4
-
Sosial
Bapak Bagiastra Yasa mengeluarkan dana social yang berupa iuran banjar atau dusun dan desa sebesar Rp. 50.000,- lima puluh ribu yang biasa dikenakan sebualn
sekali.
5
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Bab ini akan menjelaskan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai permasalahan utama sehinga harus diprioritaskan untuk dibahas dan ditanggapi agar
dapat menentukan solusi yang sekiranya tepat. Permasalahan tersebut bisa meliputi masalah keuangan, pendidikan, hingga masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa
prioritas permasalahan yang dialami Bapak Bagiastra Yasa,
2.1 Permasalahan Ekonomi Keluarga
Identifikasi permasalahan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara yaitu melakukan percakapan dengan narasumber Bapak Bagiastra Yasa beserta
keluarga untuk mendapatkan informasi. Informasi didapat setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan. Adapun hal-hal yang dilakukan
untuk memperoleh informasi yaitu adalah dengan melakukan pendekatan intensif, antara lain: berkenalan dengan keluarga Bapak Bagiastra Yasa, berdiskusi, sosialisasi
mengenai program
KKN-PPM, sehingga
dapat memperoleh
data yang
mempresentasikan kondisi yang riil serta membantu memecahkan salah satu permasalahan keluarganya.
Apabila dilakukan perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran sehari-hari, maka keadaan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Bagiastra Yasa dapat dikatakan
kurang mencukupi, mengingat sebagian pendapatan yang diperoleh tidak menentu. Permasalahan yang paling utama di keluarga Bapak Bagiastra Yasa ini yakni dalam
aspek ekonomi, dimana dalam kehidupan sehari-hari mata pencaharian hanya bergantung pada sawah yang digarap ataupun panggilan untuk membenahi bangunan
warga yang rusak. Dan sang istri yang penghasilannya hanya bergantung pada gorengan yang dijualnya, ini tidak menentu dikarenakan ada tidaknya pembeli
tergantung situasi dan kondisi.
6
2.2 Permasalahan Jaminan Kesehatan
Dari segi kesehatan permasalahan yang terdapat di keluarga Bapak Bagiastra Yasa yakni mereka belum memiliki akses kesehatan yang cukup mengcover seluruh
anggota keluarga. Seperti, yakni mereka belum memiliki akses kesehatan yang cukup mengcover seluruh anggota keluarga seperti BPJS maupun JKBM.