BUKU PANDUAN PROGRAM SARJANA (S1) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BAB I PENDAHULUAN

Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala didirikan pada tahun 1963 dengan satu jurusan yaitu Jurusan Teknik Sipil. Pada tahun 1977 dibuka dua jurusan baru, Jurusan Teknik Mesin dan Teknik Kimia. Kemudian pada tahun 1996 dibuka dua jurusan baru, Jurusan Teknik Arsitektur dan Teknik Elektro. Dengan demikian hingga kini Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala telah memiliki delapan jurusan. Disamping kelima jurusan reguler ini, Fakultas Teknik Unsyiah telah memiliki program ekstensi Jurusan Teknik Sipil, Jurusan Teknik Mesin, dan Jurusan Teknik Kimia, yang dibuka pada tahun 1996. Struktur organisasi Fakultas Teknik dapat dilihat pada Lampiran 1.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala kepada publik, maka setiap jurusannya telah memperoleh peringkat terakreditasi sebagai berikut:  Jurusan Teknik Kimia memperoleh akreditasi A berdasarkan Surat Keputusan Badan

Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI No. 022/BAN-PT/Ak-XIII/S1/IV/2010.

 Jurusan Teknik Sipil memperoleh akreditasi A berdasarkan Surat Keputusan Badan

Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI No. 016/BAN-PT/Ak-VII/S1/V/2004.

 Jurusan Teknik Mesin memperoleh akreditasi B berdasarkan Surat Keputusan Badan

Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI No. 051/BAN-PT/Ak-XIV/S1/I/2012.

 Jurusan Teknik Elektro memperoleh akreditasi B berdasarkan Surat Keputusan Badan

Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI No. 045/BAN-PT/Ak-X/S1/VII/2011.

 Jurusan Teknik Arsitektur memperoleh akreditasi B berdasarkan Surat Keputusan

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI No. 014/BAN-PT/Ak-XI/S1/VII/2008.

Proses pembelajaran di Fakultas Teknik berpedoman kepada kurikulum yang berlaku. Hingga saat ini kurikulum tersebut telah mengalami penyesuaian sebanyak sepuluh kali. Penyesuaian kurikulum ini berkaitan dengan kebutuhan masyarakat, lapangan kerja dan pembangunan.

Kurikulum pertama merupakan paket semester yang disusun berdasarkan pengalaman penyelenggaraan pendidikan dan disesuaikan dengan keperluan pengiriman mahasiswa tingkat akhir ke Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Berdasarkan petunjuk penyusunan kurikulum minimum dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, pada tahun 1973 diberlakukan bentuk kurikulum ketiga yang berdasarkan sistem kredit. Namun, pelaksanaan kurikulum ini masih dalam bentuk paket yang bersifat menyeluruh, dengan mengharuskan mahasiswa mengambil seluruh mata kuliah yang diadakan untuk menyelesaikan kesarjanaannya.

Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0214/U/1979, tanggal 8 Juni 1979 dilakukan perubahan pada kurikulum 1973. Secara terinci penyusunanan kurikulum ini didasarkan pada hasil Musyawarah Besar dalam lingkungan Konsorsium Teknologi pada tanggal 4 Februari-5 Maret 1980. Kurikulum ini merupakan generasi keempat yang diberlakukan pada tahun 1981 dan mulai diadakan sejumlah mata kuliah pilihan.

Sebagai bentuk kelima, pada tahun 1984 disusun kurikulum Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala. Pada kurikulum ini dijelaskan petunjuk operasional pelaksanaan sistem Satuan Kredit Semester (SKS) lebih terinci. Perubahan kurikulum selanjutnya dilakukan masing-masing pada tahun 1987, 1992, 1996, dan 1998. Mulai kurikulum tahun 1996 penyusunan kurikulum didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0218/U/1995, tanggal 25 Sebagai bentuk kelima, pada tahun 1984 disusun kurikulum Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala. Pada kurikulum ini dijelaskan petunjuk operasional pelaksanaan sistem Satuan Kredit Semester (SKS) lebih terinci. Perubahan kurikulum selanjutnya dilakukan masing-masing pada tahun 1987, 1992, 1996, dan 1998. Mulai kurikulum tahun 1996 penyusunan kurikulum didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0218/U/1995, tanggal 25

Pada tahun 2012 ini kembali dilakukan perubahan kurikulum yang disusun dalam sebuah Buku Panduan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Tahun 2012 -2016. Dalam melaksanakan penyempurnaan kurikulum mengacu pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003; Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 tahun 1999; Kepmendikbud No. 0218/U/1995; Kepmendiknas No. 232/U/2000; Keputusan Dirjen Dikti No 30/Dikti/Kep./2003 dan Keputusan Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep./2002; Keputusan DIRJEN DIKTI No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Pedoman dan Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat di Perguruan Tinggi, dan ketentuan akademik Fakultas Teknik UNSYIAH dengan menitikberatkan pada kurikulum berbasiskan kompotensi dengan penguatan daya saing ditingkat lokal maupun nasional dengan memperhatikan potensi dan pemanfaatan sumberdaya lokal secara arif dan bijakasana. Sebagai kaidah umum di bidang keteknikan, rumusan kompetensi yang ditetapkan oleh Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) pada tahun 2000 telah disepakati secara luas.

Dengan merujuk kriteria ABET tentang program outcomes (http://www.abet.org), kurikulum di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala harus dapat menghasilkan lulusan dengan kompetensi sebagai berikut:

i. Menguasai pengetahuan, teknik, keahlian, dan perangkat modern pada masing- masing disiplin ilmu keteknikan.

ii. Berkemampuan untuk menerapkan pengetahuan terbaru dan menyesuaikan dengan perkembangan matematika, sains, rekayasa, dan teknologi masing-masing disiplin ilmu keteknikan.

iii. Berkemampuan kreatif untuk mendesain sistem, komponen, dan proses yang tepat sesuai dengan tujuan program studi.

iv. Berkemampuan bekerja secara efektif di dalam sebuah tim. v. Berkemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan persoalan dalam

masing-masing disiplin ilmu keteknikan. vi. Berkemampuan berkomunikasi secara efektif. vii. Memiliki kesadaran untuk belajar seumur hidup. viii. Berkemampuan memahami tanggung jawab profesi, etika, dan sosial. ix. Menghargai keragaman dan pengetahuan isu-isu profesi, sosial, dan global saat ini. x. Berkomitmen kepada mutu, kehati-hatian, dan perbaikan berkelanjutan.

