Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah Barang Milik Daerah (SIMDA-BMD) PAda Dinas Pengelolaan keuangan Dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Laporan Kerja Praktek

Sistem informasi merupakan kebutuhan bagi suatu entitas dalam menjalankan aktivitasnya. Kelangsungan hidup organisasi sangatlah sulit tanpa penggunaan teknologi sistem informasi. Sistem informasi menjadi penting dalam membantu organisasi menghadapi pesatnya arus ekonomi global. Sistem informasi dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan perusahaan. Pada saat bersamaan, organisasi harus waspada dan terbuka terhadap pengaruh sistem informasi untuk mendapatkan manfaat dari teknologi baru. (Laudon, 2008)

Sistem informasi menjadi vital untuk menjalankan bisnis harian serta mencapai tujuan bisnis dan tujuan strategi. Sama halnya dengan kebutuhan sistem informasi di sektor swasta, di sector pemerintahan kebutuhan sistem informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan serta sasaran-sasaran yang akan dicapai sudah mulai menggunakan sistem informasi berbasis komputer (computer based information system) tak terkecuali dalam hal pengelolaan keuangan. Oleh sebab itu, kegiatan pengendalian berupa pengelolaan sistem informasi adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan demi menjamin suatu aplikasi sistem informasi yang digunakan oleh Instansi Pemerintah sebagai alat bantu pengelolaan keuangan dapat memberikan jaminan pengendalian intern yang memadai. (Fuad Budiman, Fefri Indra Arza, 2013)


(2)

2

Dalam rangka penyempurnaan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan barang milik negara dan daerah serta mendukung terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintah telah menerbitkan beberapa peraturan perundangan berkaitan dengan tata kelola pengelolaan barang milik negara/daerah yang baik. Sejalan juga dengan penyempurnaan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan barang milik negara dan daerah, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara /Daerah, yang mengatur pemisahan fungsi antara pengelola barang dan pengguna barang, yang dijabarkan lebih lanjut dengan Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah. Dalam kaitan dengan pelaksanaan ketentuan tersebut, menuntut adanya kesamaan persepsi dan langkah secara integral dan menyeluruh dari unsur-unsur yang terkait dalam pengelolaan barang milik negara/daerah. Namun demikian dengan adanya perubahan peraturan menyangkut pengelolaan barang milik daerah, pemerintah daerah kesulitan dalam mengimplementasikan pengelolaan barang milik daerah secara optimal. (Tim Pengembang Aplikasi Simda, 2007)

Oleh karena itu, dalam rangka mengoptimalisasi manejemen daerah, saat ini Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah mengembangkan aplikasi komputer berupa Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA).Tujuan dari pengembangan program aplikasi SIMDA ialah menyediakan database tentang kondisi di daerah secara terpadu mulai dari aspek kepegawaian, asset daerah, keuangan


(3)

hingga pelayanan publik, menghasilkan informasi yang komprehensif, tepat dan akurat kepada manajemen pemerintah daerah yang dapat digunakan sebagai acuan pengambilan keputusan, mempersiapkan aparat daerah untuk mampu menguasai dan mendayagunakan teknologi informasi, dan memperkuat basisi pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi daerah. Program implementasi SIMDA yang telah diimplementasikan meliputi implementasi SIMDA Keuangan, SIMDA Barang Milik

Daerah (BMD), SIMDA Gaji dan SIMDA Pendapatan. (Halens Ryanlie Ole, 2014)

Namun dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen Daerah masih terdapat beberapa hambatan, seperti terjadinya Kesalahan dalam proses input data Sistem masih menggunakan Semi-Line.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis sangat tertarik untuk membuat Laporan Kerja Praktek dengan judul “IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH BARANG MILIK DAERAH PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPKAD) KOTA BANDUNG”


(4)

4

1.2 Tujuan Laporan Kerja Praktek

Tujuan laporan kerja praktek ini adalah untuk mengetahui :

1. Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung

2. Hambatan Atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung

3. 3. Upaya Yang Dilakukan Atas Hambatan Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

1.3.1 Kegunaan Praktis

1.3.1.1 Bagi Penulis

Adapun kegunaan kerja praktek ini bagi penulis sendiri adalah sebagai perbandingan teori yang didapat pada bangku perkuliahan dengan keadaan dunia kerja, dan juga untuk menambah wawasan, pengalaman dalam dunia kerja


(5)

1.3.1.2 Bagi Instansi

Dapat membantu meringankan pekerjaan di Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Bandung khususnya dalam hal eksport import pengadaan barang milik daerah melalui aplikasi SIMDA-BMD.

1.3.2 Kegunaan Akademis

Laporan ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi, referensi, dan pengembangan ilmu dalam mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam upaya menyelaraskan teori yang didapat dengan kegiatan yang sesungguhnya di lapangan, maka dilaksanakanlah kerja praktek. Adapun tempat dan waktu pelaksanaan kerja praktek sebagai berikut:

1.4.1 Tempat Kerja Praktek

Adapun tempat pelaksanaan kerja praktek di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung yang beralamat di Jalan Wastukencana No. 2 Bandung, Telepon: (022) 4204445 Fax. 4222318.


