HUBUNGAN ANTARA KADAR HbA1c PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE-2 DENGAN KATARAK DI RS. HAJI SURABAYA

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN ANTARA KADAR HbA1c PASIEN DIABETES MELLITUS
TIPE-2 DENGAN KATARAK DI RS. HAJI SURABAYA

Oleh:
HARJUNA DUTA NUSWANTARA
201010330311027

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2014

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN ANTARA KADAR HbA1c PASIEN DIABETES MELLITUS
TIPE-2 DENGAN KATARAK DI RS. HAJI SURABAYA

Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
HARJUNA DUTA NUSWANTARA
201010330311027

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2014

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrobil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis akhir yang berjudul “Hubungan antara Kadar HbA1c Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 dengan Katarak di RS. Haji Surabaya”. Shalawat dan salam selalu
tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW karena atas kerja keras dan suri
tauladan beliau, kita mampu menuju jalan yang telah di ridhoi oleh Allah SWT.
Penulisan penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada
penyusunan penelitian ini, sangatlah tidak mudah. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1.

dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp.M. sebagai pembimbing I atas segala
bimbingan, koreksi serta motivasi yang diberikan demi kesempurnaan karya
tulis ini. Kesabaran dan kecermatan beliau menjadi inspirasi penulis dalam
mengerjakan karya tulis akhir.

2.

dr. Suharto, Sp.Rad, sebagai pembimbing II atas segala bimbingan, koreksi
serta motivasi yang diberikan demi kesempurnaan karya tulis ini.
Kebijaksanaan dan kesabaran beliau menjadi jalan bagi penulis untuk selalu
berjuang dalam menyelesaikan karya tulis akhir.

3.


dr. Bangun Nusantoro, Sp.Rad, selaku penguji atas berbagai saran, kritik dan
inspirasi yang begitu membakar motivasi penulis untuk menyempurnakan
karya tulis akhir. Kebaikan dan kesabaran beliau memberi ketenangan kepada
penulis pada saat sidang penelitian.

4.

Ayahanda Ir. Soedjoko dan Ibunda Lilik Sukesi Iriani atas segala dukungan
dan didikan mereka yang tidak pernah putus untuk menjadikan penulis
menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Kasih sayang mereka yang tidak
terukur semoga dapat terbalaskan oleh segala karunia-Nya.

5.

Yudistira Pratama dan Shinta Dewi Putri, mas dan mbak yang selalu
mendukung dan mendoakan saya agar segera menyelesaikan karya tulis akhir.

6.


Seluruh Staff Tata Usaha (Pak Yono, Bu Endang, Mas Didit, Mas Faisal, Mas
Nyono, Mbak Citra, Mbak Nuke, dan Mbak Fat). Terima kasih atas segala
bantuan yang telah diberikan.

7.

Kepala Bagian Laboratorium RS. Haji Surabaya Bu Benita, yang membantu
dan

memperjuangkan

saya

sepenuh

hati

untuk

mendapatkan


dan

mengumpulkan data-data hasil laboratorium pasien.
8.

Staff Litbang RS. Haji Surabaya (Mbak Laras, Mbak Windi, Bu Indri) yang
membantu penulis untuk mendapatkan izin melakukan penelitian di RS. Haji
Surabaya. Dan staff Rekam Medik RS. Haji Surabaya yang membantu
penulis untuk mendapatkan data pasien di RS. Haji Surabaya.

9.

dr. Hadi Wandono, Sp.PD, KGEH, selaku dosen pembimbing klinis di RS.
Haji Surabaya.

10. Sahabat penulis mbah (Wildan Firmansyah), cimeng (Genio Rachmandana),
alay (Risky Kukuh Widadi), oyek (Abdul Malik Fajri), mas Indro, Nur, Iqbal,
,Sigit, Habibi, Hanggara, Tantia, Dewi, Novita, dan teman-teman FK UMM
lainnya yang tidak dapat disebutkan seluruhnya yang telah banyak membantu,

mengingatkan, serta memberikan motivasi dan doanya dalam penelitian ini.
11. Teman-teman kos BBJ 9 (mas Samid, bang Izzy, Doni, Rio, mas Yitno, mbak
Sum, pak Gandung) yang telah membantu penulis.
12. Masha Andina, yang selalu memberikan kesabaran, perhatian, dukungan dan
bantuan kepada penulis disetiap waktu.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu, yang telah
memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian penelitian ini.
Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati penulis
memohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik yang
membangun. Semoga penelitian ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat
bagi semua pihak.
Malang, September 2014

Penulis

ABSTRAK
Nuswantara, Harjuna Duta. 2014. Hubungan antara Kadar HbA1c dengan Katarak
di RS Haji Surabaya. Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Yuliono Trika Nur Hasan*, (2)
Suharto**.

Latar Belakang: Diperkirakan secara epidemiologi pada tahun 2030 prevalensi
DM (Diabetes Mellitus) di Indonesia bisa mencapai angka 21,3 juta orang.
Komplikasi pada mata terjadi sekitar 20 tahun setelah onset. Penuaan merupakan
penyebab katarak yang terbanyak, tetapi banyak juga faktor lain yang terlibat,
salah satunya adalah penyakit DM. HbA1c dapat mencerminkan kadar gula darah
didalam darah hingga kurang lebih 3 bulan sebelum pemeriksaan. Sehingga
diperkirakan kadar HbA1c pada pasien DM tipe 2 dengan kejadian katarak sangat
berhubungan erat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar HbA1c
pada pasien DM tipe 2 mempengaruhi kejadian katarak.
Metode: Observasional analitik, menggunakan data sekunder berupa rekam
medik. Data pertama menggunakan tingkatan kadar HbA1C kategori baik dengan
skor < 6% dan data kedua menggunakan tingkatan kadar HbA1C kategori buruk
dengan skor ≥ 6%. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan Odds Ratio.
Hasil Penelitian: Hasil uji Chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang
bermakna antara kadar HbA1c pasien DM tipe 2 dengan angka kejadian katarak,
dengan nilai siginifikansi p : 0,009 (p < 0,05). Hasil uji Odds Ratio menunjukkan
nilai kekuatan hubungan 0,273 dengan confidence interval 95% 0,100-0,749.
Kesimpulan : Kadar HbA1c pasien DM tipe 2 memiliki hubungan yang
bermakna dengan angka kejadian katarak.

Kata Kunci: Diabetes Mellitus, HbA1c, Katarak.
* : Dokter spesialis mata dan staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
** : Dokter spesialis radiologi dan staf pengajar Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.

ABSTRACT
Nuswantara, Harjuna Duta. 2014. The relationship between the level of HbA1c
with cataract in RS Haji Surabaya. Final Assignment, Faculty of Medicine
University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) Yuliono Trika Nur
Hasan*, (2) Suharto**
Background: The epidemiological study estimated that in 2030, prevalence of
DM (Diabetes Mellitus) in Indonesia could reach 21.3 million people. Ocular
complications occurred about 20 years after onset of DM. Aging is the biggest
cause of cataracts, but also many other factors involved, one of which is a disease
of diabetes. HbA1c may reflect blood sugar levels in the blood of up to
approximately 3 months before the examination. Thus estimated HbA1c levels in
type 2 diabetes patients with cataract occurrence is very closely linked.
Objective: This study aimed to determine the relationship between the level of
HbA1c in patients with type 2 DM with the incidence of cataracts.

Methods: Observational analytic, using secondary data from medical records.
The first data was using HbA1C level of good category with a score of