PERAN KELUARGA DALAM MERAWAT KLIEN GANGGUAN JIWA DI WILAYAH PUSKESMAS KEDUNG KANDANG

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasien dengan kondisi gangguan pada otak atau gangguan padas
persepsi akan mengalami gangguan secara psikologi dalam kurun waktu
yang sangat lama. Dan jika hal tersebut tidak segera dicegah atau ditangani
dengan cepat maka akan berkelanjutan dan bahkan tidak dapat
disembuhkan secara total. Hal tersebut sangat disayangkan terutama jika
keluarga tidak peduli akan hal tersebut. Dalam hal tersebut keluarga sangat
dibutuhkan terutama pada faktor kesembuhan pasien. Gangguan jiwa
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Gangguan jiwa adalah gangguan otak yang di tandai oleh tergangguanya
emosi, proses berpikir, perilaku, persepsi atau penangkapan panca indera
gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita dan
keluarga. (Stuart dan Sundeen, 2004).
Penderita gangguan jiwa di dunia pada tahun 2013 adalah 450 juta
jiwa, menurut World Health Organization WHO, (2013). Menurut data
Kementerian

Kesehatan


(Depkes,

2008),

schizophrenia,

dan

schizoaffective disorder di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar satu
juta jiwa lebih atau sekitar 0,46%. Selain itu, diperkirakan sebanyak 19
juta jiwa atau sekitar 11,6% dari total penduduk Indonesia mengalami
gangguan mental emosional, termasuk depresi. Dari sekitar 220 juta
penduduk Indonesia, ada sekitar 50 juta atau 22 persennya, mengidap
gangguan kejiwaan (Hawari, 2009). Mengacu data tersebut, berarti saat ini
jumlah tersebut diatas diperkirakan sudah meningkat. Di Indonesia hanya
terdapat 48 Rumah Sakit Jiwa dengan kapasitas 7.700 tempat tidur.
Padahal sesuai standar yang dianjurkan World Health Organization
(WHO) Indonesia membutuhkan setidaknya 80.000 tempat tidur untuk
penderita gangguan jiwa berat (Riset Kesehatan Dasar, 2007). Sedangkan
di Jawa Timur ditemukan data dengan gangguan jiwa terbanyak,

prevalensi gangguan jiwa masih terhitung tinggi. Ansietas (kecemasan)

1

2

dan depresi sebesar 12,3%, dan sebesar 0,3% lainnya masuk kategori
gangguan jiwa berat (Riskesdas, 2012).
Hasil studi pendahuluan di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang
pada satu tahun terakhir didapatkan jumlah pasien yang mengalami
gangguan jiwa sebanyak 16 jiwa. Pasien sudah di rawat oleh keluarga
ketika keluar dari rumah sakit.
Pentingnya peran serta keluarga dalam merawat klien gangguan
jiwa dapat dipandang dari berbagai segi. Pertama, keluarga merupakan
tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dengan
lingkungannya. Keluarga merupakan pendidikan utama bagi individu
untuk belajar dan mengembangkan nilai, keyakinan, sikap, dan perilaku
(Clement dan Buchanan 1998, dalam Yosep, tahun 2010 hal. 171). Pada
masyarakat terdapat stigma bahwa gangguan jiwa merupakan penyakit
yang sulit disembuhkan, memalukan dan aib bagi keluarganya. Karenanya

penderita sering kali di kucilkan tidak di bawa berobat karena rasa malu.
Di beberapa daerah sebagian penderita bahkan sampai dipasung (Hawari,
2004).
Faktor yang mempengaruhi kekambuhan adalah pengetahuan
keluarga tentang penyakit gangguan jiwa, ekspresi emosi keluarga
terhadap pasien gangguan jiwa, dan kepatuhan minum obat (Kelliat,
2004). Berdasarkan uraian yang diatas sehingga peneliti tertarik meneliti
peran keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa.

1.1 Rumusan Masalah
Bagaimanakah peran keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa di
Wilayah Puskesmas Kedung Kandang?

1.2 Tujuan Penelitian
Untuk memaparkan peran keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa di
Wilayah Puskesmas Kedung Kandang.

3

1.3 Manfaat Penelitian

1.3.1

Bagi Keluarga
Manfaat bagi keluarga adalah keluarga mampu menerapkan
perannya sebagai keluarga untuk merawat klien gangguan jiwa

1.3.2

Bagi Perawat
Manfaat bagi perawat adalah meningkatkan peran keluarga dalam
cara merawat dan membimbing keluarga dalam merawat klien
gangguan jiwa.

