Penegakan Hukum terhadap Cyber Crime
di Indonesia
1. Pendahuluan
Globalisasi telah menjadi pendorong lahirnya era perkembangan teknologi informasi. Fenomena kecepatan
perkembangan teknologi informasi ini telah merebak di seluruh belahan dunia. Tidak hanya negara maju saja, namun negara
berkembang juga telah memacu perkembangan teknologi informasi pada masyarakatnya masing-masing, sehingga
teknologi informasi mendapatkan kedudukan yang penting bagi kemajuan bangsa.
Di era globalisasi informasi ini sudah bisa atau sedang kita rasakan akibat buruknya bagi kehidupan dan peradaban
manusia, di samping ada manfaat yang bisa diperoleh manusia. Manusia memang sudah banyak mendapatkan keuntungan
dengan globalisasi informasi, karena manusia diberi kemudahan mendapatkan atau mengakses informasi sebanyak-banyaknya,
sehingga manusia dapat menguasai dinamika sains dan teknologi. Akan tetapi sisi buruk telah benar-benar hadir secara
riil dalam kehidupan manusia. Kehidupan manusia semakin akrab dengan berbagai bentuk kejahatan alam maya
cyber crime, yang tidak bisa dipungkiri sebagai akibat dan bahkan sasaran
dari globalisasi informasi. Berbagai produk teknologi seperti computer misalnya telah dijadikan sebagai media untuk
kepentingan informasi global, dan produk teknologi inilah yang sekaligus memperlancar maraknya
cyber crime. Muhammad Kusnardi dan Bintan Saragih berpendapat,
bahwa negara hokum menentukan alat – alat perlengkapannya yang bertindak menurut dan terikat kepada peraturan –
peraturan yang ditentukan terlebih dahulu oleh alat – alat perlengkapan yang dikuasakan untuk mengadakan peraturan –
peraturan itu.
1
Tindakan yang dilakukan aparat inilah yang dikategorikan sebagai implementasi hukum.
Alat negara itu yang bertanggung jawab untuk menggunakan hukum sebagai senjata guna melawan berbagai
bentuk kejahatan yang akan, sedang atau telah mengancam bangsa Indonesia. Alat negara penegak hukum dituntut bekerja
keras seiring dengan perkembangan dunia kejahatan, khususnya perkembangan
cyber crime yang semakin mengkhawatirkan. Alat
1 Abdul Wahid dan Mohammad Labib, Kejahatan Mayantara Cybercrime, Bandung: Refika Aditama, 2005, hlm. 142.
negara ini menjadi subjek utama yang berperang melawan cyber
crime.
2. Permasalahan