(6)

6

1.4.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kerja praktek selama kurang lebih 1 bulan, terhitung dari tanggal 27 Juli sampai dengan 27 Agustus 2015. Adapun waktu pelaksanaan jam kerja praktek adalah :

Tahap Prosedur Bulan dan Tahun

I

Persiapan Kerja Praktek JUN 2015 JUL 2015 AGT 2015 SEPT 2015 OKT 2015 NOV 2015 DES 2015 1 Mengambil Surat Izin KP

2 Menentukan Tempat KP 3 Mengajukan Surat

Permohonan Surat KP 4 Menerima Surat Penerimaan

KP

II

Pelaksanaan Kerja Praktek

1 Aktivitas KP

2 Bimbingan di Tempat KP

III

Pelaporan Kerja Praktek

1 Menyiapkan Laporan KP 2 Bimbingan KP

3 Penyempurnaan Laporan KP 4 Ujian KP

Tabel 1.1

Tabel Pelaksanaan Kerja Praktek

No Hari Waktu Kegiatan

1

Senin –Jum’at

08.00-16..00 WIB Aktivitas Kantor & Kerja Praktek

3 12.00-13.00 WIB Istirahat

4 Sabtu - Minggu - Libur

Tabel 1.2


(7)

7

2.1 Sejarah Instansi

Pembentukan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung pada Tahun 2010 yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, membawa dampak besar pada pengelolaan keuangan daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, karena DPKAD merupakan dinas daerah yang memegang peranan dan fungsi strategis di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah Kota Bandung sesuai dengan Peraturan Walikota Bandung Nomor 329 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung.

Dan adapun visi dan misi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung, yaitu :

Visi :

“Terwujudnya Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Kota Bandung yang Wajar Tanpa Pengecualian”.


(8)

8

Misi :

a. Mewujudkan anggaran daerah yang berbasis kinerja dan tepat waktu. b. Mewujudkan penatausahaan keuangan daerah sesuai peraturan

perundangan.

c. Mewujudkan penatausahaan aset daerah sesuai peraturan perundangan. d. Mewujudkan laporan keuangan dan kinerja yang transparan dan akuntabel.

2.2 Struktur Organisasi Instansi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah terdiri atas :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahkan :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan dan Program;

c. Bidang Anggaran, membawahkan :

1. Seksi Anggaran Pendapatan;


(9)

d. Bidang Perbendaharaan, membawahkan :

1. Seksi Belanja Tidak Langsung; 2. Seksi Belanja Langsung;

3. Seksi Pembiayaan dan Manajemen Kas;

e. Bidang Pemberdayaan Aset, membawahkan :

1. Seksi Sertifikasi, Mutasi dan Dokumentasi; 2. Seksi Pemanfaatan Aset Daerah;

3. Seksi Pengamanan dan Penanganan Sengketa;

f. Bidang Akuntansi, membawahkan :

1. Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan; 2. Seksi Akuntansi Belanja;


(10)

10

Sumber : http://www.dpkadbandung.info , 2015 Gambar 2.1


(11)

2.3 Uraian Tugas Instansi

Berikut merupakan uraian tugas dari struktur organisasi Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, merumuskan, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah sesuai dengan kewenangannya.

b. Sekertaris

Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam memimpin, membina, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan dan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengelolaan umum dan kepegawaian, pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan keuangan serta pengkoordinasian tugas-tugas Bidang.

c. Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian

Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok Sekretaris lingkup administrasi umum dan kepegawaian.


(12)

12

d. Kepala Subbagian Keuangan dan Program

Kepala Subbagian Keuangan dan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok Sekretaris lingkup keuangan dan program.

e. Kepala Bidang Anggaran

Kepala Bidang Anggaran mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas yang menjadi kewenangan di bidang keuangan dan aset lingkup anggaran.

f. Kepala Seksi Anggaran Pendapatan

Kepala Seksi Anggaran Pendapatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Anggaran lingkup anggaran pendapatan.

g. Kepala Seksi Anggaran Belanja, Pembiayaan dan Investasi

Kepala Seksi Anggaran Belanja, Pembiayaan dan Investasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Anggaran lingkup anggaran belanja, pembiayaan dan investasi.

h. Kepala Bidang Perbendaharaan

Kepala Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas yang menjadi kewenangan di bidang keuangan dan aset lingkup perbendaharaan.


(13)

i. Kepala Seksi Belanja Tidak Langsung

Kepala Seksi Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Perbendaharaan lingkup belanja tidak langsung.

j. Kepala Seksi Belanja Langsung

Kepala Seksi Belanja Langsung mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Perbendaharaan lingkup belanja langsung. k. Kepala Seksi Pembiayaan dan Manajemen Kas

Kepala Seksi Pembiayaan dan Manajemen Kas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Perbendaharaan lingkup pembiayaan dan manajemen kas.

l. Kepala Bidang Pemberdayaan Aset

Kepala Bidang Pemberdayaan Aset mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas yang menjadi kewenangan di bidang keuangan dan aset lingkup pemberdayaan aset.

m. Kepala Seksi Sertifikasi, Mutasi dan Dokumentasi

Kepala Seksi Sertifikasi, Mutasi dan Dokumentasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang pemberdayaan Aset lingkup sertifikasi, mutasi dan dokumentasi.

n. Kepala Seksi Pemanfaatan Aset

Kepala Seksi Pemanfaatan Aset mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pemberdayaan Aset lingkup pemanfaatan aset.


