_Daya
https://id.wikipedia.org/wiki/Aceh
PADA MASYARAKAT ACEH BARAT DAYA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
RISKA JUNIANDA
NIM. 2113142065
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat waktu.
Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, UNIMED. Di
samping persyaratan akademis, adalah juga ungkapan tanggung jawab penulis
sebagai seorang akademis, melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Skripsi ini berjudul “Etika
dan Estetika Tari Rapa’I Geleng Pada Masyarakat Aceh Barat Daya”.
Apa yang penulis lakukan ini mungkin belum mencapai hasil yang
maksimal, untuk itu saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca sangat
diharapkan. Semoga Skripsi ini bisa memberi kontribusi terhadap khasanah
pengetahuan, dan semoga penelitian ini membantu terhadap kegiatan penelitianpenelitian relevan selanjutnya.
Banyak sudah dukungan dan bantuan yang penulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yeng
diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, rasa hormat
dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan
Seni Universitas Negeri Medan.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Ketua Jurusan Sendratasik.
4. Sitti Rahmah, S.Pd. M,Si. Kaprodi Pendidikan Tari sekaligus Dosen
Penguji.
5. Nurwani, S.S.T. M.Hum. Pembimbing I yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan, motivasi untuk penulis agar dapat
menyelesaikan Skripsi.
6. Yusnizar Heniwati, S.S.T. M.Hum. Pembimbing II yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan yang bermanfaat untuk penulis
sehingga dapat menyelesaikan Skripsi.
7. Irwansyah, S.Sn, M.Sn. Dosen Pembimbing Akademik sekaligus
Dosen Penguji.
8. Seluruh Bapak/ Ibu Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Tari serta staf
Administrasi dan Perlengkapan di lingkungan FBS Universitas Negeri
Medan.
9. Teristimewa ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada kedua
orang tua tercinta Ayahanda Rusli dan Ibunda Karnizar, yang telah
banyak memberikan dukungan, motivasi, semangat, kesabaran, kasih
sayang dan Doanya kepada penulis serta Abanganda tersayang Deni
Kurniawan S.P yang senantiasa memberikan dukungan dan kasih
sayangnya kepada penulis.
10. Nasruddin dan Wardah selaku Narasumber serta Group Bujang Juara
yang memberikan banyak informasi dan masukan mengenai Etika dan
Estetika Tari Rapa’I Geleng Pada Masyarakat Aceh Barat Daya.
ii
11. Keluarga besar Trisi, Sahabat tersayang mas Adit, Sri Yuningsih S, M.
Juni Pranata, M.Chairil Syahputra, Dial Al Rabin, Dito, Lenni Manikk,
Heri Julyanda yang selalu bersedia hadir dalam memberikan motivasi
yang membangun kepada penulis.
12. My bestfriend Laurensia Dora Melisa Sinaga, Hestyoni Lase, yang
telah membantu pada masa perkuliahan maupun pada saat penyusunan
Skripsi ini. Serta Reni Sundari, Eli Darmika, Novinta Sari, Ina Refida
Daulay, Sri Rahayu dan seluruh teman-teman seperjuangan di
Pendidikan Tari Stambuk 2011, yang tidak bisa dituliskan satu per satu.
13. Saniati, S.Pd, teman-teman kost 182, Kakak Asmidar Manik, Abang
Simbolon, Kakak Laura, Unen Wilda, Heksa, dan wulan yang selalu
memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih buat segala sesuatu yang sudah
diberikan baik dukungan secara langsung maupun tidak langsung. Semoga skripsi
ini dapat berguna bagi kita semua. Sebagai pedoman dalam menambah wawasan
untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Medan,
Penulis,
Riska Junianda
NIM. 2113142065
iii
2015
ABSTRAK
Riska Junianda, 2113142065. Etika dan Estetika Tari Rapa’I Geleng Pada
Masyarakat Aceh Barat Daya. Skripsi. Medan. Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan, 2015.
