Pengertian Evaluasi Pembelajaran Pengertian Pendidikan Kewarga- negaraan

Hambatan Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran .... Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 | 125 kurikulum yang berlaku selain itu guru, bertanggung jawab atas terciptanya hasil belajar yang di inginkan Raka Joni, 1983: 26. Sedangkan guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak di- dik, baik secara individual maupun klasi- kal, di sekolah maupun di luar sekolah. Syaiful, 2010: 32. Guru PKn merupakan guru yang mengajarkan sikap, kepribadian serta moral siswa agar kelak menjadi warga masyarakat dan warga negara yang baik. Berdasarkan uraian di atas, dapat disim- pulkan mengenai pengertian guru PKn yaitu seorang pendidik yang mengajar- kan pengetahuan dan pembinaan sikap atau tingkah laku siswa yang dilaksana- kan sesuai dengan kompetensinya. Maka diketahui bahwa tugas seorang guru PKn tidaklah mudah. Dikatakan tidak mudah karena guru PKn harus mampu mengajar- kan ketiga aspek secara seimbang, dengan tujuan agar antara pengetahuan, kemam- puan sikap dan perilaku siswa dapat terca- pai dengan baik. Peran dan kegiatan guru tidak bisa dipisahkan dari proses pembel- ajaran yang sedang berlangsung, karena guru memegang peranan yang sangat pen- ting dalam kegiatan pembelajaran

3. Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk menilai sesuatu. Evaluasi bersifat kualitatif yang pada dasarnya adalah me- rupakan penafsiran atau interprestasi yang sering bersumber pada data kuantitatif Anas Sudijono, 2006. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP, 2007 penilaian pendidikan adalah pro- ses untuk memperoleh informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik hasil pe- nilaian digunakan untuk melakukan evalu- asi terhadap ketuntasan belajar peserta di- dik dan efektifi tas proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengumpulan dan pengolahan in- formasi untuk menilai pencapaian proses dan hasil belajar peserta didik Zainal Ari- fi n, 2009: 10.

