Dekadensi moral, rendahnya tanggung jawab dan sikap amanah, dipertontonkan secara kasatmata di depan publik. Betapa
banyak pejabat publik yang diseret kemeja hijau gara-gara menelan uang rakyat. Pada bulan Maret 2010, lembaga survei
yang bermarkas di Hongkong yaitu
Political Economic Risk Consultancy PERC
masih menempatkan Indonesia sebagai negara terkorup di Asia Pasifik, mengalahkan posisi Kamboja,
Vietnam, dan Filipina. Semuanya itu terjadi karena pendidikan telah kehilangan jiwa-
nya, telah dilepaskan dari esensinya. “Education wort
hy of the
name is essentially education of character”
,
kata Martin Buber. Tujuan pembelajaran ialah menghasilkan pelajar yang lulus dalam
ujian sekolah. Sementara tujuan pendidikan ialah menghasilkan anak didik yang lulus dalam ujian kehidupan. Hasil belajar adalah
pengetahuan. Hasil pendidikan adalah Karakter. “The dimensions
of character are knowing, loving, and doing the good”
,
kata Tho- mas Lickona. Saya yakin bahwa para pendidik bangsa ini Dahulu
mendirikan sekolah agar anak-anak didik mereka mengetahui yang baik, mencintai yang baik, dan mengamalkan yang baik.
B. Hakikat dan Tujuan Akhir Pendidikan dalam Islam
Dalam seminar Pendidikan Islam se-Indonesia Tahun 1960 disepakati hakikat pendidikan Islam adalah
“bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani individu sesuai dengan ajaran
Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya ajaran Islam pada
dirinya”.
2
Pengertian tersebut mengandung arti bahwa dalam proses pendidikan Islam terdapat usaha mempengaruhi jiwa anak didik
melalui tahapan, setingkat demi setingkat menuju tujuan yang ditetapkan yaitu menanamkan takwa dan akhlak serta menegakkan
kebenaran, sehingga terbentuklah manusia yang berkepribadian dan berbudi luhur sesuai dengan ajaran Islam.
Adapun tujuan akhir pendidikan Islam menurut Abdurrahman
al-Nah}lawi sebagaimana dikutip oleh Abdul Majid menjelaskan bahwa tujuan pendidikan Islam yaitu memurnikan ketaatan dan
peribadatan hanya kepada Allah. Maka karenanya kurikulum pendidikan Islam yang disusun harus menjadi landasan
2
HM. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bina Aksara, 1987 hlm. 13-14.
kebangkitan Islam baik dalam aspek intelektual, pengalaman, fisik maupun sosial.
3
Naquib al-At}t}as mengemukakan tujuan akhir pendidikan Islam adalah manusia yang baik.
4
Sedangkan Atiyyah
al-Abrasyi dan Munir Mursy menyetujui pendapat Al-Ghazali bahwa tujuan akhir pendidikan Islam adalah kesempurnaan
manusia al-kamalah al-insaniyah
.
5
Mohammad Fadhil al-Jamali merumuskan tujuan akhir pendidikan Islam dengan empat macam; 1 mengenalkan manusia
akan perannya di antara sesama makhluk dan tanggung jawabnya dalam hidup ini; 2 mengenalkan manusia akan interaksi sosial dan
tanggung jawabnya dalam tata hidup bermasyarakat; 3 mengenalkan manusia akan alam dan mengetahui hikmah
diciptakannya serta mengambil manfaat dari padanya; 4 mengenalkan manusia akan pencipta alam Allah swt. dan tata cara
beribadah kepada-Nya.
6
Muhammad Quthub berpendapat bahwa tujuan akhir pendidikan Islam adalah kesempurnaan manusia secara pribadi
atau kelompok yang mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya guna membangun duniaalam
sesuai dengan konsep yang ditetapkan oleh Allah.
7
Ciri-cirinya mengedepankan prinsip-prinsip berikut:
1. asy-Syumuliyah universal antara aspek aqidah, ibadah,
akhlak dan muamalah 2.
at-Tawazun keseimbangan antara aspek pribadi, komunitas dan kebudayaan
3. at-Tabayun kejelasan fungsi dan Karakteristik berbagai
aspek kejiwaan manusia qalb, ‘aql, dan
nafs
4. at-Tanasub keterkaitan antara berbagai aspek tersebut dan ti-
dak saling bertentangan 5.
al-Waqi’iy realistis dapat dilaksanakan dan tidak berlebih- lebihan
3
Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004,
Bandung: Rosda Karya, 2004, hlm.78.
4
Syed Mohammad Nuqaib al-Attas, Aims and Objectives of Islamic Education,
Jedah: King Abdul Aziz University, 1979, hlm.1.
5
Mohammad Munir Mursy,
at-Tarbiyah al-Islamiyyah Us}uluha wa Tat}awwuruha filbilad al-Arabiyyah,
Kairo: Alam al-Kutub, 1977, hlm. 18.
6
Lihat Mohammad Fadhil al-Jamali, Filsafat Pendidikan dalam Al- Qur’an, terj. Judial Falasani, Surabaya: Bina Ilmu, 1986, hlm. 3.
7
Mohammad Quthub, Manhaj al-Tarbiyah al-Islamiyyah, Kairo: Dar al-Syuruq, 1400 H, hlm. 13.
6. al-Taqaddumy dinamis dapat menerima perubahan sesuai
dengan perkembangan situasi dan kondisi masyarakat 7.
al-Kamal al-Insaniy kesempurnaan manusia yaitu selalu mengedepankan visi dan misi menggapai kesempurnaan
pribadi muslim. Menurut
Omar Mohammad al-Taoumy as}-S}aibani: bahwa tujuan akhir pendidikan Islam harus mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut; 1 menonjolkan pendidikan agama dan akhlak; 2 mempertimbangkan pengembangan menyeluruh dari pribadi
siswa, jasmani akal dan rohani; 3 mempertimbangkan keseimbangan pribadi dan masyarakat, dunia dan akhirat;
4Memperhatikan seni, pahat, ukir, tulisan indah, gambar; 5Memperhatikan perbedaan kebudayaan dan perbedaan individu.
8
Tujuan akhir Pendidikan Islam menurut rumusan Konferensi Pendidikan Islam sedunia ke 2 tahun 1980 di Islamabad:
“
Education should aim at the balanced growth of total personality of man through
the training of man’s spirit, intellect, the rati
onal self, feeling and bodily sense. Education therefore cater for the
growth of man in all its aspect, spiritual, intellectual, imaginative, physical, scientific, and linguistic both individually and collectively
and motivate all these aspects toward goodness and attainment of perfection. The ultimate aim of education lies in the realization of
complete submission to Allah on the level individual, the community and humanity at large.
9
C. Apa Makna Karakter?