Tahun 1963. Secara geografis, FT Unsyiah terletak di ibukota Propinsi Aceh yang merupakan Fakultas Teknik negeri pertama di Provinsi Aceh. Lulusannya sudah berkiprah di mana-mana baik di dalam maupun di luar negeri seperti Malaysia dan Timur Tengah. Sebagian besar lulusannya telah bekerja di berbagai sektor khususnya bidang industri, pemerintahan, pendidikan, dunia usaha, jasa, perbankan dan lain-lain. FT Unsyiah dalam mengemban mandatnya telah merumuskan visi dan misi, tujuan dan sasaran serta strategi pencapaiannya seperti diuraikan berikut. Seiring dengan upaya pencapaian visi Universitas Syiah Kuala, maka FT Unsyiah mengharapkan visi fakultas akan terwujud pada tahun 2025.

1.1.1. Visi

Fakultas Teknik Unsyiah menjadi lembaga pendidikan dan riset yang terkemuka di Indonesia yang mampu bersaing dalam era global berdasarkan nilai yang islami.

1.1.2. Misi

Meningkatkan mutu pendidikan, membekali mahasiswa agar mampu mengembangkan diri menjadi insan yang berguna, responsif, proaktif dalam memberi pelayanan kepada industri, pelaku bisnis, pemerintah dan masyarakat di tingkat nasional dan internasional.

1.1.3. Tujuan

(1) Memenuhi kebutuhan sarjana teknik pada berbagai lembaga penelitian, industri, jasa konstruksi, jasa konsultasi, jasa perencanaan, instansi pemerintah dan swasta, khususnya di Pemerintah Aceh dan Indonesia pada umumnya.

(2) Melayani kebutuhan pelatihan dan penelitian dari berbagai instansi dan lembaga penelitian. (3) Meningkatkan kemampuan staf dalam berbagai bidang ilmu teknik untuk mengemban visi dan misi Fakultas Teknik Unsyiah.

2.1. DEFINISI

2.1.1. Sistem Kredit Semester

Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan Satuan Kredit Semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program.

2.1.2. Semester

a. Semester Reguler Semester Reguler adalah satuan waktu kegiatan akademik yang terdiri dari 18 (delapan belas) minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya secara efektif termasuk 2 (dua) minggu kegiatan penilaian, berikut kegiatan iringannya.

b. Semester Pendek (i) Semester Pendek adalah semester tambahan yang ditawarkan oleh program studi atas dasar kebijakan akademik fakultas. Semester pendek tidah harus diambil oleh semua mahasiswa. (ii) Kegiatan perkuliahan untuk Semester Pendek adalah kegiatan akademik yang setara dengan kegiatan 1 (satu) semester, yang dilaksanakan selama minimum 8 (delapan) minggu efektif.

2.1.3. Satuan Kredit Semester (SKS)

SKS adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan, atau 2-3 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh 1-2 jam kegiatan terstruktur dan 1-2 jam kegiatan mandiri. Jumlah SKS per semester dan tata cara pelaksanaannya di setiap Fakultas harus mendapatkan pengesahan Senat Fakultas sebelum diterapkan.

2.2. TUJUAN

2.2.1. Tujuan Umum

Tujuan umum penerapan Sistem Kredit Semester di Universitas Syiah Kuala adalah untuk menyajikan program pendidikan yang beraneka ragam dan luwes, sehingga mahasiswa dapat memilih mata kuliah - mata kuliah yang sejalan dengan minat, bakat, dan tuntutan lapangan kerja.

2.2.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penerapan sistem kredit adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

2. Untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengambil mata kuliah-mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya.

3. Untuk memberikan kemungkinan agar sistem pendidikan dengan sistem “input” dan “output” jamak dapat dilaksanakan.

4. Untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

5. Untuk memungkinkan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.

6. Untuk memungkinkan pengalihan (transfer) kredit antar program studi, jurusan, atau antar fakultas dalam lingkungan Universitas Syiah Kuala.

7. Untuk memungkinkan perpindahan mahasiswa dari lain perguruan tinggi negeri ke Universitas Syiah Kuala ataupun sebaliknya.

1. Tiap-tiap mata kuliah diberi harga yang dinamakan nilai kredit.

2. Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah tidak sama.

3. Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah ditentukan atas dasar besarnya usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinyatakan dalam program perkuliahan, praktikum, kerja lapangan, ataupun tugas-tugas lain.

3.1. NILAI KREDIT

Beban pendidikan, yang menyangkut beban studi mahasiswa dan beban mengajar bagi dosen, memerlukan ukuran. Ukuran ini dinyatakan dalam satuan kredit. Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala menganut sistem semester, sehingga satuan kreditnya disebut satuan kredit semester (SKS). SKS ini menjadi takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester. Satuan kredit semester ini perlu ditentukan untuk setiap kegiatan pendidikan seperti perkuliahan, seminar dan kapita seleksa, praktikum laboratorium, praktikum lapangan, studio perancangan, kerja praktek, kuliah kerja nyata, tugas akhir, dan kegiatan lainnya. Jumlah SKS untuk masing-masing kegiatan pendidikan ditentukan oleh banyaknya jam yang digunakan untuk kegiatan itu.

3.1.1. Nilai Kredit Semester Untuk Perkuliahan

Untuk perkuliahan, nilai satu Satuan Kredit Semester ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan yang meliputi keseluruhan dari tiga macam kegiatan per minggu sebagai berikut:

1. Untuk mahasiswa: 

50 menit acara tatap muka dengan tenaga pengajar secara terjadwal, misalnya dalam bentuk kuliah. 

60 menit acara kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar, misal dalam bentuk membuat

pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal-soal. 

60 menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan, atau menyelesaikan suatu rujukan (referensi).

2. Untuk tenaga pengajar:  50 menit acara tatap muka dengan mahasiswa secara terjadwal.  60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur.  60 menit pengembangan materi kuliah.

3.1.2. Nilai Kredit Semester Untuk Seminar dan Kapita Selekta

Untuk mata kuliah seminar dan kapita selekta, nilai satu SKS sama dengan acara 50 menit tatap muka per minggu.

3.1.3. Nilai Kredit Untuk Praktikum, Penelitian, Kerja Praktek, Kerja Lapangan, Studio Perancangan, Kuliah Kerja Nyata dan Sejenisnya

Nilai kredit semester untuk praktikum, penelitian, kerja lapangan, studio perancangan, dan sejenisnya ditentukan sebagai berikut:

1. Nilai Kredit Semester untuk Praktikum di Laboratorium dan studio perancangan. Untuk praktikum di laboratorium dan studio perancangan, nilai satu kredit semester adalah beban tugas di laboratorium dan studio perancangan sebanyak 2-3 jam perminggu selama satu semester.

2. Nilai Kredit Semester untuk Kerja Praktek. Untuk Kerja Praktek dan sejenisnya, nilai satu kredit semester adalah beban tugas di lapangan sebanyak 4-5 jam per minggu selama satu semester.