(14)

14

o. Kepala Seksi Pengamanan dan Penanganan Sengketa

Kepala Seksi Pengamanan dan Penanganan Sengketa mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pemberdayaan Aset lingkup pengamanan dan penanganan sengketa.

p. Kepala Bidang Akuntansi

Kepala Bidang Akuntansi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup akuntansi.

q. Kepala Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan

Kepala Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi lingkup akuntansi pendapatan dan pembiayaan.

r. Kepala Seksi Akuntansi Belanja

Kepala Seksi Akuntansi Belanja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi lingkup akuntansi belanja.

s. Kepala Seksi Pencatatan dan Pelaporan

Kepala Seksi Pencatatan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi lingkup pencatatan dan pelaporan.


(15)

2.4 Kegiaatan Instansi

Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 329 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung, tugas pokok Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan aset daerah.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah;

b. Pelaksanaan tugas teknis pengelolaan keuangan dan aset daerah yang meliputi anggaran, perbendaharaan, pemberdayaan aset dan akuntansi; c. Pelaksanaan pelayanan teknis administrative dinas;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.


(16)

16 BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Landasan Teori

3.1.1 Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)

Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah yang dikembangkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan dikenal dengan Aplikasi SIMDA merupakan salah satu produk dari teknologi sistem informasi yang digunakan oleh banyak pemerintah daerah di Indonesia dalam menyelenggarakan pengelolaan keuangan daerahnya. Berikut beberapa pengertian SIMDA dari para ahli yaitu :

Menurut Khoirul Anwar (2004:112) dalam mendefinisikan SIMDA dalam bukunya dengan judul Aplikasi Sistem Informasi Manajemen bagi Pemerintahan Di Era Otonomi Daerah SIMDA yaitu:

“SIMDA adalah sistem manajemen informasi pemerintah daerah yang merupakan subsistem dari Sistem Informasi Manajemen Dalam Negeri (SIMDAGRI) yang mendukung kebutuhan informasi bagi penyelenggaraan fungsi utama dan penunjang bagi pemerintah daerah yang terintegrasi secara baik.

Sedangkan pengertian SIMDA atau Sistem Informasi Manajemen Daerah menurut Djaja (2009), menyatakan bahwa :

“Aplikasi SIMDA merupakan aplikasi database yang bertujuan untuk mempermudah pengelolaan keuangan daerah di lingkungan Satuan Kerja


(17)

Perangkat Daerah (SKPD). Aplikasi SIMDA dikembangkan dengan memperhatikan dan mengimplementasikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Oleh sebab itu pengendalian terhadap aplikasi menjadi suatu keharusan untuk menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dalam mengimplementasikan”.

Dari definisi di atas, SIMDA merupakan aplikasi sistem informasi yang dimiliki tiap daerah kabupaten, kota, dan profinsi. SIMDA mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi di semua jajaran Pemerintahan Daerah sesuai dengan sistem informasi yang telah ditentukan.

3.1.2 Barang Milik Daerah

Barang milik daerah (BMD) merupakan suatu hal yang harus dikelola dengan baik dan benar sesuaidengan peraturan peerundangan yang berlaku. Adapun pengertian barang milik daerah menurut beberapa ahli, antara lain sebagai berikut :

Chabib Soleh dan Heru Rochmansjah (2010:158) menyatakan bahwa baarang milik daerah seperti berikut :

“Aset atau barang milik daerah adalah semua kekayaan daerah baik yang

dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja daerah maupun yang berasal dari perolehan lain yang sah baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak serta bagian-bagianya ataupun yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai, dihitung, diukur atau ditimbang termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan kecuali uang dan surat-surat berharga lainnya”.

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, menyatakan bahwa :


(18)

18

“Barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau perolehan lainnya yang sah”.

Pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007, barang milik daerah sebagaimana tersebut di atas, terdiri dari:

a. Barang yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah yang penggunaannya/pemakaiannya berada pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/Instansi/Lembaga Pemerintah Daerah lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Barang yang dimiliki oleh Perusahaan Daerah atau Badan Usaha Milik Daerah lainnya yang status barangnya dipisahkan. Barang milik daerah yang dipisahkan adalah barang daerah yang pengelolaanya berada pada Perusahaan Daerah atau Badan Milik Daerah lainnya yang anggarannya dibebankan pada anggaran Perusahaan Daerah atau Badan Usaha milik Daerah lainnya.

Barang milik negara/daerah digolongkan ke dalam 6 (enam) kelompok yaitu:

1) KIB-A; Tanah

Tanah Perkampungan, Tanah Pertanian, Tanah Perkebunan, Kebun Campuran, Hutan, Tanah Kolam dan lain-lain


(19)

2) KIB-B; Peralatan dan Mesin

a) Alat-alat besar

b) Alat-alat angkutan

c) Alat-alat bengkel dan alat ukur

d) Alat-alat pertanian/peternakan

e) Alat-alat kantor dan rumah tangga

f) Alat studio dan alat komunikasi

g) Alat-alat kedokteran

h) Alat-alat laboratorium

i) Alat-alat keamanan

3) KIB-C; Gedung dan bangunan

a) Bangunan gedung

b) Bangunan monumen

4) KIB-D; Jalan, irigasi dan jaringan

5) KIB-E; Aset tetap lainnya


(20)

20

b) Barang bercorak kesenian/kebudayaan

c) Hewan/ternak dan tumbuhan

6) KIB-F; Kontruksi dalam pengerjaan

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa barang milik daerah merupakan kekayaan yang diperoleh dari beban anggaran pendapatan dan belanja daerah serta perolehan lainnya yang sah untik dimanfaatkan oleh pemerintah atau masyarakat

3.1.3 Sistem Informasi Manajemen Daerah Barang Milik Daerah (SIMDA-BMD)

Menurut Mohammad Ramadhan (2014) menyatakan bahwa :

“SIMDA-BMD merupakan tool dalam pengelolaan barang milik daerah yang mengacu ke Permendagri 17 tahun 2007”.

