Dari uraian diatas dapt diambil kesimpulan bahwa program akselerasi adalah pemberian layanan pendidikan sesuai dengan potensi siwa yang
berbakat,dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk menyelesaikan program dalam jangka waktu yang lebih cepat dibandingkan siswa lain.
E. Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dan Keyakinan Diri Dengan Kreativitas Siswa Akselerasi
Pada dasarnya manusia hidup itu memerlukan pendidikan, baik yang bersifat formal maupun informal. Siswa merupakan asset berharga dalam dunia
pendidikan yang harus diperhatikan kebutuhannya. Termasuk pula siswa berbakat intelektual. Mereka memperoleh pendidikan dengan jalur khusus yaitu melalui
kelas akselerasi, dimana akselerasi menurut Mugiarso 2004 yaitu pembinaan siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa dengan
memperbolehkan yang bersangkutan naik kelas serta meloncat dan menyelesaikan program reguler dalam jangka waktu yang lebih singkat. Pada kelas akselerasi
juga dituntut siswa mampu menggunakan kreativitas yang dimilikinya, karena pada dasarnya kreativitas dimilki oleh setiap orang namun dengan derajat yang
berbeda-beda. Kreativitas merupakan suatu proses untuk menjadi peka dan selektif terhadap permasalahan sehingga individu mampu untuk melihat, membuat
dan menemukan kombinasi baru dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Atau dapat dikatakan kreativitas merupakan proses yang menghasilkan produk
baru baik merupakan objek yang bias dilihat maupun imajinasi saja atau dapat merupakan pengaruh pengalaman masa lalu dengan pola baru.
Menurut munandar 1999 bahwa orang-orang yang kreatif akan dapat berpikir mandiri, mempunyai daya imajinasi, mampu membuat keputusan dan
percaya pada diri sendiri sehingga akan mempunyai keyakinan dan mereka tidak mudah dipengaruhi orang lain. Hal ini berarti mereka menolak ide-ide dari orang
lain melainkan dengan kreativitas yang dimilki dapat meningkatkan motivasi dan memperkaya lingkungan. Kreativitas merupakan factor yang mempengaruhi
manusia dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab. Orang kreatif berhasil mencapai ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja dan hal atau produk
baru Cambell, 1986. Levoy Munandar, 1999 mendefinisikan kreativitas adalah kemampuan untuk mengkombinasikan ide-ide lama sehingga menjadi satu ide
baru. Orang-orang yang kreatif memiliki rasa individualitas yang kuat, mereka membuat keputusan sendiri. Oleh karena itu pada umumnya orang-orang yang
kreatif berdiri tegang ditengah-tengah kekacauan pendapat, sangat penting untuk dihayati perkembangannya kerena sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-
hari. Kreativitas dapat diwujudkan dimana saja oleh siapa saja karena potensi kreatif ada pada masing-masing individu tergantung cara pengembangannya.
Dalam mengembangan kreativitas dipengaruhi pula oleh faktor emosi hal ini dibuktikan oleh Delpeni Rahmawati, 2000 memberikan makna mengenai
kreativitas tidak hanya kemampuan untuk bersikap kritis pada dirinya sendiri. Kreativitas merupakan kemampuan menciptakan hubungan yang baru dan
tindakan yang tepat untuk menghadapi situasi baru. Hal yang sama dikemukakan oleh Gandadiputra Handayani 1999 dalam keyataan kreativitas memang
berkaitan erat dengan proses berpikir manusia termasuk termasuk kebebasan untuk mengekspresikan diri dalam hal emosi, adanya keinginan untuk maju, dan
sukses serta kemampuan menghadapi situasi baru. Kebebasan berpikir dan bertindak ini berkembang sejalan dengan perkembangan kecerdasan dan
peningkatan pengetahuan. Dimana emosi ini tertuang dalam kecerdasan emosi siswa.
