BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Jinten hitam Nigella sativa L. merupakan salah satu tanaman obat yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Bijinya dapat digunakan sebagai
obat peluruh kentut, abses, rematik, sakit kepala, pencegah muntah, pencahar, pelancar ASI, infeksi saluran kemih, antibiotik, dan lain-lain Depkes RI, 1995,
sebagai sitotoksik dan imunostimulan Swamy dan Tan, 2000. Jinten hitam mengandung zat berkhasiat diantaranya adalah triglikosida
flavonol yang merupakan senyawa flavonoid golongan kuersetin Merfort et al., 1997 dan senyawa fenolik yaitu asam vanilat, spektra senyawa diidentifikasi
dengan menggunakan RP-HPLC Bourgaou et al., 2007 . Senyawa flavonoid dan fenolik merupakan senyawa yang bertanggung jawab atas aktivitas dari suatu
tanaman. Senyawa flavonoid mempunyai beberapa aktivitas antara lain antivirus, antiplatelet, anti-alergi, anti-inflamasi, anti-tumor dan antioksidan Buhler dan
Miranda, 2000. Senyawa flavonoid dapat menghambat pertumbuhan sel kanker melalui penghambatan daur sel, pemacuan apoptosis, penghambatan angiogenesis,
antiproliferatif, atau kombinasi dari beberapa mekanisme tersebut Ren et al., 2003. Hasil penelitian menunjukan efek sitotoksik Nigella sativa pada
mascytoma cell line D815, dan sel karsinoma dari hati domba IC01 Mbarek et al., 2007, serta pada sel kanker tulang Shoieb et al., 2002. Senyawa
timokuinon dalam Nigella sativa mempunyai aktivitas sitotoksik pada sel Hela Yazan et al, 2009. Penelitian Farah dan Begum 2003 menunjukkan ekstrak air
jinten hitam mempunyai nilai IC
50
940,5 gmL terhadap sel kanker MCF-7. Berdasarkan kandungan flavonoid dan polifenol dalam jinten hitam maka
dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penetapan kadar flavonoid dan fenolik total serta uji sitotoksik pada sel kanker MCF-7. Penetapan kadar flavonoid dan
fenolik total dilakukan pada ketiga daerah asal dari jinten hitam Indonesia, India, dan Habbsyah sehingga dapat diketahui manfaat dari ketiga daerah asal dari
jinten hitam untuk dijadikan sebagai sumber pengobatan secara alami.
1
B. Perumusan Masalah