Rapa’I Geleng adalah sebuah tarian etnis Aceh yang berasal dari wilayah Aceh
Barat Daya tepatnya di Manggeng, Rapa’I Geleng di ciptakan oleh pemuda Aceh
yang belajar mengaji di balee. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana Etika dan Estetika tari Rapa’I Geleng Pada Masyarakat Aceh Barat
Daya.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori etika K. Bertens (1994)
dan estetika Dharsono (2007:14).
Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian yang dimulai dari bulan Mei hingga
Juli tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah di desa Seuneulop Kecamatan Manggeng
Kabupaten Aceh Barat Daya, untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini,
peneliti melakukan observasi lapangan, studi kepustakaan, dokumentasi berupa
video dan foto-foto serta melakukan wawancara.
Hasil penelitian berdasarkan data yang terkumpul, dapat diketahui bahwa Tari
Rapa’I Geleng tergolong tari tradisional Aceh yang berasal dari desa Seuneulop
Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya. Tari Rapa’I Geleng
merupakan suatu tarian yang berawal dari upacara agama Islam yaitu Dalail
Qairat, dilaksanakan ditempat pengajian yang dilakukan malam hari setelah shalat
isya. Tari ini memililki tiga babak yaitu Saleum, Kisah, dan Lanie. Jumlah penari
berkelompok, yang ditarikan oleh laki-laki. Dalam tari ini memiliki aturan-aturan
dan nilai keindahan di lihat dari elemen-elemen tari yaitu tema, gerak, property,
pola lantai, musik dan busana menurut ajaran agama Islam. Tari ini memiliki etika
pada gerak, pola lantai, busana dan syair, dan pada estetika dilihat dari gerak,
busana, music dan syair. Tari Rapa’I Geleng dilihat dari tema dahulunya sebagai
penyampaian pesan yaitu menyiarkan agama akan tetapi setelah perkembangan
zaman tema tari ini sudah berubah menjadi tari pertunjukkan. Dilihat dari gerak
tari Rapa’I Geleng mempunyai aturan-aturan dan nilai-nilai keindahan sesuai
dengan ajaran agama Islam. Pola lantai dalam tari Rapa’I Geleng dapat dilihat dari
pola satu saf, dua saf yang diambil dari barisan atau saf dalam sholat, kemudian
pola lingkaran merupakan masyarakat aceh melakukan musyawarah ataupun
kerjasama. Busana dalam tari Rapa’I Geleng harus menutup aurat yang di
anjurkan dalam ajaran agama Islam. Syair yg dibawakan dalam tari ini sesuai
dengan tujuan tari. Dalam tari Rapa’I Geleng menggunakan musik internal dan
eksternal.
Kata kunci: Rapa’I Geleng, Masyarakat Aceh Barat Daya, Etika dan Estetika.
i
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian................................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian............................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN PERTANYAAN PENELITIAN 7
A. Landasan Teori .................................................................................... 7
1. Teori Bentuk .................................................................................. 7
2. Teori Etika ...................................................................................... 8
3. Teori Estetika .................................................................................. 9
B. Kerangka Konseptual ......................................................................... 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 14
A. Metode Penelitian .............................................................................. 14
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................. 15
1. Lokasi Penelitian ........................................................................... 15
2. Waktu Penelitian ........................................................................... 15
C. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 15
1. Populasi ......................................................................................... 15
2. Sampel Penelitian .......................................................................... 16
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 16
1. Observasi ...................................................................................... 16
2. Wawancara ................................................................................... 17
iv
3. Dokumentasi .................................................................................. 17
4. Studi Pustaka ................................................................................. 17
E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 21
BAB IV PEMBAHASAN DAN PENELITIAN ......................................... 22
A. Deskripsi Suku Aceh .......................................................................... 22
1. Geografi Kecamatan Manggeng .................................................... 22
2. Suku Aceh ..................................................................................... 25
3. Sistem Religi ................................................................................. 26
4. Mata Pencaharian .......................................................................... 27
5. Kesenian ........................................................................................ 27
B. Asal Mula Tari Rapa’I Geleng .......................................................... 28