Menurut Satgas Pengembangan SIMDA (2008) menyatakan bahwa :

“Program aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan barang daerah meliputi perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan dan akuntansi barang daerah”.

Dan adapun output aplikasi ini antara lain :

1) Perencanaan

Daftar Kebutuhan Barang dan Pemeliharaan, Daftar Rencana Pengadaan Barang Daerah dan Daftar Rencana Pemeliharaan Barang Daerah.


(21)

2) Pengadaan

Daftar Hasil Pengadaan, Daftar Hasil Pemeliharan Barang, dan Daftar Kontrak Pengadaan.

3) Penatausahaan

Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu (sejarah) Barang, Kartu Inventaris ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI), Daftar Mutasi Barang Daerah, dan Rekap Hasil Sensus, serta Label Barang.

4) Penghapusan

SK Penghapusan, Lampiran SK Penghapusan dan Daftar Barang yang Dihapuskan

5) Akuntansi

Daftar Barang yang masuk Neraca (Intracomptable), Daftar Barang Extra Comptable, Lampiran Neraca, Daftar Penyusutan Aset Tetap, dan Daftar Aset Lainnya (Barang Rusak Berat), serta Rekapitulasi Barang Per SKPD.


(22)

22

3.2 Hasil Pelaksanaan Dan Pembahasan Kerja Praktek

Pembahasan yang akan diuraikan adalah berdasarkan identifikasi masalah dari tinjauan yang dilakukan di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung, khususnya Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah Barang Milik Daerah.

Pengadaan barang milik daerah harus dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip pengadaan barang, seperti efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel.

SIMDA-BMD merupakan sistem akuntansi keuangan berbasis komputer yang dapat membantu pemerintah daerah untuk menghasilkan informasi yang relevan, cepat, akurat, lengkap dan dapat diuji kebenarannya, dan juga dapat digunakan sebagai pengolah data pengelolaan barang dan aset pemerintah daerah.

.

3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.2.1.1 Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung

Pengadaan barang milik daerah merupakan salah satu kegiatan yang dicatat dalam kartu inventaris barang. Kegiatan inventarisasi dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang akurat, lengkap, dan mutakhir mengenai kekayaan daerah yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah daerah.

Adanya buku inventaris yang lengkap, teratur dan berkelanjutan mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting dalam rangka:


(23)

a. pengendalian, pemanfaatan, pengamanan dan pengawasan setiap barang; b. usaha untuk menggunakan memanfaatkan setiap barang secara maksimal

sesuai dengan tujuan dan fungsinya masing-masing; c. menunjang pelaksanaan tugas Pemerintah.

Agar Buku Inventaris dimaksud dapat digunakan sesuai fungsi dan perannya, maka pelaksanaannya harus tertib, teratur dan berkelanjutan, berdasarkan data yang benar, lengkap dan akurat sehingga dapat memberikan informasi yang tepat dalam perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran, penggunaan, penatausahaan dan lain-lain.


(24)

24

Berikut adalah Bagan Arus (Flowchart) proses pengadaan Barang Milik Daerah (BMD) secara sederhana:

Penyimpan Barang dan/atau Pengurus Barang (SKPD)

Gambar 3.1

Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah

Mulai

Melakukan Inventarisasi

KIB A KIB C KIB D KIB E KIB F

Merekap

BI Rekap BI

1

DBP DBKP

3 2


(25)

Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Gambar 3.2

Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah

BI Rekap BI

Merekap

DBP

DBKP

1


(26)

26

Kepala Biro Perlengkapan

Gambar 3.3

Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah

BI Rekap BI DBP DBKP

Merekap

BIl DBMD Rekap BIl

Verifikasi Validasi Sub.

Bidang

Verifikasi 1

3


(27)

Gambar 3.4

Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah

Perbendeharaan

Selesai

Verifikasi Petugas

Validasi Sub. Bidang

Pencairan 4


(28)

28

Keterangan :

KIB : Karti Inventaris Barang

BI : Buku Inventaris

DBP : Daftar Barang Pengguna

DBKP : Daftar Barang Kuasa Pengguna

BII : Buku Induk Inventaris

DBMD : Daftar Barang Milik Daerah

Kemudian berikut adalah penjabaran dari Bagan Arus (Flowchart) diatas secara lebih sederhana :

1. Bagian penyimpan atau pengurus barang SKPD

Bagian penyimpan atau pengurus barang SKPD melakukan penginputan inventarisasi KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, dan/atau KIB F yang terdapat di SKPD nya masing - masing. Dan setelah itu pengurus barang merekap ke Buku Inventaris dan diberikan kepada Kepala SKPD dan akan diberikan DBP (Daftar Barang Pengguna) dan DBKP (Daftar Barang Kuasa Pengguna) oleh Kepala SKPD untuk diberikan kepada Bagian Kepala Biro Perlengkapan seperti gambar 3.1.


