Asumsi Dasar Struktur Organisasi Skripsi

6 Mumu Mutasimbillah, 2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR KONFIGURASI SISTEM JARINGAN AKSES RADIO BERGERAK MOBILE DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.6 Asumsi Dasar

Anggapan dasar merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti dan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak dalam pelaksanaan penelitian. Arikunto, 2010: 63. Arikunto 2010: 65 mengemukakan bahwa: ”Dalam penelitian perlu perumusan anggapan dasar, tujuan anggapan dasar adalah: 1. Agar ada dasar berpijak yang kokoh bagi masalah yang sedang diteliti, 2. Untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatiannya, dan 3. Guna menentukan dan merumuskan hipotesis.” Asumsi dasar pada penelitian ini adalah: 1. Kemampuan pebelajar kelas eksperimen pada ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor masih kurang. 2. Pebelajar memahami dasar - dasar tentang konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak mobile. 3. Pebelajar memahami penggunaan komputer secara umum. 4. Pebelajar mengetahui dan telah memahami media pembelajaran perangkat lunak Path Planning Tool. 5. Pebelajar dapat menggunakan perangkat lunak Path Planning Tool.

1.7 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban teoritis yang bersifat sementara atas rumusan masalah yang ada pada sebuah penelitian dan belum menjadi jawaban empirik yang bersifat pasti. “Bila dilihat dari tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu: rumusan masalah deksriptif variabel mandiri, komparatif perbandingan dan asosiatif hubungan Sugiyono, 2012: 100. Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah hipotesis deskriptif. “Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu berkenaan dengan variabel mandiri.” Sugiyono, 2012: 86. Hipotesis yang dirumuskan pada penelitian ini sebagai berikut:

1.7.1 Hipotesis Ranah Kognitif

Adapun hipotesis yang dirumuskan pada ranah kognitif yaitu: 7 Mumu Mutasimbillah, 2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR KONFIGURASI SISTEM JARINGAN AKSES RADIO BERGERAK MOBILE DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H : Penggunaan perangkat lunak Path Planning Tool sebagai media pembelajaran dalam kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak mobile dianggap efektif pada ranah kognitif jika perolehan rata - rata N-gain hasil belajar ranah kognitif pebelajar lebih besar atau sama dengan 30. H : π ≥ 30 H a : Penggunaan perangkat lunak Path Planning Tool sebagai media pembelajaran dalam kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak mobile dianggap tidak efektif pada ranah kognitif jika perolehan rata - rata N-gain hasil belajar ranah kognitif pebelajar kurang dari 30. H a : π a 30

1.7.2 Hipotesis Ranah Afektif

Hipotesis yang dirumuskan pada ranah afektif yaitu: H 01 : Penggunaan perangkat lunak Path Planning Tool sebagai media pembelajaran dalam kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak mobile dianggap efektif pada ranah afektif jika perolehan rata - rata N-gain hasil belajar ranah afektif pebelajar lebih besar atau sama dengan 30. H 01 : π 01 ≥ 30 H a1 : Penggunaan perangkat lunak Path Planning Tool sebagai media pembelajaran dalam kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak mobile dianggap tidak efektif pada ranah afektif jika perolehan rata - rata N-gain hasil belajar ranah afektif pebelajar kurang dari 30. H a1 : π a1 30

1.7.3 Hipotesis Ranah Psikomotor

Hipotesis yang dirumuskan pada ranah psikomotor yaitu: H 02 : Penggunaan perangkat lunak Path Planning Tool sebagai media pembelajaran dalam kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak mobile dianggap efektif pada ranah psikomotor jika perolehan rata - rata N-gain hasil belajar ranah psikomotor pebelajar lebih besar atau sama dengan 30. H 02 : π 02 ≥ 30 H a2 : Penggunaan perangkat lunak Path Planning Tool sebagai media 8 Mumu Mutasimbillah, 2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR KONFIGURASI SISTEM JARINGAN AKSES RADIO BERGERAK MOBILE DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran dalam kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak mobile dianggap tidak efektif pada ranah psikomotor jika perolehan rata - rata N-gain hasil belajar ranah psikomotor pebelajar kurang dari 30. H a2 : π a2 30

1.8 Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:  BAB I: PENDAHULUAN Bab ini meliputi Latar belakang penelitian, Identifikasi dan rumusan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Pembatasan masalah, Asumsi dasar, Hipotesis penelitian, dan Struktur organisasi skripsi.  BAB II: KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisi kajian pustaka dan landasan teoritis yang mendukung dan relevan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian.  BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang lokasi dan sampel penelitian, metode dan desain penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, paradigma penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, prosedur dan alur penelitian, dan waktu penelitian.  BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi uraian dan pembahasan mengenai hasil penelitian.  BAB V: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan rekomendasi bagi para pengguna hasil penelitian. Mumu Mutasimbillah, 2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR KONFIGURASI SISTEM JARINGAN AKSES RADIO BERGERAK MOBILE DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Sugiyono 2012: 6 mengatakan bahwa “Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”. Arikunto 2011: 25 mengungkapkan bahwa “Pada dasarnya metode yang digunakan dalam penelitian pendidikan ditinjau dari segi tujuan dapat kita kelompokkan ke dalam tiga golongan yaitu metode deskriptif, metode historis, dan metode eksperimen”. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkedalikan Sugiyono, 2010: 71. Dalam metode ini, terdapat beberapa bentuk desain penelitian yang antara lain Pre-Experimental, True- Experimental, Factorial Experimental, dan Quasi Experimental. Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pre-Experimental design. Menurut Sugiyono 2010: 107: “Dikatakan Pre-Experimental design karena desain penelitian ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi, hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen ”. Bentuk Pre-Experimental design ada beberapa macam yaitu, One-Shot Case Study, One-Group Pre-test – Post-test Design, dan Intact-Group Comparison Sugiyono, 2010: 110. Dalam penelitian ini digunakan One-group Pre-test - Post-test design. One-group Pre-test - Post-test design yang merupakan pengembangan dari metode One-Shot Case Study, yaitu dengan cara melakukan satu kali pengukuran sebelum dan sesudah diberikan perlakuan One-Shot Case Study, tidak menggunakan Pre-test. One-group Pre-test – Post-test design mengandung paradigma bahwa terdapat suatu kelompok diberikan perlakuan dan