3. Nilai Kredit Semester untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN). Untuk KKN, nilai kredit semester adalah beban tugas di lapangan sebanyak 24 x 7 jam atau 168 jam per minggu selama satu bulan.

dianggap setara dengan 21-22 hari kerja.

3.2. BEBAN STUDI

Beban studi mahasiswa pada semester ganjil dan genap tahun pertama ditetapkan sebesar 19-21 SKS, yang harus diselesaikan dalam bentuk paket. Untuk semester-semester berikutnya, beban studi mahasiswa ditetapkan berdasarkan Indeks Prestasi Semester (IPS) yang diperolehnya. Beban studi mahasiswa minimum program sarjana adalah 144 (seratus empat puluh empat) SKS yang dijadwalkan dalam 8 (delapan) semester dengan masa penyelesaian maksimum 14 (empat belas) semester 7.

3.3 PENGAMBILAN MATA KULIAH LINTAS FAKULTAS/PROGRAM STUDI

Mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah yang merupakan bagian dari beban studinya pada fakultas/program studi lain sejauh memiliki bobot SKS yang sama. Nilai mata kuliah lintas program studi diakui dalam transkip nilai mahasiswa setelah diekuivalensikan.

3.4 PENGAKUAN KREDIT (CREDIT EARNING)

Mahasiswa dapat mendapatkan kesempatan mengikuti pertukaran mahasiswa ke Universiats/Institusi lain melalui program kerjasama yang dilakukan Unsyiah dengan Universitas/Institusi tersebut, dapat diakui nilai yang diperoleh dan bobot SKS-nya setelah mendapatkan pertimbangan dari program studi mahasiswa yang bersangkutan (Prosedur Operasional Baku 001/H11/PP-SOP/2010).

4.1. PERKULIAHAN

Sistem perkuliahan di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala diatur seperti berikut ini:

1. Masing-masing kuliah diberikan oleh seorang dosen atau tim dosen dalam bentuk komunikasi dua arah dan dilakukan secara tatap muka.

2. Mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan tata muka perkuliahan, praktikum, dan kegiatan akademik lainnya sesuai dengan mata kuliah yang terdaftar pada Kartu Rencana Studi (KRS) di setiap semester atas dasar ketentuan-ketentuan yang berlaku.

3. Pemberian kuliah berpedoman pada Garis-garis Besar Pedoman Pengajaran (GBPP) dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang isinya disesuaikan dengan silabus.

4. Perkuliahan hanya dapat diikuti oleh para mahasiswa yang telah memenuhi syarat- syarat sebagai mahasiswa yang ditetapkan berdasarkan peraturan universitas.

5. Kuliah hanya dapat diikuti oleh para mahasiswa vang telah mencantumkan rencana perkuliahan pada Kartu Rencana Studi (KRS). Formulir tersebut disahkan oleh Dosen Pembimbing Akademik dan diserahkan kepada Sub Bagian Pendidikan sebelum perkuliahan dimulai.

6. Jumlah mata kuliah yang boleh diikuti oleh seorang mahasiswa sesuai dengan besar beban SKS yang boleh diambil berdasarkan prestasi akademik yang dicapai pada semester sebelumnya, kecuali pada semester pertama, disesuaikan dengan jumlah SKS pada masing-masing jurusan.

7. Pada mata kuliah yang sama dan terdiri dari beberapa bagian dan ditawarkan pada semester yang berbeda, disyaratkan bahwa mata kuliah yang lebih rendah harus sudah memperoleh minimal D untuk dapat mengikuti mata kuliah yang lebih tinggi. Ketentuan ini sekaligus mempertegas prasyarat yang tertulis pada silabus.

8. Perbaikan nilai E dilakukan dalam waktu sesegera mungkin dengan tenggang waktu tidak lebih dari 2 semester. Bagi mata kuliah yang telah diambil ulang untuk keperluan perbaikan nilai, perhitungan IP dan IPK didasarkan kepada nilai yang terakhir yang dicapai oleh mahasiswa untuk mata kuliah tersebut.

9. Mahasiswa hanya boleh memperbaiki nilai C dan nilai yang diambil untuk perhitungan IPK adalah nilai terakhir yang dicapai oleh mahasiswa untuk mata kuliah tersebut.

10. Semester Pendek berlangsung dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Semester pendek tidak harus diambil oleh semua mahasiswa.

b. Semester pendek hanya boleh diambil oleh mahasiswa yang memperbaiki nilai suatu mata kuliah, tetapi bagi mahasiswa yang memiliki IPK > 3, maka diperbolehkan mengambil mata kuliah yang baru.

c. Kegiatan perkuliahan untuk Semester Pendek adalah kegiatan akademi yang setara dengan kegiatan 1 (satu) semester, yang dilaksanakan selama minimum 8 (delapan) minggu efektif.

d. Kegiatan perkuliahan pada SP adalah kegiatan akademik yang setara dengan kegiatan 1 (satu) semester dalam dua belas kali tatap muka..

e. Mahasiswa diizinkan mengambil maksimal 9 (sembilan) SKS pada setiap SP. Kurikulum dan peraturan akademik pada SP tetap mengacu pada kurikulum dan peraturan akademik yang berlaku saat itu.

4.2. PRAKTIKUM

Praktikum merupakan suatu tugas atau pekerjaan untuk memberikan keterampilan sesuai dengan mata kuliah yang bersangkutan. Kegiatan praktikum ini dapat merupakan bagian dari suatu mata kuliah ataupun merupakan mata kuliah yang berdiri sendiri. Kegiatan praktikum terdiri dari pekerjaan di laboratorium, responsi dengan asisten laboratorium, dan dosen pembimbing yang telah ditunjuk, dan penulisan laporan dari hasil kegiatan di laboratorium. Asisten laboratorium merupakan mahasiswa senior yang telah ditunjuk oleh

4.3. KERJA PRAKTEK

Seorang mahasiswa dapat melakukan Kerja Praktek setelah menyelesaikan minimal 100 SKS mata kuliah dengan IPK > 2,00. Lama KP adalah minimal satu bulan dan maksimal dua bulan tergantung permintaan tempat mahasiswa melakukan KP yang diikuti dengan penulisan Laporan KP yang harus diselesaikan pada semester yang sama atau paling lambat enam bulan setelah mahasiswa melakukan KP. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini, seorang mahasiswa dibimbing dan dibahas oleh seorang dosen dengan kualifikasi sebagai berikut:

a. Berpendidikan S2 atau S3, atau

b. Berpendidikan S1 dengan jabatan Lektor, atau

c. Berpendidikan S1 dengan jabatan Asisten Ahli minimal selama 2 tahun.

Nilai akhir kerja praktek adalah gabungan dari nilai pembimbing dan pembahas KP. Nilai KP sesuai dengan lampiran 2.