C. Bentuk Penyajian ................................................................................ 31
1. Tahapan ......................................................................................... 31
a. Tahap Awal ............................................................................... 31
b. Tahap Isi ................................................................................... 32
c. Tahap Akhir ............................................................................. 34
2. Elemen Tari ................................................................................... 34
a. Tema ......................................................................................... 34
b. Gerak ........................................................................................ 35
c. Properti...................................................................................... 41
d. Pola ........................................................................................... 41
e. Musik ........................................................................................ 43
f. Busana ....................................................................................... 44
D. Etika Dalam Tari Rapa’I Geleng ........................................................ 44
1. Gera ............................................................................................... 45
2. Pola ................................................................................................ 46
3. Busana ........................................................................................... 47
4. Syair ............................................................................................... 47
E. Estetika Dalam Tari Rapa’I Geleng .................................................. 50
1. Gerak ........................................................................................... 51
2. Busana ........................................................................................... 52
v
3. Musik ............................................................................................ 53
4. Syair ............................................................................................... 54
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 55
A. Kesimpulan......................................................................................... 55
B. Saran ................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 57
GLOSARIUM
DATA INFORMAN
vi
DAFTAR GAMBAR
4.1
Gambar Peta Aceh Barat Daya ........................................................ 22
4.2
Gambar Posisi Berdiri Sebelum Duduk Bersimpuh ....................... 31
4.3
Gambar Duduk Bersimpuh .............................................................. 32
4.4
Gambar Gerak Saleum .................................................................... 32
4.5
Gambar Gerak I’Laot ...................................................................... 33
4.6
Gambar Gerak Gelumbang ............................................................. 33
4.7
Gambar Gerak Dayong-Dayong ..................................................... 33
4.8
Gambar Gerak Menumbuk Padi ..................................................... 34
4.9
Posisi penari membentuk garis horizontal ....................................... 41
4.10
Posisi penari membentuk tiga dimensi ............................................ 42
4.11
Posisi penari membentuk dua garis horizontal ................................ 42
4.12
Posisi penari membentuk lingkaran ................................................. 43
4.13
Posisi penari membentuk horizontal 43
4.14.
Gambar Busana Penari Rapa’I Geleng
4.15
Gambar Aksesoris Penari Rapa’I Geleng ....................................... 53
4.11
Gambar Alat Musik Rapa’I ............................................................. 54
viii
52
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aceh merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia, yang terletak
di ujung pulau Sumatera. Aceh dikenal dengan keunikan dan kekayaan yang
dimilikinya, baik kekayaan alam, budaya maupun adat istiadat yang dimilikinya.
Provinsi Aceh memiliki 23 Kabupaten, salah satunya Kabupaten Aceh
Barat Daya. Aceh Barat Daya sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh
Selatan bukanlah merupakan akses dari reformasi pada tahun 1998. Meskipun
perubahan pemerintahan nasional saat itu mempercepat pemekaran tersebut,
namun wacana untuk pemekaran itu sendiri sudah berkembang sejak sekitar tahun
1960-an. Perekonomian Aceh Barat Daya mengandalkan sektor pertanian dan
perdagangan untuk kelangsungan hidup. Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki 9
buah kecamatan yaitu : Babah Rot, Blangpidie, Jeumpa, Kuala Batee, Lembah
Sabil, Manggeng, Setia, Susoh, dan Tangan-Tangan.
Di setiap Kecamatan yang berada di Kabupaten Aceh Barat Daya
mempunyai nilai-nilai seni budaya sebagaimana yang dimiliki suku-suku lain
yang ada di Indonesia. Banyak terdapat berbagai kesenian-kesenian di Aceh Barat
Daya salah satunya di kecamatan Manggeng desa Seuneulop ada kesenian tari
Rapa’I Geleng.
