Penelitian Sebelumnya TINJAUAN PUSTAKA

sistem perekonomian yang telah digariskan oleh penguasa moneter. b. Tahapan kedua dari proses analisa kredit yaitu dalam pengumpulan informasi yang diperlukan, yaitu setelah pendekatan yang akan digunakan dalam analisa itu dapat dirumuskan, maka analis segera harus mendapatkan teknik-teknik analisa yang akan dipakai maupun lain-lain sarana yang diperlukan serta action program yang lainnya. Penetapan titik krisis dari proyek yang akan dibiayai dengan kredit. Proses analisa harus dimulai dari titik kritis dari proyek yang akan dibiayai dengan kredit. Titik kritis critical point akan dapat diketahui dari faktor produksi yang paling menentukan terhadap keberhasilan proyek yang bersangkutan. Setelah titik kritis ini dapat diketahui maka baru dilanjutkan dngan analisa-analisa lainnya yang paling relevan dengan faktor produksi yang dianggap sebagai titik kritis tersebut. Sudah tentu dalam menentukan critical point dari proyek rencana usaha, seorang analisa kredit harus mempunyai wawasan bisnis yang luas, serta mempunayi pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk usaha yang dianalisisnya.

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian-penelitian sebelumnya yang menjadi bahan pertimbanganacuan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah: 1. Aris Riyadi 2000, dalam penelitiannya yang berjudul “Peranan laporan Keuangan Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja”, menyebutkan bahwa laporan keuangan memiliki peranan, dalam hal ini laporan keuangan tidak berperan secara mutlak, melainkan masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi didalam penentuan suatu permohonan kredit tersebut diterimaditolak. Faktor-faktor lain tersebut dapat berupa faktor jaminan, faktor 5 “C”, dan sebagainya. 2. Eni Susilawati 2000, dalam penelitiannya yang berjudul “Peranan Laporan Keuangan Nasabah Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit”, manyebutkan bahwa laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam pengambilan keputusan pemberian kredit modal kerja. 3. Fauziah 2001, dalam penelitiannya yang berjudul “Persepsi Nasabah Terhadap Peranan Laporan Keuangan Nasabah Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja”, menyebutkan bahwa laporan keuangan tidak memiliki peranan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit modal kerja, karena nasabah lebih mempertimbangkan pada aspek lain sepeti prospek usaha dimasa yang akan datang dan jaminan. 4. Dwi Permanahayati 2001, dalam penelitiannya yang berjudul “Peranan Laporan Keuangan Calon Debitur Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja”, mengungkapkan bahwa laporan keuangan sangatlah berperan penting dalam pengambilan keputusan pemberian kredit modal kerja. 5. Yusuf Prih Pudiyanto 2002, dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Laporan Keuangan Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kedit Modal Kerja”, yang menyebutkan bahwa dalam pemberian kedit modal kerja, laporan keuangan memiliki peranan. Dalam hal ini laporan keuangan tidak berperan secara mutlak, melainkan masih banyak faktor- faktor lain yang mempengaruhi didalam penentuan suatu permohonan kredit tersebut diterimaditolak. Faktor-faktor lain tersebut dapat berupa faktor jaminan, faktor 5 “C”, dan sebagainya.

C. Kerangka Pemikiran