Pendekatan Masalah EKSISTENSI PENGGUNAAN ALAT BUKTI ELEKTRONIK DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA TERORISME
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan literatur kepustakaan dengan melakukan studi dokumen, arsip yang bersifat teoritis, konsep-konsep, doktrin,
dan asas-asas hukum yang berkaitan dengan pokok cara membaca, mengutip, dan menelaah peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan permasalahn
yang akan dibahas
55
. Data sekunder terdiri dari: a.
Bahan hukum primer, yaitu peraturan perundang-undangan meliputi: 1.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana 3.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik 5.
Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
6. Putusan
Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan
Nomor: 148Pid.B2011PN.Jkt.Sel.
b. Bahan hukum sekunder, yaitu buku-buku hukum, artikel, jurnal, dan laporan
penelitian yang relevan dengan penelitian ini
55
Abdulkadir Muhammad, Op.Cit., hlm. 82.
c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk ataupun
penjelasan terhadap bahan hukum sekunder, terdiri dari literatur-literatur maupun media massa dan lain-lain