Rapa’I Geleng adalah sebuah tarian etnis Aceh yang berasal dari wilayah
Aceh Bagian Selatan tepatnya Manggeng, yang sekarang masuk kawasan
Kabupaten Aceh Barat Daya. Rapa’I Geleng diciptakan oleh para pemuda Aceh
1
yang belajar mengaji dibalee atau suatu tempat pengajian. Di sela-sela mereka
belajar mengaji diwaktu istirahat mereka menghibur dirinya dengan bermain,
bercanda, bernyanyi dan ada yang memainkan alat musik seperti rapa’i. Rapa’I
adalah alat musik perkusi tradisional Aceh yang sering digunakan pada upacaraupacara adat di Aceh seperti upacara perkawinan, mengiringi tarian, dan
sebagainya.
Tari Rapa’I Geleng berawal dari upacara Agama Islam, yaitu Dalalil
Qairat. Dalalil Qairat yaitu suatu pendekatan diri kepada Allah SWT dan Nabi
Muhammad SAW dengan membacakan puji-pujian serta shalawat. Dalalil Qairat
ini dilakukan pada malam hari sesudah sholat isya di tempat pengajian. Dilakukan
dengan duduk bersila, melingkar, maupun berbanjar, sambil mengumandangkan
pujian-pujian Allah SWT serta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Menurut
perkembangan zaman Dalalil Qairat berkembang menjadi Rateb Geleng. Rateb
Geleng merupakan proses pendekatan dan pengembangan agama Islam dengan
menggelengkan kepala kekiri dan kekanan sambil membacakan pujian-pujian
serta shalawat kepada Allah SWT dan Rasulullah, gerakan ini dilakukan dengan
duduk
bersila
berbanjar
maupun
melingkar
ditempat-tempat
pengajian.
Perkembangan dari Dalalil Qairat dan Rateb Geleng menjadi tari Rapa’I Geleng
yaitu suatu kesenian yang lebih mengembangkan gerakan-gerakan dari kepala,
badan, tangan , kaki dan menambahkan alat musik Rapa’I sebagai musik
pengiring dan sebagai properti tari.
Tari Rapa’I Geleng mempertahankan suatu bentuk tari dengan melakukan
gerakan yang unik serempak menggelengkan dan menggangguk kepala sesuai
22
23
dengan irama pukulan Rapa’I dalam keadaan duduk. Tari Rapa’I Geleng
berfungsi sebagai media dakwah dalam menyiarkan agama Islam, tarian ini juga
mempunyai tema yang dibawakan oleh Rasulullah SAW serta menanamkan nilai
moral kepada masyarakat. Gerak dalam tari ini melambangkan sikap keseragaman
dalam hal kerjasama, kebersamaan, dan penuh kekompakan dalam lingkungan
masyarakat. Gerakan tarian ini diangkat dari gerak yang menyerupai gerakan
sholat dan berzikir yaitu, kepala yang digerakkan kekiri dan kekanan, duduk
berbanjar satu saf. Tari Rapa’I Geleng juga terbagi menjadi 3 babak yaitu :
Saleuem (salam), Kisah (baik kisah rasul, nabi, raja, dan ajaran agama), dan Lani
(penutup).
Dalam tari Rapa’I Geleng mempunyai nilai etika dalam gerak, syair dan
busana yang mencerminkan sikap tingkah laku manusia dalam kehidupan yang
disesuaikan dengan ajaran Islam. Tari Rapa’I Geleng juga mempunyai nilai-nilai
estetika yang dapat diamati dari gerak lengan, torso, kaki dan kepala. Tari Rapa’I
Geleng secara keseluruhan lebih menekankan gerak pada bagian kepala, dan
menjadikan gerak unik dan mengandung nilai estetis dalam tari ini. Selain estetis
dalam gerak ada juga estetis dalam busana, yang dilihat dari warna, serta tetap
mengikuti aturan-aturan ajaran Islam yang identik dengan menutup aurat.