1.3.3

Bagi Puskesmas
Manfaat bagi Puskesmas adalah bisa meningkatkan teknik
perawatan klien gangguan jiwa. Serta dapat meningkatkan model
keperawatan kolaboratif baik dalam masa perawatan maupun
proses penyembuhan


1.4.4

Bagi Institusi
Manfaat penelitian ini bagi institusi adalah sebagai sumber
informasi penambahan ilmu pengetahuan tentang bagaimana peran
keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa.

PERAN KELUARGA DALAM MERAWAT KLIEN GANGGUAN
JIWA DI WILAYAH PUSKESMAS KEDUNG KANDANG
KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

GARA HERKUNTARA
(NIM: 201110300511025)

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN 2015

PERAN KELUARGA DALAM MERAWAT KLIEN GANGGUAN
JIWA DI WILAYAH PUSKESMAS KEDUNG KANDANG
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah
Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Ahli Madya Keperawatan

Oleh:

GARA HERKUNTARA
(NIM: 201110300511025)

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2015

ABSTRAK
Herkuntara, Gara. 2014. Peran keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa di

Wilayah Puskesmas Kedungkandang. Program Diploma III Keperawatan,
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (I):
Tutu April A.,S.Kp., M.Kes, Pembimbing (II): M. Muslih, S.Kep.Ns.
Pentingnya peran serta keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa dapat
dipandang dari berbagai segi. Pertama, keluarga merupakan tempat dimana
individu memulai hubungan interpersonal dengan lingkungannya. Keluarga
merupakan institusi pendidikan utama bagi individu untuk belajar dan
mengembangkan nilai, keyakinan, sikap, dan perilaku. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui atau menjelaskan bagaimana peran keluarga dalam merawat
pasien gangguan jiwa pada wilayah Puskesmas Kedung Kandang. Desain
penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Metode sampling yang digunakan
adalah purposive sampling. Sampel penelitian yaitu anggota keluarga di wilayah
puskesmas Kedung Kandang pada 30 September 2014. Data ini diambil dari
wawancara dengan keluarga pasien, tetangga terdekat pasien dan perawat
puskesmas Kedung Kandang. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan hasil:
(1) Pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa, (2) Perawatan klien gangguan
jiwa dirumah. Kedua tema tersebut menggambarkan bahwa pentingnya peran
keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa. Penelitian ini juga menjelaskan
bahwa keluarga memliki peran dalam merawat pasien yang mengalami gangguan
jiwa sangatlah penting agar pasien dapat mencapai kesembuhan secara maksimal

tanpa harus terdapat stressor yang memungkinkan pasien untuk menghadapi
kekambuhan.
.
Kata Kunci : Peran Keluarga, merawat pasien gangguan jiwa.

ABSTRACT
Herkuntara, Gara .2014. The role of the family in the caring of the mental
disorder in the Puskesmas Kedungkandang area. Nursing Diploma III Program,
Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang. Counselor (I):
Tutu April A.,S.Kp., M.Kes, Counselor (II): M. Muslih, S.Kep.Ns.
The importance of family’s role in the caring of mental disorder patient
can be saw from various angles. The first, family is place where a person start
interpersonal relationship with his environment. The family is the main education
institution for a person to learn and improve the value, faith, attitude, and
behaviour. This research has goal to know or explain how is the family role in the
caring of mental disorder patient in the Kedung kandang Community health
center area. This research design uses Case Study method. The sampling method
which used was Purposive Sampling. The research sample was the family member
in the Kedung kandang Community health center area on September 30th 2014.
This data was taken from the interview with the patient’s family, the patient’s

nearest neighbour and the Kedung kandang Community health center nurses.
Based of this result of the research obtained result: (1)The family’s knowledge
about mental disorder, (2) The caring of mental disorder client in the home.
Those both theme describe that the importance of family’s role in the caring of
mental disorder patient. This research also explains that family has role in the
caring of patient whose experience mental disorder is very important in order to
the patient can reach the healing maximally without has to get stressor that might
the patient to face recurrence.
Key Word : The Family’s Role, The caring of the mental disorder patient.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .. ......................................................................................... i
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT .......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi
BAB I
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.

