Instrumen Pengumpulan Data Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

50 Studi dokumentasi ini juga sangat penting sebagai produk nyata yang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kebutuhan, pandangan, dan harapan stakeholders, sekaligus sebagai bahan untuk ”triangulasi” kebenaran keterangan partisipan penelitian. Di mana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap obyek penelitian Moloeng, 2004:330

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang paling tepat adalah peneliti itu sendiri, karena peneliti memiliki daya adaptibilitas tinggi dan responsif terhadap situasi yang terkadang berubah sepanjang penelitian berlangsung. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuanya. Menurut Nasution 1988, “Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrument penelitian utama. Alasannya ialah bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya”. 51 Selanjutnya Nasution 1988 menjelaskan bahwa peneliti sebagai instrumen penelitian karena memiliki cirri-ciri sebagai berikut : 1 Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakaanya bermakna atau tidak bagi penelitian, 2 Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus, 3 Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen berupa test atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya, perlu untuk sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita, 4 Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia dapat menafsirkanya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk menentukan arah pengamatan, 5 Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, dan perbaikan.

D. Tahapan Pengumpulan Data