4
kegagalan pada dinding akibat beban berupa tekanan, memiliki bentuk retak vertikal pada pertengahan
tinggi dan
sejajar dengan siar tegak. Pada
frekuensi yang hampir sama, retak dapat berkembang membentuk kolom – kolom langsing yang bersebelahan. Retak pertama umumnya muncul ketika
beban telah mencapai sekitar 2 sampai 3 kali beban ultimate pada arah horizontal, oleh karena itu dinding akan semakin lemah dan terjadi pemecahan
pada arah vertikal. Dalam penelitian ini, menitik beratkan pada efek variasi ketebalan mortar pumice breccia terhadap kuat tekan dan pola kerusakan yang
terjadi pada pasangan bata merah.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat diidentifikasikan suatu permasalahan sebagai berikut:
1. Kebanyakan pasangan bata merah dengan komposisi perbandingan
campuran mortar konvensional, semen dengan pasir. 2.
Semakin meningkatnya harga agrerat pasir dari tahun ketahun. 3.
Belum adanya ketebalan lapis mortar yang paling efektif terhadap pasangan bata merah.
4. Belum adanya campuran mortar yang menggunakan agrerat mortar pumice
breccia. 5.
Belum adanya variasi kuat tekan pasangan bata merah yang menggunakan campuran mortar pumice breccia.
6. kuat tekan bata merah yang bervariasi.
5
7. berat jenis bata merah yang bervariasi .
8. porositas bata merah yang bervariasi.
9. Belum jelasnya model perawatan benda uji pasangan pasangan bata merah.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dibatasi suatu pemasalahan yang berkaitan dengan bata merah adalah sebagai berikut:
1. Besarnya kuat tekan pasangan bata merah menurut SII No.10 tahun, 1978:6.
2. Menggunakan variasi perbandingan ketebalan mortar 1cm; 1,5cm; dan 2cm.
3. Pola kerusakan yang terjadi pada pasangan bata merah.
4. Tipe mortar pumice breccia menurut SNI 03-6882,2002:2 dan ASTM C 270
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:
1. Berapakah besarnya kapasitas kuat tekan pasangan bata merah dengan
komposisi campuran 1PC:4Pm menurut SII No.10 tahun, 1978:6 ? 2.
Berapakah perbandingan ketebalan mortar efektif menggunakan variasi campuran adukan mortar pumice breccia 1PC:4Pm pada pasangan bata
merah? 3.
Bagaimanakah pola kerusakan yang terjadi akibat uji kuat tekan pada pasangan bata merah dengan komposisi campuran 1PC:4Pm?
4. Termasuk dalam tipe apakah mortar pumice breccia menurut SNI 03-
6882,2002
:
2 dan ASTM C270?
6
E. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kapasitas kuat tekan pada pasangan bata merah dengan
komposisi campuran 1PC:4Pm menurut SII No.10 tahun, 1978:6. 2.
Mengetahui ketebalan efektif mortar berdasarkan variasi perbandingan 1cm; 1,5cm; dan 2cm pada pasangan bata merah yang menggunakan variasi
campuran 1PC:4Pm. 3.
Mengetahui pola kerusakan yang terjadi akibat uji kuat tekan struktur pada pasangan bata merah.
4. Mengetahui kategori tipe mortar pumice breccia
menurut SNI 03- 6882,2002
:
2 dan ASTM C270.
F. Manfaat Penelitian