1 Respon mata
Membuka mata spontan 4
Buka mata atas perintah
3
Buka mata terhadap nyeri 2
Tidak ada respon
1
2 Respon verbal
Respon verbal tepat
5
Bingung 4
Berkata-kata respon tidak tepat
3
Respon tidak bermakana 2
Tidak ada respon
1 3 Respon motorik
Sesuai perintah verbal
6
Mengenali nyeri local 5
Menarik diri dari rangsangan nyeri 4
Fleksi abnormal
Dekortikasi 3
Ektensi abnormal Decerebrasi 2
Tidak da respon 1
b. Status mental -
Orentasi -
Daya ingat -
Perhatian dan Perhitungan -
Fungsi bahasa c.
Pengkajian bicara -
Proeses resertif : ucap baca -
Proses exspresive : ekspresi
2. Tes Funfsi Cerebelum
http:loebis-qoa.blogspot.com
a. Untuk keseimbangan : Jalan dengan satu kaki dalam satu garis luus b. Fungsi koordinasi
c. Postur tubuh
3. Tes fungsi sensorik
a. Rasa sakit b. Vibrasi : Pemeriksaan dengan garpu tala
c. Posisi : ujung jari –jari disentuh dengan ibu jari. d. Sentuhan kapas
e. Diskriminasi: stereogenesis, grafhestesia, two poin stimulation.
4. Tes Fungsi Motorik
Terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan : 1Masa otot
: Hipertropi, normal, atropi. 2 Tonus otot : Hipertonik atau hipotonik
3 Kekuatan otot : Pemeriksa menggerakan pasien menahan tau pasien menggerakan pasien menahan.
Penilaian : Tidak ada kontraksi
1 Terlihat kontraksi tapi tidak ada pergerakan pada sendi
2 Ada gerakan pada sendi tapi tidak dapat melawan grafitasi
3 Bisa melawan gravitasi tapi tidak bisa menahan tahanan pemeriksa
4 Bisa bergerak melawan tahanan pemeriksa dengan tahanan
minimal 5
Dapat melawan kekuatan pemeriksa dengan kekuatan maksimal.
http:loebis-qoa.blogspot.com
Tes Fungsi Nervus Kranial 1. Nervus I Olfaktorius
Prosedur : Tutup salah satu lubang hidung klien ,berikan bau bauan , lalu klien
diminta untuk menyebutkan bau apa.Tiap hidung diuji secara terpisah. Cek satu-satu lubang hidung dengan bau-bauan sebaiknya gunakan bau-
bauan yang berbeda
2. Nervus II Opticus penglihatan
Sebagai objek mempergunakan jari Pemeriksa dan pasien duduk berhadapan, mata yang akan diperiksa
berhadapan dengan mata pemeriksa yang biasanya berlawanan, mata kiri dengan mata kanan,pada garis ketinggian yang sama.
Jarak antara keduanya berkisar 60 – 100 cm. Mata yang lain ditutup, obyek mulai digerakkkan oleh pemeriksa mulai dari samping telinga ,apabila
obyek sudah tidak terlihat oleh pemeriksa maka secara normal obyek tersebut dapat dillihat oleh pasien.
Anak dapat disuruh membaca atau diberikan Snellen Chart.
3. Tes nervus III :