4.4. TUGAS AKHIR

Tugas Akhir selanjutnya disingkat menjadi TGA berbentuk pembuatan laporan dengan bobot 4-8 SKS, dan mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakannya pada tahapan akhir masa studinya. TGA direncanakan dapat menyelesaikannya dalam satu semester dan dapat dilakukan perpanjangan dengan pertimbangan dan alasan yang diajukan oleh dosen pembimbing.

Dalam melakukan Tugas Akhir atau Ketua Bidang, seorang mahasiswa dibimbing oleh seorang Dosen senior dengan bantuan atau tidak seorang co-Pembimbing yang ditetapkan dengan surat keputusan dari Koordinator Tugas Akhir, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Pembimbing TGA adalah adalah dosen dengan kriteria:

a. Berpendidikan S2 atau S3, atau

b. Berpendidikan S1 dengan jabatan minimal Lektor

2. Co-Pembimbing adalah dosen dengan kriteria:

a. Berpendidikan S2 atau S3, atau

b. Berpendidikan S1 dengan jabatan minimal Asisten Ahli selama 2 tahun. Penilaian Tugas Akhir dilakukan melalui seminar dihadapan Panitia Ujian Tugas Akhir

yang ditetapkan dengan surat keputusan Ketua/Sekretaris Jurusan. Panitia seminar terdiri dari seorang ketua (moderator), dua atau tiga dosen pembahas, dan dosen pembimbing dan co-pembimbing. Ujian Tugas Akhir dilaksanakan setelah mahasiswa memenuhi ketentuan berikut:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan dengan menunjukkan bukti pembayaran SPP.

b. Telah menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang disetujui oleh dosen pembimbing utama dan dosen co-pembimbing untuk diseminarkan.

c. Prestasi dan nilai dari mata kuliah:

1. IPK > 2,00.

2. Nilai D sebesar 7-8 SKS sesuai dengan ketentuan masing-masing jurusan.

3. Tidak ada nilai E.

Penilaian TGA dilakukan dalam suatu seminar di hadapan Panitia Ujian TGA yang ditetapkan dengan surat tugas dari Koordinator TGA. Panitia seminar terdiri dari seorang ketua sidang (moderator), dua atau tiga orang dosen pembahas, dosen pembimbing utama dan dosen co-pembimbing.

a. Berpendidikan S2 atau S3, atau

b. Berpendidikan S1 dengan jabatan Lektor.

c. Ketua sidang harus memiliki jabatan fungsional lebih tinggi dari anggota sidang lainnya.

2. Dosen Pembahas:

a. Berpendidikan S2 atau S3, atau

b. Berpendidikan S1 dengan jabatan akademik minimal Asisten Ahli selama 2 tahun (dalam hal ini dua dosen pembahas lainnya harus berjabatan akademik minimal Lektor atau sesuai kriteria point 2.a).

Seminar bersifat terbuka dan dihadiri oleh mahasiswa yang lainnya. Buku laporan TGA yang telah diseminarkan, dan disetujui oleh Jurusan dan Fakultas harus diserahkan ke Perpustakaan Fakultas, Perpustakaan Universitas dan Jurusan masing-masing 1 (satu) eksemplar untuk dokumentasi.

4.5. PERPUSTAKAAN

Perpustakaan merupakan fasilitas akademik untuk menunjang proses pembelajaran mandiri di luar kelas. Setiap mahasiswa dianjurkan untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai referensi untuk belajar mandiri. Koleksi perpustakaan mencakup buku teks, buku pendukung, handbook, jurnal, majalah, laporan penelitian, dan laporan Tugas Akhir. Koleksi perpustakaan berkaitan dengan bidang teknik dapat ditemukan di Perpustakan Universitas Syiah Kuala, Perpustakaan Fakultas Teknik, Perpustakaan masing-masing Jurusan FT-Unsyiah, dan koleksi buku milik staf pengajar. Bagi mahasiswa yang melakukan Penelitian atau melakukan Tugas Akhir, pemilihan telaah kepustakaan ditentukan oleh dosen pembimbing dan dosen co-pembimbing yang bersangkutan. Informasi elektronik juga tersedia melalui database artikel digital di Perpustakaan masing- masing Jurusan atau melalui jaringan Internet yang dapat diakses melalui jaringan Cyber Campus Universitas Syiah Kuala.

BAB V EVALUASI KEBERHASILAN DAN BATAS WAKTU STUDI

5.1. UJIAN

Maksud dan tujuan penyelenggaraan ujian adalah untuk:

1. Menilai tingkat pemahaman dan penguasaan mahasiswa terhadap bahan-bahan yang telah diberikan pada perkuliahan.

2. Mengelompokkan mahasiswa berdasarkan perolehan nilainya ke dalam beberapa golongan, yaitu:

a. golongan istimewa (nilai A),

b. golongan sangat baik (nilai B+),

c. golongan baik (nilai B),

d. golongan sedang (nilai C+),

e. golongan cukup (nilai C),

f. golongan kurang (nilai D),

g. dan golongan sangat kurang (nilai E).

5.2. SISTEM EVALUASI

1. Evaluasi dilakukan dalam rentang waktu tertentu terhadap komponen-komponen evaluasi yang terdiri dari kehadiran, tugas, kuis, ujian pertengahan semester, ujian akhir semester, laporan kerja dan ujian praktikum jika praktikum merupakan bagian dari mata kuliah bersangkutan.

2. Evaluasi dapat dilakukan dalam bentuk ujian lisan, ujian tertulis, ujian dalam bentuk seminar, ujian dalam bentuk penulisan karangan ataupun kombinasi dari bentuk-bentuk ujian tersebut.

3. Dalam bentuk Sistem Kredit Semester tidak dikenal adanya ujian remedial (ujian perbaikan nilai)

5.3. PERSYARATAN UJIAN SEMESTER

Ujian semester dapat dilakukan setelah terpenuhinya persyaratan-persyaratan sebagai berikut.

a. Ujian semester untuk suatu mata kuliah dilaksanakan jika dosen memenuhi syarat minimum mengajar ≥ 75% dari total kehadiran yang seharusnya.

b. Mahasiswa terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester tersebut dengan menunjukkan bukti pembayaran SPP.

c. Mahasiswa terdaftar sebagai peserta perkuliahan mata kuliah tersebut pada semester bersangkutan.

d. Mahasiswa mengikuti kuliah minimal 75% dari total tatap muka dalam mata kuliah dan semester yang bersangkutan.

e. Mahasiswa yang disebabkan oleh kondisi tertentu tidak mengikuti ujian, maka berdasarkan pertimbangan dosen pengasuh mata kuliah dapat diberikan ujian susulan, yang dilaksanakan sebelum batas akhir penyerahan Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) kepada Pembantu Dekan Bidang Akademik.

