Menganalisis data secara deskriptif Uji normalitas Uji homogenitas Menganalisis data secara deskriptif Uji normalitas

menjawab tes dengan lengkap untuk kemudian diinterpretasikan berdasarkan kriteria berikut: Tabel 3.9 Kriteria Ketercapaian komponen REACT Persentase Data Keterangan 1 - 25 Kurang 26 - 50 Cukup 51 - 75 Baik 76 - 100 Baik Sekali Sedangkan untuk komponen experiencing dan cooperating dijelaskan secara deskriptif. Data yang diperoleh diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data pretes dan postes. Pengolahan data menggunakan bantuan software MINITAB versi16 dengan taraf signifikansi 5 untuk semua uji. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data kuantitatif.

a. Analisis Data Pretes

Data pretes yang dianalisis adalah data hasil pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal koneksi matematis siswa pada kedua kelas. Analisis data ini dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1. Menganalisis data secara deskriptif

Hal ini dilakukan untuk mengetahui mean, standar deviasi, dan variansi dari data yang telah diperoleh.

2. Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dikatakan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji Shapiro-Wilk dengan perumusan hipotesisnya: � : populasi berdistribusi normal, � : populasi tidak berdistribusi normal. Kriteria pengujian hipotesisnya sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikansi lebih dari atau sama dengan 0,05, maka � diterima; 2. Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka � ditolak.

3. Uji homogenitas

Apabila data pretes kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka pengujian dilanjutkan dengan uji homogenitas varian kelas. Sedangkan, jika data pretes salah satu kelas berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal, maka langsung dilakukan uji kesamaan kemampuan awal siswa kedua kelas dengan pengujian non-parametrik Mann-Whitney. Uji homogenitas yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah uji F dengan perumusan hipotesisnya: � : � 1 2 = � 2 2 � : � 1 2 ≠ � 2 2 Keterangan: � 1 2 : Variansi data pretes kelas eksperimen, � 2 2 : Variansi data pretes kelas kontrol. Kriteria pengujian hipotesisnya sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikansi lebih dari atau sama dengan 0,05, maka � diterima; 2. Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka � ditolak.

4. Uji kesamaan Kemampuan Awal Siswa

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan awal kedua kelas dapat dikatakan sama atau tidak. Untuk data yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen, pengujiannya menggunakan uji t Two Smple T-Test, sedangkan untuk data yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal namun tidak homogen, pengujiannya menggunakan uji t’. Untuk data yang tidak berdistribusi normal, pengujian kesamaan kemampuan awal siswa kedua kelas dilakukan menggunakan uji non-parametrik Mann-Whitney. Perumusan hipotesis untuk uji t atau uji t’ sebagai berikut: � : � 1 = � 2 � : � 1 ≠ � 2 Keterangan: � 1 : rata-rata skor pretes kelas eksperimen, � 2 : rata-rata skor pretes kelas kontrol. Kriteria pengujian hipotesisnya sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikansi lebih dari atau sama dengan 0,05, maka � diterima; 2. Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka � ditolak. Perumusan hipotesis apabila yang digunakan adalah uji Mann-Whitney adalah sebagai berikut: � : � 1 = � 2 � : � 1 ≠ � 2 Keterangan: � 1 : median skor pretes kelas eksperimen, � 2 : median skor pretes kelas kontrol.

b. Analisis Data Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa

Apabila hasil uji kesamaan kemampuan awal kedua kelas tidak berbeda secara signifikan, maka data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa adalah data postes, tetapi jika hasil uji kesamaan kemampuan awal kedua kelas tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan, maka data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi matematis adalah gain ternormalisasi. Data gain ternormalisasi diperoleh dengan menggunakan rumus Normalize Gain Meltzer dalam Sopandi, 2010: = � � − � � � � �愠 − Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa.

1. Menganalisis data secara deskriptif

Hal ini dilakukan untuk mengetahui mean, standar deviasi, dan variansi dari data yang telah diperoleh.

2. Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data postes atau gain kedua kelas dapat dikatakan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji Shapiro-Wilk dengan perumusan hipotesisnya: � : populasi berdistribusi normal, � : populasi tidak berdistribusi normal. Kriteria pengujian hipotesisnya sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikansi lebih dari atau sama dengan 0,05, maka � diterima; 2. Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka � ditolak.

3. Uji homogenitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi pembelajaran react dengan teknik scaffolding terhadap kemampuan koneksi matematik siswa di SMP Negeri 11 Depok

1 9 248

PENERAPAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP.

1 16 46

PENERAPAN STRATEGI REACT DENGAN BERBANTU APLIKASI GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA SMP.

0 1 37

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP.

0 0 43

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KONEKSI MATEMATIS PADA SISWA SMP.

0 0 52

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA SEKOLAH DASAR.

0 1 9

Penerapan Model Probing-Prompting Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa

0 0 9

Pembelajaran melalui strategi REACT untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa sekolah menengah kejuruan

0 0 6

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI, PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Oleh : Reni Citrawati 148060007 ABSTRAK - PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI, PEMEC

0 0 21

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI, PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Oleh : Reni Citrawati 148060007 ABSTRAK - PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI, PEMEC

0 0 21