(29)

.

2. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menerima hasil rekap dari pengurus barang lalu merekapnya kembali dan membuat laporan/surat DBP (Daftar Barang Pengguna) dan DBKP (Daftar Barang Kuasa Pengguna) lalu diberikan kepada Bagian penyimpan atau pengurus barang SKPD untuk disampaikan kepada Kepala Biro Perlengkapan seperti gambar 3.2 .

3. Kepala Biro Perlengkapan

Kepala Biro Perlengkapan bertanggungjawab mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah yang ada pada masing-masing SKPD. Kepala Biro Perlengkapan menerima Buku inventarisasi dan hasil rekapnya dan juga hasil laporan/surat DBP (Daftar Barang Pengguna) dan DBKP (Daftar Barang Kuasa Pengguna) dari Bagian penyimpan atau pengurus barang SKPD, lalu Kepala Biro Perlengkapan merekap semua hasil laporan BI,BII,DBP dan DBKP, lalu hasilnya menjadi Buku Induk Inventaris (BII) dan Daftar Barang Milik Daerah (DBMD), lalu Kepala Biro Perlengkapan akan membuat dokumen verifikasi dan validasi Sub. Bidang untuk di berikan kepada Perbendaharaan seperti gambar 3.3.


(30)

30

4. Perbendaharaan

Perbendaharaan menerima beberapa dokumen yaitu dokumen verifikasi dan validasi Sub. Bidang yang sebelumnya telah di paraf oleh petugas SIMDA Kota, karena perolehan / paraf petugas sebagai dasar memperoleh pencairan seperti gambar 3.4.

5. Selesai.

3.1.1.1Hambatan Atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung

Dalam prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD terdapat beberapa hambatan yan terjadi, yaitu :

1. Kesalahan dalam proses input data 2. Sistem masih menggunakan Semi-Line

3.1.1.2Upaya Atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung

Untuk mengatasi hambatan yang terjadi pada Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD adalah sebagai berikut :

1. Melakukan rekonsiliasi atau koreksi pada akhir periode tersebut dan meningkatkan kualitas pelaksana


(31)

2. Meminta kepada pihak programmer/bagian kompeterisasi untuk menggantikan versi SIMDA-BMD ke yang lebih baik.

3.2.2 Pembahasan Kerja Praktek

3.2.2.1 Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung

Dalam rangka penyempurnaan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan barang milik negara dan daerah serta mendukung terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan otonomi daerah, DPKAD Kota Bandung pemerintah telah menggunakan salah satu aplikasi keuangan daerah yaitu SIMDA – BMD (Sistem Manajemen Daerah – Barang Milik daerah) agar tata kelola pengelolaan barang milik negara/daerah menjadi lebih baik baik.

Sejalan juga dengan penyempurnaan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan barang milik negara dan daerah, pemerintah telah menerbitkan Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.Penggolongan inventarisasi barang telah sesuai dengan aturan Permendagri No. 17 Tahun 2007 yang dibedakan menjadi 6 golongan berdasarkan jenis barang. Pelaporan memuat gabungan kartu inventaris barang ke dalam Buku Induk Inventaris serta penggunaan aplikasi SIMDA dimana rekapitulasi barang dari masing-masing SKPD dapat terpantau sehingga tercapainya transparansi dan akuntabilitas untuk memberikan kepuasan bagi para stakeholder dalam mengetahui informasi dari pengelolaan barang milik daerah.


(32)

32

SIMDA - BMD digunakan agar menghasilkan informasi yang relevan, cepat, akurat, lengkap dan dapat diuji kebenarannya, dan dapat digunakan sebagai pengolah data pengelolaan barang dan aset pemerintah daerah. Program Aplikasi Komputer SIMDA – BMD ini pada dasarnya digunakan untuk melakukan proses pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) secara otomatis dengan memanfaatkan pengolahan data elektronik.

Dalam kaitan dengan pelaksanaan pengendalian barang milik daerah, menuntut adanya kesamaan persepsi dan langkah secara integral dan menyeluruh dari unsur-unsur yang terkait dalam pengelolaan barang milik negara/daerah. Aplikasi SIMDA – BMD merupakan aplikasi untuk mengendalikannya, karena apabila SKPD tidak melakukan pencatatan di kartu inventaris barang secara lengkap dan tidak mendapat bukti eksport maka SKPD tersebut tidak bisa melakukan pencairan..

DPKAD selaku pembantu pengelola, salah satu tugasnya adalah menggabungkan daftar barang inventaris seluruh SKPD di Kota Bandung. Proses menggabungkan dilakukan melalui kegiatann eksport import. Pertama, pengurus barang SKPD datang ke DPKAD untuk mengeksport data, lalu petugas SIMDA – BMD melakukan import data. Adapun proses eksport import data melalui SIMDA - BMD sebagai berikut:


(33)

1. Tampilan awal SIMDA-BMD

Gambar 3.5

Tampilan Awal SIMDA-BMD

Menu pilihan File pada Program Aplikasi Komputer SIMDA-BMD adalah menu pilihan untuk mengontrol aplikasi, yang terdiri dari :

a. Login b. Logout

c. Ganti Password d. Setting User e. Keluar


(34)

34

a. Login

Menu pilihan Login adalah menu pilihan yang harus dipilih untuk mengaktifkan aplikasi dengan nama user dan password tertentu. Langkahnya adalah sebagai berikut:

 Klik menu bar File, selanjutnya pilih dan klik pilihan Login pada form utama, untuk menampilkan form Dialog Password seperti di bawah ini :

Gambar 3.6 Tampilan Login

Atau pada saat membuka aplikasi pertama kali secara otomatis akan tampil form dialog password.