SANKSI

Dosen yang tidak memenuhi syarat minimum mengajar untuk suatu mata kuliah tidak berhak mendapatkan surat keterangan mengajar untuk mata kuliah tersebut, tidak diberikan tugas mengajar pada semester berikutnya dan dapat diberikan sanksi akademik lainnya.

1. Nilai akhir evaluasi untuk setiap mata kuliah diberikan atas dasar penilaian terhadap komponen-komponen evaluasi yang diadakan sepanjang semester (lihat Butir 5.2. point 1) dengan memperhitungkan bobot nilai yang ditetapkan oleh jurusan/dosen pengasuh untuk masing-masing mata kuliah tersebut yang ditentukan secara proporsional sesuai dengan beban materi yang dievaluasi.

2. Nilai akhir evaluasi mahasiswa dalam bentuk skala dari 0 – 100 diubah ke dalam bentuk huruf dengan berpedoman kepada metode PAP (Penilaian dengan Acuan Patokan) berdasarkan pertimbangan tuntutan tingkat kompetensi bidang pengetahuan yang diemban oleh suatu mata kuliah tertentu, mengingat sifat dan kedudukan mata kuliah yang bersangkutan dalam paket kurikulum suatu program studi, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Pemilihan salah satu diantara kedua varian PAP diserahkan sepenuhnya kepada

pertimbangan jurusan/dosen pengasuh mata kuliah yang bersangkutan.

2) Varian PAP adalah sebagai berikut:

Tingkat Kompetensi Sedang Tingkat Kompetensi Tinggi

(Varian I)

(Varian II)

3. Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi syarat minimal perkuliahan 75% dari total tatap

muka dalam mata kuliah tersebut dan pada semester yang bersangkutan diberikan nilai E.

4. Nilai akhir evaluasi dapat dipengaruhi oleh kecurangan-kecurangan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa bersangkutan.

5. Nilai akhir evaluasi dapat dipengaruhi oleh faktor non-akademik seperti hal-hal yang

berhubungan dengan sikap dan tingkah laku mahasiswa yang bersangkutan.

6. Mahasiswa yang disebabkan oleh kondisi tertentu tidak mengikuti ujian, maka berdasarkan pertimbangan dosen pengasuh mata kuliah, dapat diberikan ujian susulan, yang dilaksanakan sebelum batas akhir penyerahan Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) kepada Pembantu Dekan Bidang Akademik.

7. Untuk dapat mengikuti ujian akhir semester, mahasiswa harus memiliki kehadiran ≥75% dari total kehadiran dosen.

8. Ujian akhir semester untuk suatu mata kuliah tidak dilaksanakan jika dosen mengajar

<75% dari total kehadiran yang seharusnya dan seluruh mahasiswa untuk mata kuliah tersebut diberikan nilai C+.

9. Kertas lembaran ujian mahasiswa harus dikembalikan ke mahasiswa yang bersangkutan.

SANKSI

Dosen yang tidak memenuhi syarat minimum mengajar untuk suatu mata kuliah tidak berhak mendapatkan surat keterangan mengajar untuk mata kuliah tersebut, tidak

diberikan tugas mengajar pada semester berikutnya dan dapat diberikan sanksi akademik lainnya.

(1) Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) untuk setiap mata kuliah dicetak sebelum ujian akhir semester dimulai. DPNA ditandatangani oleh mahasiswa sebagai bukti keikutsertaan ujian.

(2) Dosen pengasuh mata kuliah mengisikan nilai-nilai mahasiswa pada DPNA dan menyerahkannya kepada Pembantu Dekan Bidang Akademik paling lambat 5 hari kerja setelah ujian dilaksanakan. DPNA diserahkan bersama dengan daftar hadir dosen dan peserta kuliah.

(3) Dosen harus mengumumkan nilai kepada mahasiswa sebelum menyerahkan DPNA dan memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengajukan keberatan atas nilai yang diberikan dalam waktu 2 (dua) hari kerja setelah pengumuman dikeluarkan.

(4) Komponen-komponen nilai, beserta nilai akhir yang sudah dikonversikan, harus diisikan seluruhnya pada DPNA sesuai dengan penilaian yang dilakukan oleh dosen atau dilampirkan print outnya bila tidak dibuat pada DPNA.

(5) Apabila dosen tidak menyerahkan DPNA sampai batas waktu yang ditetapkan, maka semua mahasiswa yang menempuh mata kuliah tersebut dinyatakan lulus dengan nilai C+.

(6) Nilai mahasiswa pada DPNA dimasukkan pada KHS online, agar Kartu Hasil Studi

(KHS) dapat dicetak sebelum masa pengisian KRS semester baru dimulai. (7) Dosen yang tidak memenuhi ketentuan-ketentuan di atas tidak berhak mendapatkan

surat keterangan mengajar untuk mata kuliah tersebut, tidak diberikan tugas mengajar pada semester berikutnya dan dapat diberikan sanksi akademik lainnya.

5.4.3. Nilai Akhir untuk Setiap Mata kuliah

1. Dimasukkan langsung ke dalam Kartu Hasil Studi (KHS) bila tidak ada masalah lain (lihat Butir 5.4.2 point 2) yang menghambatnya.

2. Dapat dipengaruhi oleh faktor non-akademik seperti hal-hal yang berhubungan dengan sikap dan tingkah laku mahasiswa yang bersangkutan.

3. Diberikan dalam bentuk nilai T apabila tugas-tugas khusus yang diberikan oleh tenaga pengajar belum dapat diselesaikan oleh seorang mahasiswa sampai batas saat pemberian nilai akhir mata kuliah yang bersangkutan. Mata kuliah dengan nilai T tidak diperkirakan dalam perhitungan IP ataupun IPK.

4. Nilai akhir yang diperoleh oleh mahasiswa untuk setiap mata kuliah per semester dilaporkan oleh dosen yang bersangkutan pada Sub-Bagian Pendidikan dengan mencantumkannya pada “Nilai Akhir” dari DPNA yang telah tersedia untuk setiap mata kuliah.

5. Apabila dosen tidak memasukkan nilai dalam batas waktu yang ditetapkan maka mahasiswa yang menempuh mata kuliah tersebut dinyatakan lulus dengan nilai C+.

6. Perubahan nilai T yang dimaksud pada Butir 5.4.3 dilaporkan segera oleh dosen yang bersangkutan kepada pihak jurusan dan Sub-Bagian Pendidikan (SBP).

