UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DOSEN PEMBIMBING : SETYO NUGROHO M., Ir., MCRP.
PROSES PERANCANGAN BERLANDASKAN ENERGI
Pada perancangan di daerah beriklim tropis, yang memanfaatkan potensi iklim seperti di Jakarta terdapat 4 faktor yang mempengaruhi perancangan yang yaitu:
Radiasi panas matahari
Kecepatan Angin
Kelembaban
urah Hujan
Perancangan sebuah bangunan bertujuan untuk menciptakan kenyamanan maksimum bagi manusia, sayangnya tidak terdapat tolak ukur yang objektif untuk mengukur suatu kenyamanan.
Kekurangannya adalah fisiologi manusia memang dapat dinyatakan dengan angka-angka, tapi jiwanya tidak. Sedangkan kenyamanan timbul akibat kedua faktor tersebut. Tri Harso Karyono. Arsitektur
Kemapanan, Pendidikan, Kenyamanan, dan Penghematan Energi. PT. Catur Libra Optima, Jakarta. 1999, Pada dasarnya ada dua aspek dalam kenyamanan yang perlu dipenuhi dalam suatu karya
arsitektur, yakni kenyamanan psikis dan kenyamanan fisik. Pada kenyamanan psikis bersifat personal dan tidak terukur secara kuantitatif. Sedangkan kenyamanan fisik lebih bersifat universal. Kenyamanan
fisik terdiri dari :
1. Kenyamanan ruang
spatial comfort 2.
Kenyamanan penglihatan visual comfort
3. Kenyamanan pendengaran
audial comfort 4.
Kenyamanan suhu thermal comfort
B. ATMOSFIR
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer
terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang
dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-
mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan
peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-
fenomena yang terjadi di dalamnya, Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen 78.17 dan oksigen 20.97, dengansedikit argon 0.9 , karbondioksida variabel, tetapi
sekitar 0.0357, uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi
suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75 dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet. Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak
menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
Arsitektur dan Iklim
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DOSEN PEMBIMBING : SETYO NUGROHO M., Ir., MCRP.
Jika iklim adalah yang kita harapkan dan cuaca adalah yang kita dapatkan, maka arsitektur selayaknya jadi penangkal rasa kecewa Hujan tiba-tiba turun deras. Panas yang tadi begitu
mendera, seketika jinak. Di luar, pembantu rumah telah selesai menurunkan tirai bambu untuk menghindarkan ruang duduk basah kena tempias. Ujung hujan yang menempa
genteng dan tanah dengan keras memang kerap memantul masuk. Di dalam kamar, suasana redup meskipun baru pukul 15:43. Angin menyelusup dari kisi-kisi kayu, menjalar di
sepanjang koridor, menghembus sudut kamar di mana saya duduk.
Pentingnya kesadaran para arsitek dalam merancang lingkungan binaan yang mempunyai kontribusi terhadap alam sebagai tempat yang menyediakan tempat
untuk menuangkan idealis.”
Tim Panel Iklim PBB mengemukakan pernyataan resmi pada tanggal 29 Maret 2008 bahwa gunung es seluas 5000 mil di lingkar kutub terancam meleleh akibat
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DOSEN PEMBIMBING : SETYO NUGROHO M., Ir., MCRP.
meningkatnya suhu bumi. Bahkan waktu untuk menekan suhu bumipun sangat pendek. Menakutkan bukan?. Efek dari perubahan iklim sendiri sesungguhnya juga
telah dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Berbagai bencana telah melanda dan menimbulkan korban. Kenaikan suhu bumi membuat kian banyak korban jiwa
berjatuhan akibat gelombang panas, banjir, badai, kebakaran hutan, dan kekeringan. Tanpa disadari, walaupun Indonesia tercatat sebagai salah satu negara
penghasil emisi dalam jumlah kecil, juga tidak terlepas dari tanggung jawab dalam kelestarian lingkungan. Ancaman banjir dan longsor meningkat, musim tanam
berubah, gunung meletus, dan musim kemarau yang berkepanjangan. Tetapi ancaman yang lebih besar adalah keberadaan kepulauan Indonesia sebagai Negara
kepulauan terbesar di dunia menjadi kawasan rawan tenggelam akibat naiknya permukaan air laut sebagai dampak mencairnya gunung es di kutub. Selain dampak
tersebut di atas, pemanasan global juga membawa pengaruh terhadap faktor kesehatan. Di samping itu, apabila berbicara mengenai dampak lingkungan seperti
pola cuaca yang tidak menentu, suhu udara semakin meningkat, bencana banjir dan tanah longsor, bahkan hingga bencana tsunami yang belakangan rajin mampir
ke wilayah Indonesia. Isu Pemanasan Global Global Warming menuntut berkembangnya peran Arsitek dan Perencana Kota dalam mengelola pembangunan
kotanya. Arsitek bersama komunitasnya harus tampil menghasilkan solusi besama. Arsitek juga diharapkan berperan dalam menghasilkan semangat dan komitmen
untuk menyikapi berbagai permasalahan kota kedepannya dan menindak lanjutinya dengan berbagai kegiatan nyata perancangan dalam memberikan kontribusi bagi
penyelamatan bumi kita tercinta. Peran arsitek dalam Global warming n “warning” issue
Contoh. perencanaan kawasan yang mempertimbangkan faktor lingkungan binaan sebagai jawaban dariruang hijau yang hilang
. “Arsitek masa kini dan masa depan harus memahami serta menguasai
strategi perencanaan bangunan yang mampu meminimalkan penggunaan energi BBM bahan bakar minyak untuk meniadakan proses pemanasan bumi, ujar
pengajar arsitektur Universitas Tarumanegara Jakarta Tri Harso Karyono pada Seminar Arsitektur Peran Arsitek dalam Membakar Bumi. Saat ini, hampir semua
teknologi modern yang digunakan manusia sangat bergantung pada sumber energi BBM. Pembakaran minyak bumi dalam jumlah besar secara kontinu akan
menghasilkan polutan karbondioksida CO2 yang diduga menjadi penyebab
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DOSEN PEMBIMBING : SETYO NUGROHO M., Ir., MCRP.