 Masukkan nama user pada kotak inputan Nama User dan

password pada kotak inputan Password.  Masukkan tahun periode akuntansi

 Tekan tombol login untuk memproses verifikasi gabungan nama user , password, dan tahun.


(35)

 Tekan tombol batal untuk membatalkan dan menutup form tanpa masuk ke aplikasi.

 Jika nama user dan password yang dimasukkan benar maka

user dapat menggunakan aplikasi ini. b. Logout

Menu pilihan Logout pada Program Aplikasi SIMDA BMD adalah untuk Logout atau keluar dari aplikasi ini dan dapat masuk kembali dengan user, tahun yang berbeda atau user yang sama, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

 Klik menu bar File

 Klik menu pilihan Logout atau langsung klik ikon pada windows utama, maka dengan sendirinya aplikasi akan kembali ke kondisi awal pada saat aplikasi tersebut diaktifkan.

c. Ganti Password

Menu pilihan Ganti Password pada Program Aplikasi SIMDA BMD adalah menu pilihan yang digunakan untuk melakukan perubahan password oleh user jika diinginkan, langkahnya adalah sebagai berikut:

Klik menu bar File

 Selanjutnya pilih dan klik pilihan Ubah Password atau klik ikon pada windows utama, untuk menampilkan halaman Dialog Password seperti di bawah ini :


(36)

36

Gambar 3.7 Ganti Password

 Kotak edit akan tampil secara otomatis user yang login atau sedang menggunakan Program Aplikasi SIMDA, masukkan password yang akan diganti pada kotak edit .

 Masukkan password baru pada kotak edit dan masukkan

password baru kembali pada kotak edit harus sama dengan password yang dimasukkan pada kotak editpassword baru.

 Tekan tombol untuk memproses perubahan password akan muncul konfirmasi berikut :

Gambar 3.8


(37)

 apabila perubahan password berhasil maka akan tampil konfirmasi sebagai berikut :

Gambar 3.9

Konfirmasi Berhasil Ganti Password

d. Setting User

Menu pilihan Setting User pada aplikasi adalah menu pilihan yang digunakan untuk melakukan transaksi pada data user name yang hanya dapat dilakukan oleh user yang login pada level administrator. Menu ini dapat menambah user dengan pembatasan level, unit dan sub unit yang dapat buka. Langkahnya adalah sebagai berikut :

e. Keluar

Menu pilihan Keluar pada Aplikasi SIMDA adalah Fungsi pilihan untuk keluar dari sistem aplikasi ini, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

 Klik menu bar File


(38)

38

2. Eksport Import Data

Setelah terlebih dahulu melakukan Log In pada aplikasi SIMDA tersebut, petugas bisa memulai untuk melakukan eksport import data agar semua barang milik daerah dapat terawasi dan terkendali. Berikut adalah tampilan menu utama pada aplikasi SIMDA untuk eksport import data.

Gambar 3.10 Eksport Import Data

Menu ini digunakan untuk eksport import data antar unit organisasi sampai dengan antar UPB. Untuk melakukan ekspor impor data langkahnya sebagai berikut :


(39)

1) Klik menu ekspor data maka akan tampil halaman sebagai berikut :

Gambar 3.11

Pengisian Eksport Import Data

Terdapat 6 macam KIB pada tampilan tersebut, yaitu :

1. KIB-A: Tanah,

2. KIB-B: Mesin dan Peralatan

3. KIB-C: Gedung dan Bangunan

4. KIB-D: Jalan, Irigasi dan Jaringan

5. KIB-E: Aset Tetap Lainnya

6. KIB-F: Konstruksi dalam Pengerjaan

2) Klik untuk data yang akan di eksport, kemudian pilihlah nama file yang berekstension .bmk, dan pilihlah unit organisasi yang dikehendaki.


(40)

40

3) Untuk melakukan eksport tekan tombol , sampai muncul tampilan seperti berikut ini :

Gambar 3.12

Tampilan Konfirmasi Eksport Import data

Jika berhasil maka akan muncul

atau

Gambar 3.13

Tampilan Eksport Import Data Selesai

Ekspor Pengadaan Barang Milik Daerah merupakan bagian dari proses pengelolaan barang milik daerah. Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka akan terjadi selisih antara nilai barang yang dilaporkan dengan kondisi fisik barang yang akan menurunkan kehandalan laporan keuangan daerah.


(41)

3.2.2.2 Hambatan atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung

1. Kesalahan dalam proses input data

Hambatan yang pertama yaitu kesalahan dalam proses input data kesalahan tersebut sering diakibatkan karena kurangnya daya konsentrasi dari Operator dikarenakan faktor Fisik (Kelelahan) dan Psikologis.