7. Dosen harus mengembalikan kertas jawaban ujian kepada mahasiswa yang mengikuti mata kuliah tersebut.

5.4.4. Perubahan Nilai T

Perubahan Nilai Tmenjadi nilai A, B+, B, C+, D atau E dilakukan oleh tenaga pengajar yang bersangkutan atas dasar sebagai berikut:

a. Perubahan nilai T diberikan setelah mahasiswa yang bersangkutan menyelesaikan sisa tugas yang dimaksud pada butir 5.4.2 point 3. Bila sisa tugas dimaksud diselesaikan dalam waktu 2 minggu setelah berakhirnya masa pengisian KRS, mahasiswa yang a. Perubahan nilai T diberikan setelah mahasiswa yang bersangkutan menyelesaikan sisa tugas yang dimaksud pada butir 5.4.2 point 3. Bila sisa tugas dimaksud diselesaikan dalam waktu 2 minggu setelah berakhirnya masa pengisian KRS, mahasiswa yang

3, selambat-lambatnya 2 minggu setelah berakhirnya masa pengisian KRS.

c. Perubahan nilai T akan diberlakukan setelah mahasiswa yang bersangkutan mengisi kembali KRS pada semester berikutnya.

5.4.5 Pelaksanaan Penilaian

Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Nilai akhir ujian dinyatakan dalam skala 1 -100. Skala nilai 100 diberikan kepada mahasiswa yang mampu menjawab dengan benar semua pertanyaan yang diberikan.

2. Skala nilai tersebut pada butir 1, diubah dalam bentuk huruf mengikuti cara yang tercantum dalam Lampiran 2.

3. Cara konversi nilai yang dipakai merujuk pada Lampiran 2.

4. Nilai akhir yang diperoleh oleh mahasiswa untuk setiap mata kuliah per semester dilaporkan oleh dosen yang bersangkutan pada Sub-Bagian Pendidikan dengan

mencantumkannya pada “Nilai Akhir” dari DPNA yang telah tersedia untuk setiap mata kuliah.

5. Apabila dosen tidak memasukkan nilai dalam batas waktu yang ditetapkan maka mahasiswa yang menempuh mata kuliah tersebut dinyatakan lulus dengan nilai C+.

6. Perubahan nilai T yang dimaksud pada butir 5.4.3 dilaporkan segera oleh dosen bersangkutan kepada pihak jurusan dan Sub-Bagian Pendidikan (SBP).

5.4.6. Evaluasi Keberhasilan Studi

1. Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilaksanakan pada akhir semester dari studi 2 tahun pertama, pada akhir studi 2 tahun berikutnya, dan pada akhir masa studi program sarjana. Evaluasi dilakukan oleh pihak universitas.

2. Keberhasilan studi dinyatakan dalam ukuran nilai Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Perhitungan IPS maupun IPK dilakukan dengan terlebih dahulu mengalikan nilai yang berbentuk huruf kedalam bentuk nilai masing- masing bobot sebagai berikut:

A = 4; B+ = 3,5, B = 3; C+ = 2,5, C = 2; D = 1; E = 0 Selanjutnya perhitungan IPS dan IPK adalah sebagai berikut:

(1) Indeks Prestasi Semester (IPS):

dimana:

IP S = ∑KxN ∑K

K = Beban kredit (dalam SKS) dari setiap mata kuliah pada semester tersebut. N= Bobot Nilai masing-masing mata kuliah yang diambil pada semester tersebut.

(2) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK):

Dimana:

IPK = ∑ Kt x N ∑ Kt

Kt = beban kredit (dalam SKS) dari setiap mata kuliah yang telah selesai. N = Bobot nilai masing-masing mata kuliah yang diambil dan telah lulus.

kedua diharuskan mengambil seluruh mata kuliah yang telah ditetapkan untuk semester tersebut.

(2) Beban studi yang boleh diambil oleh mahasiswa untuk semester-semester lainnya tergantung kepada pencapaian IPS pada semester sebelumnya, dengan ketentuan sebagai berikut:

PROGRAM STUDI SARJANA (S1) Beban Studi

Indeks Prestasi Maksimum

4. Evaluasi Keberhasilan Studi Empat Semester Pertama Pada akhir masa studi empat semester pertama, keberhasilan studi mahasiswa

dievaluasi bagi penentuan kelanjutan studinya. Mahasiswa yang bersangkutan diperbolehkan melanjutkan studi di Fakultas Teknik apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Telah mengumpulkan minimum 36 SKS, dan

b. Mencapai IPK > 2,00.

Jika dalam masa empat semester pertama mahasiswa yang bersangkutan telah mengumpulkan lebih dari 36 SKS tetapi IPK < 2,0, maka untuk keperluan evaluasi dimaksud, diambil 36 SKS dari mata kuliah dengan nilai terbaik. Mahasiswa yang tidak berhasil memenuhi persyaratan tersebut akan diberhentikan sebagai mahasiswa melalui keputusan Rektor.

5. Evaluasi Keberhasilan Studi Empat Semester Berikut Pada akhir masa-masa studi empat semester berikutnya mahasiswa diwajibkan:

a. Telah mengumpulkan minimum 80 SKS, dan

b. Mencapai IPK > 2,00.

Jika dalam empat semester berikutnya mahasiswa yang bersangkutan telah mengumpulkan lebih dari 80 SKS tetapi IPK < 2,0, maka untuk keperluan evaluasi dimaksud, diambil 80 SKS dari mata kuliah dengan nilai terbaik. Mahasiswa yang tidak berhasil memenuhi persayaratan tersebut akan diberhentikan sebagai mahasiswa melalui keputusan Rektor.

6. Evaluasi Keberhasilan Studi pada Akhir Masa Studi Program Strata 1 (S1) Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan Program S1 apabila memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

a. Telah mengumpulkan sejumlah SKS yang ditetapkan oleh Fakultas Teknik atas

dasar paket kurikulum dari Jurusan;

b. IPK > 2,00;

c. Terdaftar aktif sebagai mahasiswa maksimal 14 semester dan apabila melakukan

nonaktif atau cuti akademik maksimum bertambah dua semester;

d. Memiliki nilai D maksimum 5% dari total SKS yang telah diselesaikan

e. Tidak ada mata kuliah yang harus diperbaiki nilainya;

f. Tidak ada nilai E;

g. Telah lulus Praktikum dengan nilai ≥ C;

h. Tugas Akhir minimal nilai C;

SANKSI

(1) Mahasiswa yang tidak berhasil memenuhi persyaratan tersebut di atas akan diberhentikan sebagai mahasiswa oleh Rektor setelah mendapatkan pertimbangan Senat Fakultas yang bersangkutan.

(2) Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studi tepat pada waktunya diharuskan

membayar biaya pendidikan yang dikenakan pada mahasiswa baru pada tahun ajaran

tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Mahasiswa program diploma membayar biaya pendidikan mahasiswa baru mulai semester ke-9.

b. Mahasiswa program sarjana membayar biaya pendidikan mahasiswa baru mulai semester ke-11.

