Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

2 Keluarga Bapak Bagiastra Yasa terdiri atas 4 anggota keluarga. Keluarga ini merupakan salah satu keluarga yang hidup dalam kesederhanaan. Dimana Bapak Bagiastra Yasa memiliki seorang istri bernama Ibu Ni Made Sadiani dan dikaruniai dua orang anak perempuan. Namun, anak perempuan pertama Bapak Bagiastra yang bernama Tika sudah menikah dan tinggal bersama suaminya. Anak keduanya bernama Nadia Suciasih yang sedang menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN 2 Ayunan kelas II. Keseharian Bapak Bagiastra Yasa yang biasa dipanggil Bapak Tika, bekerja sebagai buruh tani atau perkebunan. Dan Ibu Sadiani merupakan ibu rumah tangga namun ia memiliki kerja sampingan menjadi wiraswasta yaitu menjual gorengan di depan rumahnya. Ibu Kandung dari Bapak Bagiastra Yasa bernama Ni Made Gori yang kesehariannya tidak bekerja namun beliau memiliki kerja sampingan dengan menjual upakara banten di saat ada upacara agama ataupun permintaan dari warga sekitar. Ini dikarenakan, Ibu Ni Made Gori yang akrab disapa Dong Jero, ingin setidaknya meringankan beban dari anaknya karena Dong Jero tinggal serumah dengan anak, menantu serta cucunya. Keluarga Bapak Bagiastra Yasa mempunyai sebuah rumah yang layak huni dengan lingkungan yang asri serta kamar mandi yang layak pakai. Air untuk mandi biasanya didapatkan dari sumur.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Secara keseluruhan, penghasilan Bapak Bagiastra Yasa yang diperoleh dari kesehariannya termasuk pas-pasan bahkan terkadang kurang. Bapak Bagiastra Yasa kesehariannya bekerja sebagai petani serta menjadi tukang bangunan yang sewaktu- waktu dicari ketika salah satu warga ingin memperbaiki bangunan yang rusak. Istri dari Bapak Bagiastra Yasa bekerja sebagai penjual gorengan. Karena keadaan ekonomi yang seperti itulah yang membuat kondisi ekonomi keluarga ini kurang berkecukupan, mengingat keluarga ini memiliki seorang putri yang sedang menempuh pendidikan di sekolah dasar. 3

1.2.1 Sumber Penghasilan

Bapak Bagiastra Yasa memiliki penghasilan yang tidak menentu. Hal ini dikarenakan pekerjaan sebagai petani dan tukang bangunan yang tidak setiap hari terdapat proyek yang bisa dikerjakan dan juga beliau bekerja berdasarkan panggilan warga sekitar, jika tidak ada proyek maka beliau tidak bekerja. Beliau hanya bekerja di sawah keluarga dan terkadang beliau juga dipanggil untuk membantu menggarap sawah milik orang lain. Pendapatan Bapak Bagiastra Yasa kurang lebih sebesar Rp 1000.000,- satu juta rupiah per bulan.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Sebagai tolak ukur kesejahteraan sebuah keluarga, umumnya digunakan perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga tersebut. Pendapatan keluarga Bapak Bagiastra Yasa secara keseluruhan adalah kurang lebih Rp 1000.000,- satu juta rupiah. Dengan besarnya pendapatan tersebut, Bapak Bagiastra Yasa harus memenuhi kebutuhan keluarga seperti kebutuhan sehari-hari, biaya social, biaya listrik, air, kesehatan, upakara dll. Berikut ini hasil wawancara dengan Bapak Bagiastra Yasa mengenai biaya-biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, antara lain sbb :  Kebutuhan Sehari-hari Rata-rata pengeluaran Bapak Bagiastra Yasa sebesar Rp 100.000,- seratus ribu rupiah per hari. Pengeluaran itu dapat meliputi biaya dapur seperti : lauk pauk dan beras serta uang jajan untuk anaknya. Namun, biaya ini belum termasuk biaya listrik serta pengeluaran insidental lainnya.  Pendidikan Keluarga Bapak Bagiastra Yasa mengeluarkan biaya pendidikan untuk satu orang anak sekitar Rp 500.000,- lima ratus ribu rupiah. Untuk keperluan pembiayaan sekolah serta pembelian buku tulis dan penunjang kegiatan belajar lainnya.  Kesehatan Dalam hal kesehatan, keluarga Bapak Bagiastra Yasa tergolong keluarga yang sehat. Ini dikarenakan, keluarga Bapak Bagiastra sangat memperhatikan kebersihan lingkungan disekitarnya serta membiasakan prilaku pola hidup sehat kepada anggota keluarganya.