2. Sistem masih menggunakan Semi-Line

Hambatan yang kedua yaitu Sistem masih menggunakan Semi-Line, Cara koneksi aplikasi SIMDA-BMDv1 antara DPKAD dan SKPD masih secara semi line, dimana DPKAD menyiapkan server dan beberapa Client SKPD menginput data ke DPKAD dengan dibagi jadwal per beberapa SKPD sebanyak client yang disediakan. Jadi setiap SKPD menginputkan segala sesuatu di SIMDA, pengurus barang (SKPD) diharuskan mendatangi petugas SIMDA Kota untuk melapor.


(42)

42

3.2.2.3 Upaya atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMDPada DPKAD Kota Bandung

1. Melakukan rekonsiliasi dan meningkatkan kualitas pelaksana

 Jadi pertama akan melakukan rekonsiliasi untuk menghitung selisih dan setelah menemukan selisih tersebut, nanti akan terjadi klasifikasi ulang setelah itu persetujuan untuk menentukan seslisih tersebut akan masuk pada golongan apa pada saat pencatatan ulang setelah itu akan masuk pada jurnal penyesuaian.

 Yang kedua, adalah meningkatkan kualitas pelaksana dengan cara menentukan kualifikasi untuk pelaksana SIMDA – BMD untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dan mewajibkan pelaksana SIMDA mengikuti pelatihan / seminar / BIMTEK mengenai SIMDA

3. Meminta kepada pihak programmer/bagian kompeterisasi untuk menggantikan versi SIMDA-BMD ke yang lebih baik.

Untuk mengatasi hambatan yang terakhir DPKAD Kota Bandung selaku yang bertugas untuk mengkoordinasikan dari semua SKPD – SKPD yang ada di Kota Bandung melakukan rapat dan mensosialisasikan kekurangan aplikasi SIMDA-BMDv1 kepada pihak yang memegang/membuat program aplikasi SIMDA-BMD untuk


(43)

menjadi lebih baik agar tidak mengalami gangguan saat proses maupun saat melihat hasil laporannya.


(44)

40 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah Barang Milik Daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung maka penulis menarik kesimpulan :

1. Proses pengadaan barang milik daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung secara umum sudah berjalan dengan baik, Penggolongan inventarisasi barang telah dicatat sesuai dengan aturan Permendagri No. 17 Tahun 2007 yang dibedakan menjadi 6 golongan berdasarkan jenis barang. Pelaporan memuat gabungan kartu inventaris barang ke dalam Buku Induk Inventaris serta penggunaan aplikasi SIMDA dimana rekapitulasi barang dari masing-masing SKPD dapat terpantau sehingga tercapainya transparansi dan akuntabilitas untuk memberikan kepuasan bagi para stakeholder dalam mengetahui informasi dari pengelolaan barang milik daerah.

2. Hambatan-hambatan yang terjadi pada prosedur pengadaan barang milik daerah di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung yang sering terjadi yaitu kesalahan dalam proses input data kesalahan tersebut sering diakibatkan karena kurangnya daya konsentrasi dari Operator dikarenakan faktor Fisik (Kelelahan) dan Psikologis.


(45)

3. Upaya yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung untuk mengatasi hambatan yang terjadi yaitu melakukan rekonsiliasi untuk menghitung selisih dan setelah menemukan selisih tersebut, nanti akan terjadi klasifikasi ulang setelah itu persetujuan untuk menentukan seslisih tersebut akan masuk pada golongan apa pada saat pencatatan ulang setelah itu akan masuk pada jurnal penyesuaian.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah Barang Milik Daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung maka penulis memberi saran seperti berikut : :

1. Dalam pelaksanaan proses pengadaan barang milik daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung secara umum sudah berjalan dengan baik, diharapkan untuk bisa dipertahankan atau bahkan lebih sempurna apabila sistem yang digunakan yaitu SIMDA-BMD bisa mengadopsi sistem real time / Online sehingga setiap perekaman yang dilakukan akan langsung diterima di basis data di kantor pusat.

2. Mengenai hambatan yang sering terjadi mengenai Kesalahan dalam proses input data, menurut saya akan lebih baik jika pelaksana SIMDA telah memenuhi kualifikasi pelaksana SIMDA dan pelaksana SIMDA mengikuti pelatihan / seminar / BIMTEK mengenai SIMDA.


(46)

45

3. Dalam upaya yang telah dilakukan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung untuk mengatasi hambatan yang terjadi sudah cukup baik, namun lebih ditingkatkan lagi agar tidak terjadi kesalahan dan masalah dalam pelaksanaan. Melakukan evaluasi rutin tahunan untuk mengetahui seberapa efisien upaya-upaya yang dilakukan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung dalam mengatasi hambatan-hambatan.