5.5. PERBAIKAN NILAI

Perbaikan nilai diatur sebagai berikut:

1. Nilai akhir terendah yang tidak boleh diperbaiki adalah nilai C+.

2. Mata kuliah yang nilai akhirnya perlu diperbaiki turut diperhitungkan dalam penentuan beban studi semester berikutnya.

3. Perhitungan Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) didasarkan kepada nilai terakhir yang dicapai oleh mahasiswa untuk mata kuliah tersebut.

4. Usaha perbaikan nilai harus dilaksanakan sesegera mungkin dalam rentang waktu studi yang telah ditetapkan.

5. Mahasiswa yang sudah berhasil melewati tahap evaluasi empat semester pertama, tidak diperbolehkan untuk memperbaiki nilai mata kuliah semester 1 dan 2.

5.6 BEBAN SKS DAN NILAI D

Perincian beban SKS menurut komponen/kelompok mata kuliah dan jumlah maksimal nilai

D sesuai dengan masing-masing kelompok mata kuliah yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel Kelompok Mata kuliah dan SKS

Komponen/Kelompok Mata kuliah SKS Maksimum Nilai D

Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)

Mata kuliah Keahliah Berkarya (MKB)

Mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB)

Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

Jumlah

6.1. BIMBINGAN AKADEMIK

1. Untuk membantu keberhasilan studinya, mahasiswa perlu mendapatkan bimbingan akademik secara teratur, terpadu, dan menyeluruh dari dosen wali.

(Mahasiswa wajib mendapatkan bimbingan akademik secara teratur, berkala, terpadu, dan menyeluruh dari dosen wali dalam rangka meningkatkan kemampuan akademik mereka sehingga di harapkan mereka dapat menyelesaikan studinya tepat waktu).

2. Jumlah mahasiswa yang dibimbing oleh seorang dosen wali atau pembimbing akademik tergantung pada kondisi dalam lingkungan masing-masing jurusan.

(Besaran jumlah mahasiswa yang perlu mendapatkan bimbingan oleh seorang dosen wali atau pembimbing akademik di sesuaikan dengan kondisi dalam lingkungan masing-masing jurusan).

3. Tugas dosen wali adalah:

a. Membantu mahasiswa dalam menyusun rencana studi, memberikan pertimbangan kepada mahasiswa dalam menentukan jumlah SKS dan jenis mata kuliah yang akan diambil tiap semester.

b. Mengarahkan mahasiswa dalam menyusun rencana studi, memberikan pertimbangan dan saran kepada mahasiswa dalam menentukan jumlah SKS dan jenis mata kuliah yang akan diambil tiap semesternya.

c. Memantau dan mengamati perkembangan studi mahasiswa yang dibimbingnya.

d. Mengamati dan mengevaluasi perkembangan studi mahasiswa yang dibimbingnya.

e. Membantu memecahkan masalah akademik dan non-akademik yang dihadapi mahasiswa yang dibimbingnya.

f. Membantu memberikan solusi terhadap masalah akademik dan non-akademik yang dihadapi mahasiswa yang dibimbingnya.

g. Melaporkan kepada ketua jurusan/dekan jika mahasiswa walinya menghadapi masalah yang memerlukan penanganan khusus.

(Segera memberitahukan ketua jurusan/dekan jika mahasiswa yang di bimbingnya menghadapi masalah yang memerlukan penanganan khusus).

4. Untuk menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan 3 diatas, maka mahasiswa dan dosen wali harus melakukan pertemuan secara terstruktur, minimum 4x dalam satu semester. Untuk mengontrol sistem bimbingan akademik 4x dalam satu semester maka mahasiswa wajib memiliki buku catatan bimbingan akademik mahasiswa.

(Mahasiswa dan dosen wali perlu melakukan pertemuan secara terstruktur, minimal 4x per semester untuk memastikan ketentuan-ketentuan 3 diatas dapat di jalankan sebagaimana mestinya).

5. Dosen Pembimbing Akademik yang berhalangan hadir untuk memberikan bimbingannya pada masa pengisian KRS karena alasan yang dapat diterima, tugasnya dapat dilimpahkan kepada seorang Dosen Pembimbing Akademik Pengganti yang ditunjuk oleh Ketua Jurusan.

(Dosen Pembimbing Akademik yang berhalangan dalam memberikan bimbingannya pada masa pengisian KRS karena alasan yang dapat diterima, tugasnya dapat dilimpahkan kepada seorang Dosen Pembimbing Akademik Pengganti yang ditunjuk oleh Ketua Jurusan).

6. Perwalian dan pengisian KRS di luar jadwal yang ditetapkan (masa perwalian) tidak akan dilayani, dan sebagai resikonya mahasiswa tidak diterima secara resmi dalam semua kegiatan akademik, termasuk tidak dibenarkan mengikuti ujian-ujian.

mengikuti semua kegiatan akademik, termasuk tidak di perbolehkan mengikuti ujian- ujian).

7. Jika ada dosen wali yang tidak melaksanakan fungsinya dengan baik, maka ketua program studi/dekan berhak mencabut status dosen wali dan tidak mengeluarkan surat keterangan sebagai dosen wali.

Jika ada dosen wali yang tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, maka ketua jurusan/dekan berhak mencabut status dosen walinya dan melimpahkan status dosen wali tersebut kepada dosen lain yang di anggap lebih kompeten.

6.2. ASISTENSI

Dalam rangka melancarkan kegiatan praktikum melancarkan kegiatan praktikum, studio arsitektur, dan perkuliahan, maka setiap praktikum maupun mata kuliah dapat dibentuk tim asistensi. Kegiatan praktikum dan studio arsitektur akan dibantu asisten laboratorium/studio dan kegiatan perkuliahan akan dibantu oleh asisten kuliah. Tim asistensi akan dipimpin oleh ketua/koordinator laboratorium/studio. Berikut ketentuan yang berlaku untuk asistensi:

1. Asisten laboratorium/studio, diangkat dari mahasiswa senior.

2. Asisten kuliah, adalah staf pengajar dengan jabatan asisten ahli.

3. Dosen yang sekurang-kurangnya mempunyai jabatan fungsional lektor kepala dapat mengusulkan penunjukan asisten dalam mata kuliah yang diasuh.

Tim asistensi dipandang perlu untuk dibentuk dalam rangka melancarkan setiap kegiatan praktikum, studio arsitektur, dan perkuliahan. Setiap kegiatan praktikum dan studio arsitektur akan dibantu oleh asisten laboratorium (laboran)/asisten studio dan kegiatan perkuliahan akan dibantu oleh asisten pengajar. Tim asistensi akan dipimpin oleh ketua/koordinator laboratorium/koordinator studio. Berikut ini adalah ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk masalah asistensi:

1. Asisten laboratorium/studio, diangkat dari mahasiswa senior.

2. Asisten pengajar, adalah staf pengajar dengan jabatan asisten ahli. Dosen yang sekurang-kurangnya mempunyai jabatan fungsional lektor kepala dapat

mengusulkan penunjukan asisten pengajar dalam mata kuliah yang diasuh.