Tari Rapa’I Geleng ini adalah tari tradisi. Penari tari ini berjumlah genap
yaitu 10-20 orang penari maupun lebih. Tari ini dahulunya berawal dari upacara
agama Islam, seiring perkembangan zaman tari ini banyak digunakan dalam
pertunjukan, pesta perkawinan, penyambutan tamu, dan sebagainya. Masyarakat
sangat menyukai pertunjukan tari Rapa’I Geleng, terlihat jelas bahwa pada saat
24
tari ini dipertunjukan masyarakat menyaksikan dengan seksama. Berdasarkan
fenomena di atas yang sudah jelas, penulis tertarik mengangkat tarian ini menjadi
topik penelitian. Adapun judul dalam penelitian ini adalah “Etika dan Estetika
Tari Rapa’I Geleng Pada Masyarakat Aceh Barat Daya”.
B. Identifikasi Masalah
Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka penulis perlu
melakukan penelitian studi, objek yang diteliti dan melakukan observasi dan
wawancara
ke
berbagai
sumber,
sehingga
semua
permasalahan
dapat
diidentifikasi. Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui, kemudian
penulis mengemukakan identifikasi masalah apa saja yang akan diteliti. Adapun
permasalahan yang ditemukan pada penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai
berikut.
1. Bagaimana asal usul Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat
Daya?
2. Bagaimana fungsi Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat Daya?
3. Bagaimana etika Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat Daya?
4. Bagaimana estetika Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat
Daya?
5. Bagaimana bentuk penyajian tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh
Barat Daya?
25
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah diambil berdasarkan dari latar belakang dan juga
identifikasi masalah yang sebelumnya sudah dibahas di atas. Pembatasan masalah
digunakan untuk membatasi ruang pikir peneliti dalam meneliti suatu penelitian.
Adapun pembatasan masalah sebagai berikut .
1. Bagaimana Etika Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat Daya?
2. Bagaimana Estetika Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat
Daya ?
D. Rumusan Masalah
Sebuah penelitian bisa dilakukan, apabila rumusan dalam penelitian sudah
didapat. Perumusan masalah diperlukan agar dalam penelitian dilapangan tidak
terjadi penyimpangan dalam pengambilan data. Berdasarkan pada uraian di atas
maka perumusan masalah dalam topik penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Etika Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat Daya?
2. Bagaimana Estetika Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat
Daya ?
E. Tujuan Penelitian
Dalam pembuatan tujuan dari penelitian seorang peneliti harus
mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Tujuan penelitian
benar-benar mengacu pada rumusan masalah penelitian. Perbedaannya hanya bila
rumusan masalah ditulis ke dalam bentuk pertanyaan, sedangkan tujuan masalah
harus ditulis dalam bentuk pernyataan.
26
Dari perumusan masalah yang ada sehingga peneliti memiliki beberapa
tujuan yang harus dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan Etika Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat
Daya.
2. Mendeskripsikan Estetika Tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh
Barat Daya.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian selalu memiliki hasil yang bermanfaat dan berguna, terutama
bagi pengembangan ilmu, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Sesuai dengan
penjelasan di atas dan setelah penelitian ini dirangkumkan maka manfaat
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambahkan pengetahuan dan
wawasan mengenai tari Rapa’I Geleng
pada masyarakat Aceh Barat
Daya.
2. Bagi narasumber, penelitian berharap dapat memberikan motivasi untuk
meningkatkan dan mengembangkan Tari Rapa’I Gelenga di Aceh Barat
Daya.
3. Bagi kalangan publik, sebagai informasi bahwa Aceh memiliki produkproduk kesenian yang layak disajikan dalam bentuk seni pertunjukkan.
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti lain yang akan datang ingin
meneliti mengenai kesenian khususnya kesenian Aceh.
5. Sebagai bahan motivasi sebagai pembaca, khususnya pembaca yang
menekuni bidang seni.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diselesaikan oleh penulis,
dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Tari Rapa’I Geleng berasal dari desa Seuneulop Kecamatan Manggeng
kabupaten Aceh Barat Daya .