(47)

(DPKAD) KOTA BANDUNG”

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Pada Program Studi Akuntansi

Oleh :

NAMA : HADIWIJAYA G. S NIM : 21112771

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(48)

vii

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2 Tujuan Kerja Praktek ... 4

1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 4

1.3.1 Kegunaan Praktis ... 4

1.3.2 Kegunaan Akademis ... 5

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 5

1.4.1 Tempat Kerja Praktek ... 5

1.4.2 Waktu Kerja Praktek ... 6

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI ... 7

2.1 Sejarah Instansi ... 7


(49)

viii

3.1 Landasan Teori ... 16 3.1.1 Sistem Informasi Manajemen Daerah ... 16 3.1.2 Barang Milik Daerah ... 17 3.1.3 Sistem Informasi Manajemen Daerah Barang Milik Daerah

... 20 3.2 Hasil Pelakasanaan dan Pembahasan Kerja Praktek ... 22

3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 22 3.2.1.1 Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah

Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung... 22 3.2.1.2 Hambatan Atas Prosedur Pengadaan Barang Milik

Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung ... 30 3.2.1.3 Upaya Yang Dilakukan Atas Hambatan Prosedur

Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung ... 30 3.2.2 Pembahasan Kerja Praktek ... 31


(50)

ix

3.2.2.1 Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah

Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD

Kota Bandung... 31

3.2.2.2 Hambatan Atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung ... 41

3.2.2.3 Upaya Yang Dilakukan Atas Hambatan Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung ... 42

BABIV KESIMPULAN ... 43

4.1 Kesimpulan ... 43

4.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 47


(51)

46

Pemerintah di Era Otonomi Daerah SIMDA. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 2014. Pengenalan

Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA),

http://www.bpkp.go.id/sakd/konten/333/Versi-2.1.bpkp,

3. Kementerian Dalam Negeri. 2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, Jakarta.

4. Djadja Sukirman. Et al. 2009. Pengendalian Aplikasi SIMDA Jakarta. Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keungan Daerah.

5. Laudon, Kenneth C. dan Laudon, Jane P. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Terjemahan Chriswan Sungkono dan Machmudin Eka P. Edisi 10. Jakarta : Salemba Empat.

6. Chabib, Soleh dan Rochmansjah, Heru. 2010. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Bandung : Fokusmedia


(52)

57

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI

Nama : Hadiwijaya Ginting Suka

Tempat/Tgl. Lahir : Cianjur, 07 Oktober 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki – laki

Status : Belum Kawin

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Gegerkalong Hilir No. 139 Bandung Kec. Sukasari Kel. Sukarasa

Kota Bandung

Telepon : 082320218798

Email : hadigintings@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

2001 – 2006 : SDN Merdeka 5 Bandung 2006 – 2009 : SMPN 1 Bandung

2009 – 2012 : SMAN 1 Ciparay


(53)

iv

Dengan memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung. Laporan kerja praktek yang berjudul “IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH BARANG MILIK DAERAH (SIMDA-BMD) PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPKAD) KOTA BANDUNG” ini penulis ajukan untuk melengkapi salah satu mata Kuliah Kerja Praktek.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan baik dalam pengumpulan data maupun tata cara penyusunan, pembahasan serta penyajiannya mengingat keterbatasan kemampuan dan ilmun yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun.

Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia


(54)

v

2. Dr. Siti Kurnia Rahayu SE., M. Ak., CA, selaku Ketua Program Studi Akuntansi

3. Dr. Ony Wildilestarinigtyas SE., M. Si.,Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan mengarahkan penulis dalam menyusun Laporan Kerja Praktek

4. Bapak / Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

5. Pengelola Program Studi dan seluruh karyawan / karyawati Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

6. Bapak Idad Irawan Hamzah, SE., M.Si selaku Kepala Seksi Sertifikasi, Mutasi, Dan Dokumentasi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung

7. Ibu Nunung Siti N, SE., MAP selaku Pembimbing di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung yang sudah membimbing penulis

8. Bapak Sana , Bapak Yadi, selaku staff Seksi Sertifikasi, Mutasi, Dan Dokumentasi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas doa dan semangantnya.


(55)

vi

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, Desember 2015 Penulis

Hadiwijaya G.S NIM. 21112771


(56)

(57)

(58)

(1)

iv

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr.Wb

Dengan memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota

Bandung. Laporan kerja praktek yang berjudul “IMPLEMENTASI SISTEM

INFORMASI MANAJEMEN DAERAH BARANG MILIK DAERAH (SIMDA-BMD) PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

(DPKAD) KOTA BANDUNG” ini penulis ajukan untuk melengkapi salah satu mata Kuliah Kerja Praktek.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan baik dalam pengumpulan data maupun tata cara penyusunan, pembahasan serta penyajiannya mengingat keterbatasan kemampuan dan ilmun yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun.

Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia


(2)

v

2. Dr. Siti Kurnia Rahayu SE., M. Ak., CA, selaku Ketua Program Studi Akuntansi

3. Dr. Ony Wildilestarinigtyas SE., M. Si.,Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan mengarahkan penulis dalam menyusun Laporan Kerja Praktek

4. Bapak / Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

5. Pengelola Program Studi dan seluruh karyawan / karyawati Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

6. Bapak Idad Irawan Hamzah, SE., M.Si selaku Kepala Seksi Sertifikasi, Mutasi, Dan Dokumentasi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung

7. Ibu Nunung Siti N, SE., MAP selaku Pembimbing di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung yang sudah membimbing penulis

8. Bapak Sana , Bapak Yadi, selaku staff Seksi Sertifikasi, Mutasi, Dan Dokumentasi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas doa dan semangantnya.


(3)

vi

Penulis berharap semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya bagi semua pihak tersebut di atas dan semoga amal baik yang telah diberikan kepda penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, Desember 2015 Penulis

Hadiwijaya G.S NIM. 21112771


(4)

(5)

(6)