Untuk melaksanakan administrasi akademik dalam sistem kredit semester diperlukan beberapa tahapan kegiatan pada setiap semester, yaitu:

7.1. REGISTRASI MAHASISWA

7.1.1. Definisi

Registrasi adalah proses yang harus dilalui oleh mahasiswa pada setiap awal semester yang mencakup proses 1) registrasi adminstrasi, (2) registrasi akademik dan (3) registrasi mata kuliah. Keseluruhan proses registrasi harus dilakukan secara berurutan pada masa- masa yang telah ditentukan dalam kalender akademik.

7.1.2. Tujuan

* Untuk menghimpun data mahasiswa yang dapat memberikan gambaran yang tepat dan benar tentang jumlah dan statistik mahasiswa yang terdaftar dan berhak mendapatkan program pendidikan.

* Untuk menangani penerimaan pembayaran SPP. * Untuk memberikan status terdaftar kepada mahasiswa sehingga dengan demikian berhak

untuk menggunakan semua fasilitas yang ada di Universitas Syiah Kuala.

7.1.3. Jenis Registrasi

(i) Registrasi Administrasi Registrasi administrasi dilakukan oleh setiap mahasiswa pada awal semester untuk memperoleh status aktif pada semester tersebut. Registrasi dapat dilakukan setelah mahasiswa melunaskan biayal pendidikan yang ditetapkan.

Berdasarkan status mahasiswa, refistrasi administrasi terdiri dari:

1. Registrasi administrasi calon mahasiswa baru (Prosedur Operasional Baku 002/H11/PP-SOP/2010). Registrasi ini merupakan kelanjutan dari seleksi penerimaan mahasiswa baru.

Mereka yang dinyatakan lulus seleksi diharuskan mendaftakan diri untuk memperoleh status sebagai mahasiswa Unsyiah. Syarat-syarat registrasi administrasi calon mahasiswa baru adalah:

a. Setiap calon mahasiswa baru diharuskan datang sendiri untuk melakukan registrasi administrasi.

b. Menyerahkan kartu tanda peserta ujian seleksi (SNMPT/ujian) local/tanda panggilan USMU dsb).

c. Memperlihatkan ijazah asli, rapor asli, nilai UN asli, dan menyerahkan foto kopi yang dilegalisir, masing-masing 2 (dua) rangkap

d. Menyerahkan pas foto ukuran 2x3 cm dan 4x6 cm masing-masing 2 (dua) lembar.

e. Menyerahkan surat izin belajar dari DIKTI dan persyaratan Unsyiah lainnya bagi warga negara asing.

f. Bagi calon mahasiswa baru yang tidak memenuhi ketentuan di atas tidak dapat diterima sebagai mahasiswa Unsyiah, walaupun sudah dinyatakan lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru.

dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam kalender akademik, diharuskan mengambil cuti akademik

 Mahasiswa yang tidak melakukan registrasi administrasi pada satu semester tertentu tanpa izin dekan, ia dinyatakan bukan mahasiswa terdaftar pada semester bersangkutan dan masa studinya tetap diperhitungkan.

 Mahasiswa yang tidak terdaftar berturut-turut maksimal 2 semester

dianggap mengundurkan diri dari Universitas Syiah Kuala.

2. Registrasi administrasi mahasiswa lama (Prosedur Operasional Baku 003/H11/PP-SOP/2010)

Registrasi administrasi mahasiswa lama dinyatakan selesai dengan pembayaran biaya pendidikan melalui bank yang ditunjuk.

(ii) Registrasi Akademik Registrasi Akademik adalah pelayanan memperoleh hak untuk mengikuti kegiatan akademik bagi mahasiswa pada semester tersebut di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala. Registrasi akademik dilakukan oleh setiap mahasiswa pada awal semester untuk memeperoleh hak mengikuti kegiatan akademik pada semester tersebut. Registrasi akademik dilakukan setelah mahasiswa registrasi administrasi.

a. Bahan yang diperlukan untuk registrasi akademik (lihat Lampiran 9 sampai12) adalah sebagai berikut:

 Formulir Kartu Rencana Studi (KRS)  Kartu Hasil Studi (KHS) semester yang lalu  Formulir Kartu Perbaikan Rencana Studi (KPRS)  Jadwal kuliah

 Daftar Kumpulan Nilai (DKN).

b. Kegiatan dalam registrasi akademik (Prosedur Operasional Baku 003/H11/PP-SOP/2010):

1. Menjelang dimulainya kegiatan studi tiap semester sesuai dengan jadwal waktu yang ditetapkan, mahasiswa diharuskan memilih mata kuliah yang diikutinya pada semester yang bersangkutan. Pemilihan mata kuliah tersebut dilakukan mahasiswa dibawah bimbingan dosen wali atau ketua jurusan (jika dosen wali berhalangan) dengan memperlihatkan KHS yang dicapai semester sebelumnya. Mata kuliah yang dipilih dicantumkan dalam KRS.

2. Setelah mengisi KRS, maka mahasiswa diwajibkan mengisi KRS online dengan benar dan teliti. Mahasiswa yang tidak/salah mengisi KRS online tidak akan tercantum dalam Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA), sehingga nilai mata kuliah tersebut tidak akan dikeluarkan di akhir semester (lihat Lampiran 13).

3. Mahasiswa dapat mengubah/membatalkan rencana studi yang telah disahkan dengan ketentuan:

 Perubahan/pembatalan rencana studi tersebut dilakukan dalam 2 minggu pertama sejak permulaan masa kuliah seperti yang ditetapkan dalam kalender akademik.

 Jumlah beban studi sebelum dan sesudah perubahan tidak melebihi ketentuan yang berlaku yaitu sesuai dengan perhitungan beban studi atas

dasar IP semester sebelumnya.  Perubahan dan pembatalan tersebut atas izin dosen wali atau ketua jurusan (bila dosen wali berhalangan) dengan mempertimbangkan alasan yang diajukan dan daya tampung kelas mata kuliah baru.

 Mahasiswa mengisi KRS baru dengan mencantumkan mata kuliah yang dibatalkan dan/atau mata kuliah baru.  Pada kolom yang tersedia dari KRS diberikan tanda:

H : Mata kuliah yang dibatalkan P : Mata kuliah baru U : Mata kuliah diambil ulang karena sebelumnya tidak lulus

X : Mata kuliah yang diambil dalam rangka perbaikan nilai  Sub-Bagian Pendidikan Fakultas Teknik menyerahkan KRS lama dan