Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kebudayaan menurut istilah antropologi adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Ke-budaya-an adalah suatu “hasil” manusia yang mempunyai dasar kata “budaya”. Kata “Budaya” ini sering diartikan sebagai suatu perkembangan dari majem uk “budidaya”. Karena itu, sering terjadi pembedaan antara budaya dari “kebudayaan”. Yang pertama adalah daya dari budi yang berupa cipta karsa, dan rasa. Sedangkan yang kedua adalah hasil dari daya budi tersebut Koentjaraningrat, 1990 : 181. Kesenian merupakan salah satu isi dari kebudayaan sebagai produk manusia. Seni lahir dari proses kemanusiaan artinya bahwa eksistensi seni cerminan estetis dari olah, cipta, rasa dan karya manusia dalam ruang dan waktu. Begitu juga dengan eksistensi seni etnis atau tradisional, yang mempunyai fungsi dan struktur di dalam masyarakat dan pelestarinya. Menurut Sedyawati dalam Pamuji 2008: 7 kesenian merupakan salah satu keutuhan dari kebudayaan, yang mempunyai peranan tertentu di dalam masyarakat yang menjadi nafas kehidupannya. Keberadaan kesenian sebagai bagian dari kebudayaan tidak terlepas dari masyarakat pendukung yang memiliki perbedaan pikiran dan daerahnya masing- masing, dan dari perbedaan itu akan menghasilkan suatu bentuk kesenian yang berbeda pula. Suatu karya seni mencerminkan identitas masyarakat dimana mereka tinggal, baik berupa adat istiadat maupun tata cara kehidupannya. Seni tradisional tidak lepas dari masyarakat pendukungnya, karena pada dasarnya seni budaya tumbuh dan berkembang dari leluhur masyarakat daerah pendukungnya. Seni tradisional hidup di tengah-tengah masyarakat yang selalu mencoba mempertahankan eksistensinya. Seni tradisional tidak akan terlepas dari masyarakat dimana seni itu lahir. Kesenian tradisional yang ada di Indonesia sangat beragam sesuai dengan latar belakang suku bangsa . Adanya etnisitas yang beragam inilah yang menjadikan seni tradisional di Indonesia mempunyai ciri khas yang berlainan, yang mempunyai nilai estetik sendiri-sendiri. Di Kabupaten Cilacap khususnya di Desa Jenang Kecamatan Majenang ada beberapa kesenian tradisional diantaranya janeng, ebeg , tek-tek, sintren. Dari beberapa kesenian tradisional yang ada di Desa Jenang kesenian Tek-tek yang paling eksis karena kesenian Tek-tek disukai masyarakat Desa Jenang khususnya oleh generasi muda. Kesenian Tek-tek di Desa Jenang Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap merupakan jenis kesenian baru dibandingkan dengan kesenian ebeg, sintren dan janeng. Meskipun demikian, kesenian Tek-tek disukai dan dinikmati oleh masyarakat Desa Jenang. Hal tersebut dapat diketahui dengan berdirinya kelompok kesenian Tek-tek Loka Jaya di Desa Jenang Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap. Kesenian Tek-tek Loka Jaya di Desa Jenang adalah kesenian Tek-tek yang aspek penyajiannya unik, dan menarik. Hal ini bisa dilihat langsung dari aspek pertunjukannya, meliputi: instrument yang digunakan dan bentuk penyajiannya. Dalam pertunjukan Tek-tek Loka Jaya, instrument yang berbeda dengan kesenian tek-tek lain yaitu menggunakan kempul dan snar drum. Snar drum berperan sebagai pengganti dari alat musik cello dalam seni tek-tek pada umumnya. Sedangkan dalam bentuk sajian Tek-tek Loka Jaya memiliki keunikan yaitu adanya penghibur yang disebut cepetan. Berdasarkan keterangan diatas, maka peneliti ingin meneliti tentang : kesenian tradisional Tek-tek Loka Jaya di Desa Jenang Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap.

1.1 Rumusan Masalah