Putri Noviyandari,2014
ANALISIS QUICK COUNT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAMPLING BERKELOMPOK STUDI KASUS PEMILU WALIKOTA BANDUNG 2013
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Sistem pemilihan proporsional
Sistem pemilihan proporsional merupakan sistem yang dilihat dari jumlah penduduk yang terdaftar sebagai pemilih. Dalam sistem pemilihan ini,
negara terbagi atas beberapa daerah pemilihan, dimana kursi yang diperebutkan untuk legislatif pusat dibagi kedalam daerah-daerah pemilihan berdasarkan jumlah
penduduk dari pemilihan tersebut.
2.2 Pemilihan Umum di Indonesia
Pemilu merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. Negara Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat, sesuai bunyi Pembukaan
UUD 1945 alinea keempat yaitu, “maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat”. Pemilu di Indonesia juga telah diatur oleh UUD 1945 Pasal 22E, diantaranya:
1. Pemilihan Umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil setiap lima tahun sekali. 2.
Pemilihan Umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
3. Peserta Pemilihan Umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat
dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah partai politik. 4.
Peserta Pemilihan Umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah adalah perseorangan.
5. Pemilihan Umum diselenggarakan oleh suatu komisi Pemilihan Umum yang
bersifat nasional, tetap, dan mandiri. 6.
Ketentuan lebih lanjut tentang Pemilihan Umum diatur dengan undang- undang.
Putri Noviyandari,2014
ANALISIS QUICK COUNT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAMPLING BERKELOMPOK STUDI KASUS PEMILU WALIKOTA BANDUNG 2013
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2.3 Pemilihan Kepala Daerah
Pemilihan Kepala Daerah Pilkada diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daaerah KPUD setempat secara demokratis dan berasaskan
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil yang telah diatur pada Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 bagian kedelapan pasal 56, yaitu “Kepala daerah
dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil ”. Pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang memperoleh
suara unggul, yaitu lebih dari 50 persen dari jumlah suara sah ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih. Jika tidak ada pasangan calon yang memperoleh suara
lebih dari 50 persen, maka yang ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih yaitu pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang memperoleh suara
lebih dari 25 persen dari jumlah suara sah. Apabila terdapat lebih dari satu pasangan calon yang memperoleh suara terbesar, maka yang ditetapkan sebagai
calon terpilih dilakukan berdasarkan wilayah perolehan suara yang lebih luas. Sedangkan jika tidak terdapat pasangan calon yang memperoleh suara lebih dari
25 persen dari jumlah suara sah, maka harus dilakukan pemilihan putaran kedua yang diikuti oleh pasangan calon yang memperoleh suara terbesar pertama dan
kedua.
2.4 Quick Count