terjadinya pemanasan global. Bangunan modern cenderung boros BBM untuk memenuhi kenyamanan fisik manusia di dalamnya. Dari tangan arsitek bisa
ditentukan apakah kota dan bangunan yang dirancang akan hemat energi atau sebaliknya, konsumtif terhadap BBM.Tak satu pun gedung pencakar langit di
Indonesia memiliki ciri bangunan iklim tropis, apalagi didesain dengan arsitektur khas Indonesia. Sebaliknya, tidak mudah juga menerapkan arsitektur tropis pada
gedung-gedung bertingkat tinggi di Indonesia. Hal itu karena kaca jendela di ruang gedung lantai atas harus tertutup rapat untuk mencegah masuknya tiupan angin
yang keras. Akibatnya, udara di bagian dalam ruangan akan menjadi lebih pengab. Solusi yang dilakukan oleh kebanyakan pengembang adalah memasang pendingin
ruangan air conditioningAC. Padahal, penggunaan pendingin ruangan yang memakai bahan pendingin refrigen dari CFC chloro fluoro carbon dapat
menyebabkan penipisan lapisan ozon di atmosfer. Akibatnya, radiasi matahari yang dipantulkan oleh bumi tak bisa menembus atmosfir tak terperangkap di permukaan
bumi sehingga meningkatnya suhu permukaan bumi atau terjadilah pemanasan global
Kecenderungan pola pemikiran antroposentrism para arsitek dalam perencanaan dan perancangan bangunan pada beberapa dekade terakhir, telah
memberikan salah satu kontribusi besar dalam percepatan perubahan atau lebih tepatnya rusak? iklim dunia. Dosa kebanyakan para arsitek adalah kecenderungan
yang lebih mendahulukan ideologi visual dan kepentingan manusia itu sendiri ketimbang alam yang menyediakan tempat untuk mereka, kita untuk menuangkan
egoisme yang biasa kita sebut orientasi pada kepentingan pengguna, atau demi kepentingan visual, dan sebagainya dalam proses perencanaan dan perancangan.
Sebagai contohnya adalah perancangan rumah pintar terkomputerisasi di Belgia dan merupakan rancangan salah seorang arsitek yang saya kagumi, Zaha Hadid.
Sangat ironis saat manusia dihadapkan pada masakah krisis energi dan peningkatan suhu bumi rumah tersebut mendapat predikat rumah masa depan,
atau rumah idaman. Padahal kita tahu dalam penggunaan rumah yang sarat dengan komputer interaktif tersebut akan menyedot daya kosumsi bangunan yang
sangat tinggi. Tak sedikit pula arsitek yang peka dalam memenuhi tuntutan isu-isu lingkungan yang berkembang belakangan ini. Telah ada usulan-usulan arsitektural
yang berkaitan dengan inovasi-inovasi produk properti yang ramah lingkungan dalam upaya menekan proses pemanasan global.
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DOSEN PEMBIMBING : SETYO NUGROHO M., Ir., MCRP.
Bagian dari kota Boston, USA. Terlihat kurangnya area terbuka yang disebabkan oleh
perkembangan kota.
Berikut adalah beberapa solusi faktor yang dapat diterapkan atau dijadikan acuan perencanaan dan perancangan terkait dengan isu-
isu lingkungan.
A. ruang hijau dalam bangunan sebagai pengganti area hijau yang hilang