PENDAHULUAN
Latar Belakang .......................................................................................... 1
Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
Manfaat Penelitian .................................................................................... 2
1.4.1.Manfaat penilitian bagi perawat....................................................... 3
1.4.2.Manfaat penilitian bagi puskesmas .................................................. 3
1.4.3.Manfaat penilitian bagi institusi....................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Gangguan Jiwa .......................................................................................... 4

2.1.1Pengertian gangguan jiwa ................................................................. 4
2.2
Penyebab gangguan jiwa………………………………………………….5
2.2.1 Klasifikasi ........................................................................................ 5
2.2.2 Menurut sumber asalnya .................................................................. 5
2.3
Tanda dan Gejala....................................................................................... 6
2.3.1 Gangguan Kognisi ........................................................................... 6
2.3.2 Gangguan Perhatian ......................................................................... 6
2.3.3 Gangguan Ingatan ............................................................................ 7
2.3.4 Gangguan Asosiasi………………………………………………….8
2.3.5 Gangguan Pertimbangan……………………………………………8
2.3.6 Gangguan Pikiran…………………………………………………..8
2.3.7 Gangguan Kesadaran……………………………………………….9
2.3.8 Gangguan Orientasi………………………………………………...10
2.3.9 Gangguan Kemauan……………………………………………..…11
2.3.10 Gangguan Emosi dan Afek..………………………………………11
2.3.11 Gangguan Psikomotor…………………………………………….11
2.4
Fase-fase gangguan jiwa………………………………………………….12
2.5
Peran Keluarga……………………………………………………………12
2.5.1 Fungsi keluarga…………………………………………………….13
2.5.2 Fungsi keluarga dalam upaya mencegah gangguan jiwa………….14
2.5.3 Terapi modalitas…………………………………………………...15

2.5.4 Penyebab kekambuhan pasca perawatan di RS …………………….16
2.5.5 Penatalaksanaan perawatan di rumah……………………………….17
BAB III METODE STUDI KASUS
3.1. Desain Penelitian ....................................................................................... 19
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 19
3.3. Setting Penelitian ...................................................................................... 19
3.4. Subjek Penelitian....................................................................................... 19
3.5. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 20
3.6. Metode Uji Keabsahan Data ..................................................................... 20
3.7. Metode Analisis Data ................................................................................ 21
3.8. Etika Penelitian ......................................................................................... 21
3.8.1. Persetujuan responden .................................................................... 21
3.8.2.Tanpa Nama ..................................................................................... 21
3.8.3.Kerahasiaan ...................................................................................... 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Informasi Partisipan .................................................................................. 23
4.1.1 Riwayat Penyakit Pasien ............................................................................ 23
4.2
Hasil penelitian.......................................................................................... 24
4.3
Pembahasan ............................................................................................... 30
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 32
5.2 Saran ............................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA
Baihaqi. 2005. Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan. Bandung : PT Refika
Aditama
De Porter, Bobbi, dan Mike Hernacki. 2005. Quantum Learning. Penerjemah
Alwiyah Abdurrahman. Bandung: Kaifa.
Depkes RI. 2005. Keperawatan Kesehatan JIwa dan Psikiatrik. Jakarta: EGC
Emawati Dalami, S.kp. 2010. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Jakarta : TIM
Festy, Pipit. 2009. Peran Keluarga Dalam Pelaksanaan Rehabilitasi Medik.
Jakarta: Salemba Medika
Hawari. 2006. Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Ed.3.
Jakarta: Balai Penerbit FK UI
Hawari, D. 2006. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta :
Fak. Kedok. U. I.
Keliat, Budi Anna. 2011. Menejemen Keperawatan Psikososial & Kader
kesehatan jiwa : CHMN (Intermediate Course). Jakarta : EGC
Kusumawati, Farida. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta Salemba
Medika
Mudjilah, 2010. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan
Keluarga Dalam Perawatan Klien Skizofrenia. Malang : Poltekes
Kemenkes.
Setiawati. Santun. 2008. Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga.
Jakarta : TIM
Stuart & Laraia.(2001).Principles and practice of psychiatric nursing.USA: Mosby
Company.
Stuart, Gail Wiscarz & Sundeen, Sandra J. 2004. Buku Saku Keperawatan Jiwa.
Jakarta : EGC
Suliswati. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC
Townsend,C.M. (2003). Essentials of Psychiatric Mental Health Nursing.(3th
edition).Philadelphia: W.B. Saunders Co.
Yosep, Iyus S.kep M.Si. 2007. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung : PT.
Refika Aditama