B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan pengetahuan penulis, maka penulis membuat pembatasan masalah dalam penelitian ini, dimaksudkan
agar penelitian ini tepat sasaran dan tidak penyimpang dari pokok masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah
perlindungan hukum bagi anak di bawah umur yang melakukan tindak
pidana pencurian.
Berdasarkan dari latar belakang yang penulis uraikan di atas, maka
dapat ditarik perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk perlindungan hukum bagi anak di bawah umur
yang melakukan tindak pidana pencurian pada fase pemeriksaan pendahuluan?
2. Bagaimana peran penegak hukum khususnya hakim dalam
memberikan perlindungan hukum bagi anak di bawah umur yang melakukan tindak pidana pencurian?
3. Apa yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan
putusan perkara anak di bawah umur yang melakukan tindak pidana pencurian?
4. Apa kendala-kendala yang dihadapi oleh hakim dalam menjatuhkan
putusan perkara anak di bawah umur yang melakukan tindak pidana pencurian?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum bagi anak di bawah
umur yang melakukan tindak pidana pencurian pada fase pemeriksaan pendahuluan.
2. Untuk mengetahui peran penegak hukum khususnya hakim dalam
memberikan perlindungan hukum bagi anak di bawah umur yang melakukan tindak pidana pencurian.
3. Untuk mengetahui dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan
putusan perkara anak di bawah umur yang melakukan tindak pidana pencurian.
4. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh hakim dalam
menjatuhkan putusan perkara anak di bawah umur yang melakukan tindak pidana pencurian.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu gambaran yang nyata dan memberikan sumbangan pemikiran mengenai bentuk
perlindungan hukum bagi anak di bawah umur yang melakukan tindak pidana pencurian pada fase pemeriksaan pendahuluan, peran
penegak hukum khususnya hakim dalam memberikan perlindungan hukum bagi anak di bawah umur yang melakukan tindak pidana
pencurian, dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan perkara anak di bawah umur yang melakukan tindak pidana
pencurian, serta kendala-kendala yang dihadapi oleh hakim dalam menjatuhkan putusan perkara anak di bawah umur yang melakukan
tindak pidana pencurian. 2.
Manfaat Praktis Memberikan manfaat bagi kebutuhan praktis, baik bagi penulis
sendiri maupun bagi aparat penegak hukum khususnya hakim dalam memberikan perlindungan hukum bagi anak di bawah umur yang
melakukan tindak pidana pencurian.
D. Kerangka Pemikiran