Konsep Technopreneur Konsep dan Teori Kewirausahaan

I. Konsep Technopreneur

Kemajuan dalam bidang teknologi menciptakan banyak lahan bisnis yang menjanjikan, sehingga muncul sebuah istilah bernama technopreneur. Kendati istilah ini masih belum begitu populer di dalam negeri, namun seperti di negara-negara maju manapun, technopreneur juga berpotensi untuk diterapkan di Indonesia. Technopreneur merupakan salah satu bentuk usaha dengan karakteristik yang berbeda dengan kewirausahaan biasa. Technopreneur menggabungkan antara teknologi dan pasar yang akhimya bermuara pada bisnis. Kehadiran technopreneur sendiri berawal dari munculnya lapangan kerja baru pada periode stagnasi atau krisis. Bukan oleh perusahaan besar, tapi oleh usaha kecil dan menengah. Technopreneur dinilai sebagai individu atau kelompok orang yang memulai atau mendirikan usaha sendiri dengan ciri-ciri seperti mampu menciptakan sesuatu yang baru, berbeda, dan mampu mengubah nilai-nilai. Mereka juga berusaha mencari perubahan, merespon, dan memanfaatkannya sebagai peluang. Ciri-ciri lain dari technopreneur adalah mengandalkan inovasi selain kemampuan menggabungkan kewirausahaan dan manajemen wirausaha. Seseorang yang memulai bisnis berbasis pada inovasi teknologi atau technopreneur harus memiliki sejumlah sikap pendukung, diantaranya memiliki keinginan kuat untuk mengejar prestasi, memiliki kemampuan konseptual, dan kekuatan memecahkan masalah yang tinggi. Mereka juga harus memiliki wawasan dan cara pikir yang luas, percaya diri tinggi dan toleran, berani mengambil risiko, realistis, punya kemampuan interpersonal, dan mampu menahan emosi. Menurut Ali Taufik Hidayat 2011, technopreneurship pada dasarnya terdiri dari dua kata yaitu techno dan entrepreneurship. Techno diartikan sebagai teknologi atau bersifat keteknikan di mana teknologi pada saat ini sangat dibutuhkan bagi keberlangsungan umat manusia. Sedangkan entrepreneur menurut pengertian Kamus Umum Bahasa Indonesia dalam Ali Taufik Hidayat 2011 adalah orang yang menciptakan kerja bagi orang lain dengan cara mendirikan, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri serta berani mengambil resiko pribadi untuk menemukan peluang usaha. Pengembangan usaha berbasis teknologi technopreneurship diperlukan untuk memanfaatkan secara optimum sumberdaya alam Indonesia yang kaya. Pengembangan teknologi yang banyak dilakukan di lembaga- lembaga riset dan perguruan tinggi pada saat ini masih belum optimum memberikan penyelesaian permasalahan di masyarakat kita. Solusi teknologi dan pengembangan usaha sangat diperlukan untuk menjawab persoalan masyarakat miskin dan pengangguran di Indonesia yang jumlahnya masih tinggi. Berdasarkan kedua pengertian di atas secara ringkas dapat kita artikan bahwa technopreneurship adalah sebagai aspek penggabungan secara teknik di mana entrepreneur sebagai objek utama yang didukung dengan teknologi yang mapan untuk meciptakan lapangan kerja baru. Technopreneurship sangat relevan dengan kondisi Indonesia karena pada dasarnya pencapaian puncak technopreneurship ini adalah mampu mengolelola sumber daya alam Indonesia sehingga bisa menjadi peluang bisnis yang mampu menyerap tenaga kerja dan membantu memajukan perekonomian bangsa. Konsep technopreneurship sangatlah relevan jika diterapkan dan dikembangkan di perguruan tinggi, karena perguruan tinggi merupakan salah satu tempat yang selalu mengikuti perkembangan jaman terutama dibidang teknologi yang perkembangannya sangat pesat saat ini. Penerapan dan pengembangan technopreneurship diperlukan sebagai pengetahuan dan bekal bagi mahasiswa agar berminat menjadi seorang technopreneur dan tidak terpaku untuk menjadi seorang pegawai dan karyawan setelah lulus nanti. Khususnya bagi mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro UNNES yang memang dekat dengan IPTEK Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan technopreneurship dapat menghasilkan output yang mampu menciptakan lapangan kerja, sektor riil, mendorong peningkatkan kualitas sumberdaya manusia, mempercepat pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi dan industri.

J. Karakteristik Kewirausahaan