Kecerdasan emosional dipandang perlu untuk semua orang, begitu juga untuk siswa berbakat yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi. Kecerdasan
emosional sama pentingnya dengan IQ dalam menentukan keberhasilan masa depan seseorang. Idealnya siswa yang memiliki IQ kecerdasan intelektual tinggi
akan memiliki kecerdasan emosional yang tinggi pula. Menurut Cooper dan Sawaf 1999 kecerdasan emosi adalah kemampuan merasakan, memahami dan
secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koreksi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut
penilikan perasaan untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi
emosi dalam kehidupan sehari hari. Dimana kecerdasan emosi juga merupakan kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai tujuan
untuk membangun produktif dan meraih keberhasilan Setyawan, 2005 Goleman Riani, 2007 mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah
kemampuan lebih yang dimiliki individu dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta
mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional, individu dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasaan dan mengatur
suasana hati. Individu yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi dapat menanggulangi emosi mereka sendiri dengan baik, dan memperhatikan kondisi
emosinya, serta merespon dengan benar emosinya untuk orang lain. Ketika
kecerdasan emosinal dimiliki oleh anak berbakat akan ada peningkatan kerja sama dan inovasi yang dapat meningkatkan kreativitasnya.
Dalam pengembangan kreativitas bukan hanya factor emosi melainkan juga adanya factor keyakinan dalam diri siswa untuk memunculkan
kreativitasnya. Hal ini dibuktikan oleh Zaqeus 2008 yang menyatakan bahwa keyakinan diri merupakan hal yang penting dalam kreativitas, keyakinan diri
dapat menjadi pendorong atau justru menjadi faktor penghambat kreativitas. Kreativitas sering memunculksn output baru yang berlawanan atau bahkan
mengalahkan masa lampau, mengalahkan senioritas, mengalahkan pengalaman. Keyakinan diri akan memberikan kehidupan, kekuatan dan tindakan kepada kita.
Dengan memiliki keyakinan, hidup kita akan lebih terarah dan mempunyai kepastian. Impuls-impuls pemikiran kita secara pasti akan dipengaruhi oleh
keyakinan kita, keyakinan tentang kebenaran diri kita sebenarnya, keyakinan tentang keinginan dan impian kita; keyakinan tentang sasaran dan tujuan kita,
keyakinan tentang masa depan sukses kita, termasuk keyakinan dalam berkreativitas.
Menurut Munandar 1997 ciri-ciri individu yang kreatif adalah imajinatif, mempunyai intuisi, bebas dalam berpikir, rasa ingin tahu, ingin mendapat
pengalaman baru, penuh semangat dan energik, percaya diri, bersedia mengambil resiko dan berani dalam pendapat sera memiliki keyakinan diri. Untuk menjadi
orang yang kreatif seseorang harus memiliki keyakinan diri agar dapat keberanian untuk mempertahankan pendapatnya.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahawa kecerdasan emosi dan keyakinan diri dengan kreativitas pada siswa akselerasi sangat penting
untuk terlaksananya dan terwujudnya salah satu tujuan pendidikan akselerasi, dimana mencetak tidak hanya manusia yang berbakat secara intelektual maupun
juga memiliki kecerdasan emosi dan keyakinan diri yang baik sehingga dapat menjadi manusia yang kreatif. Dengan memilki kecerdasan emosi yang baik
sehingga menjadikan pengendalian dirinya menjadi baik dan memiliki keyakinan diri akan dapat mewujudkan kreativitas yang tinngi pula. Dengan kata lain siswa
yang memiliki kecerdasan emosi yang baik dan keyakinan diri yang tinggi maka cenderung mampu mengemabangkan kreativitasnya dengan baik pula.
Uraian diatas menjelaskan bahwa terwujudnya kreativitas salah satunya dengan pengendalian emosi yang baik sehinnga meningkatkan keyakinan diri
siswa. Untuk itu pihak sekolah harus mampu menjaga kestabilan emosi siswa terutama siswa kelas akselerasi dan berusaha membantu siswa dalam usaha
meningkatkan keyakinan dirinya guna pengembangan kreativitasnya. Dengan demikian memberi gambaran ada hubungan antara kecerdasan emosi dan
keyakinan diri dengan kreativitas pada siswa akselerasi.
F. Hipotesis