2. Etika dalam tari Rapa’I Geleng dapat dilihat dari gerak, busana, dan syair,
semuanya mempunyai aturan-aturan sesuai dengan norma dan hukum
dalam syariat Islam. Ragam gerak nya yaitu penghormatan, sholawat,
saleum. Penghormatan merupakan awal proses menghormati terutama
kepada Tuhan yang Maha Esa atas ungkapan bentuk rasa syukur. Sholawat
merupakan doa dimana para penari wajib bershalawat kepada Nabi besar
Muhammad SAW. Saleum merupakan salah satu akar kata Islam, dimana
gerak ini merupakan etika yang menunjukkan rasa hormat kepada para
penonton, para hadirin, dan petuah-petuah yang dituakan.
3. Estetika dalam tari Rapa’I Geleng dapat kita lihat dari gerak, busana,
musik, dan syair, semuanya mempunyai nilai keindahan sesuai dengan
ajaran Islam.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian penulis mengajukan beberapa saran, yaitu :
1. Dengan adanya penelitian tari Rapa’I Geleng pada Masyarakat Aceh Barat
Daya , penulis menyarankan kepada pemerintah Kabupaten Aceh Barat
55
56
2. Daya agar lebih memperhatikan dan berupaya melestarikan keseniankesenian di Kabupaten Aceh Barat Daya.
3. Penulis menyarankan kepada pemerintah agar memberikan wahana atau
tempat para seniman-seniman untuk menuangkan ide-ide kreatif mereka.
4. Kepada generasi muda diharapkan untuk dapat mempelajari tari-tari
tradisional Aceh secara baik dan benar sesuai dengan norma dan adat
istiadat guna pelestarian budaya.
57
DAFTAR PUSTAKA
Ernawati, dkk, 2008. Tata Busana Untuk SMK jilid I. Departemen Nasional :
Jakarta.
Fauzya Lestari Syera, 2012.“Konsep Koreografi Tari Rapa’I Geleng pada
masyarakat Aceh Utara”. Medan: Jurusan Sendratasik, FBS Universitas
Negeri Medan.
Hasanah Ulfatun, 2013.“Keberadaan Tari Rateb Meusekat Pada MasyarakatAceh
Di Kabupaten Nagan Raya. Medan: Jurusan Sendratasik, FBS Universitas
Negeri Medan.
Hadi, Y Sumandiyo, 2002. Kajian Tari, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Jakfar Paleh, M. 2013.Sistem Sosial dan Budaya Masyarakat Aceh. Aceh : Islamic
Studies Jurnal
Langer, Sezane K, 1988. Problematika Seni , Terjemah F.X. Widaryanto,
Bandung: Akademi Seni Tari Indonesia.
Made Wirartha, I. 2005. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, dan
Tesis. Denpasar
Nurwani. 2014. Bahan Ajar Pengetahuan seni Tari. Medan: Unimed Press
Sachri, Agus, 2002. Estetika Makna, Simbol, dan Daya. Bandung: Penerbit ITB
Sandi Herri. 1989/1990. Deskripsi Tari Rapa’I Geleng. Dapartemen Pendidikan
dan Kebudayaan Kantorwilayah Propinsi Daerah Istimewa Aceh : Aceh.
Soedarsono, 1978, Djawa Bali: Dua Pusat Perkembangan damarttugi Tradisional
Di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.
Sony Dharsono, 2007. Estetika. Bandung: Rekayasa Sains Bandung.
S.Praja, Juhaya,2008. Aliran-aliran Filsafsat dan Etika, Prenada Media:Jakarta.
Winarti Amalia Arki, 2013.“Karakteristik Tari Seudati Pada Masyarakat
Kabupaten Pidie”
58
http://acehselatan.com
https://www.Petainfrastrukturkabupatenacehbaratdaya.com
http://kecamatanmanggeng.esy.es/profil/geografis
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Aceh
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Aceh_Barat_Daya
https://id.wikipedia.org/wiki/Aceh