4. Pengertian Pendidikan Kewarga- negaraan

Pendidikan Kewarganegaraan adalah konsep multidimensional yang dimak- sudkan untuk meletakan dasar-dasar pe- ngetahuan tentang masyarakat politik, tentang persiapan yang di perlukan untuk berpartisipasi dalam proses politik secara menyeluruh, dan secara umum tentang apa defi nisi dan bagaimana menjadi warga ne- gara yang baik. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 2003:44. Tu- juan pendidikan kewarganegaraan tidak lain adalah membentuk warga negara yang baik a good citizen dan mempersiapkan untuk masa depan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data di- lakukan melalui observasi terstruktur dan wawancara. Observasi terstruktur adalah observasi yang dirancang secara sistema- tik tentang apa yang diamati, dimana tem- patnya Sugiyono, 1999:140. Obsevasi ini dilakukan untuk mengamati secara lang- sung pelaksanaan kegiatan belajar meng- ajar yang dilakukan oleh guru PKn. Nuroktya Ningsih 126 | Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 Wawancara yang digunakan adalah wawancara tak berstruktur, yaitu wawan- cara bebas dimana peneliti tidak meng- gunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap un- tuk pengumpulan datanya. Wawancara di- lakukan langsung dengan tiga narasumber pada tanggal 3, 7 dan 11 Mei 2011. Alat yang digunakan untuk melakukan wawan- cara meliputi pedoman wawancara, buku, ballpoint. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hambatan dalam penyusunan in- strumen penilaian hasil belajar. a. Hambatan dalam menjabarkan Kompetensi Dasar ke indikator Dari hasil ketiga data narasumber yang peneliti lakukan terdapat titik persamaan yaitu guru tidak menga- lami hambatan yang berarti dalam menjabarkan kompetensi dasar ke- dalam indikator, karena guru sudah beracuan pada SK dan KD. b. Hambatan dalam mengembangkan indikator pencapaian Kompetensi Dasar Dari hasil ketiga data narasumber yang peneliti lakukan terdapat titik persamaan yaitu guru tidak menga- lami hambatan yang berarti dalam mengembangkan indikator pen- capaian kompetensi dasar karena guru tinggal menjabarkan kompe- tensi dasar kedalam poin tertentu dalam indikator. c. Hambatan dalam membuat kisi- kisi instrumen penilaian Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama dikelas bahwa guru PKn membuat kisi-kisi in- strumen penilaian sedangkan dari hasil data ketiga narasumber yang peneliti lakukan bahwa terdapat ti- tik persamaan yaitu guru PKn tidak mengalami hambatan yang berarti dalam membuat kisi-kisi instru- men penilaian baik yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, aspek sikap dan aspek ketrampilan. Kare- na dalam membuat kisi-kisi sudah disesuaikan antara Sk, Kd, Indika- tor pencapaian dan tujuan pembel- ajaran” d. Hambatan dalam mengembangkan butir-butir instrumen penilaian. 1 Hambatan dalam menerapkan teknik penilaian Berdasarkan hasil data wawan- cara dan observasi dari keti- ga narasumber yang peneliti lakukan bahwa terdapat titik persamaan yaitu guru menga- lami hambatan dalam menera- pkan teknik penilaian seperti pada teknik penilaian portofo- lio hambatan itu terletak pada memberikan penilaian, karena siswa dalam pengumpulan tu- gas karya banyak yang tidak mengumpulkan dan tidak men- jawab soal sehingga menyulit- kan guru PKn dalam mem- berikan penilaian. Berkaitan dengan teknik penilaian tertulis guru mengalami hambatan, ka- rena ada guru yang tidak setuju dengan nilai KKM dan guru tidak menjadikan nilai KKM menjadi acuan dalam penilai- an. Sedangkan untuk teknik penilaian sikap guru menga- lami hambatan karena sudah Hambatan Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran .... Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 | 127 ada standar minimum penilaian untuk sikap yaitu B, walaupun sikap siswa tidak baik maka guru harus memberikan nilai B ini bertentangan dengan nurani guru. 2 Hambatan dalam menentukan jenis penilaian Sesuai dengan hasil data dari ketiga narasumber yang pene- liti lakukan adanya titik per- samaan yaitu ada hambatan dalam menentukan jenis peni- laian yang terletak pada jenis penilaian ulangan harian karena waktu pelaksanaan mengalami kekurangan waktu sehingga guru harus pandai-pandai men- cari waktu untuk melakukan ulangan harian. e. Hambatan dalam menelaah instru- men penilaian 1 Hambatan dalam uji coba in- strumen penilaian Dari hasil wawancara dan ob- servasi ketiga data narasumber yang peneliti lakukan adanya persamaan yaitu guru menga- lami hambatan, karena guru tidak melakukan uji coba instru- men penilaian melihat waktu jam mata pelajaran PKn yang sangat sedikit sehingga untuk melakukan uji coba kekurangan waktu, walaupun tidak mela- kukan uji coba instrumen guru memberian pertanyaan lisan yang dilakukan setelah selesai melakukan pembelajaran. 2 Hambatan dalam analisis butir soal penilaian Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dikelas bahwa dalam menganalisis butir soal penilaian guru PKn tidak me- ngalami hambatan. Berdasar- kan ketiga data narasumber yang peneliti lakukan bahwa adanya persamaan yaitu guru tidak mengalami hambatan dalam menganalisis butir soal penilaian karena dalam menga- nalisis butir soal penilaian guru sudah mendapatkan konsep, data atau aturan tentang ana- lisis butir soal yang diperoleh dari pengawas, tetapi adanya perbedanya yang dikemuka- kan oleh Ibu Isminingsih,S.Pd bahwa tidak ada hambatan ka- rena guru yang sudah terbiasa mengunakan model manual yang dirasa sangat memudah- kan untuk menganalisis butir soal.

2. Hambatan dalam mekanisme peni- laian hasil belajar.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI BUKU GURU SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA Implementasi Buku Guru Sebagai Acuan dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 Kelas VIII di SMP Negeri

0 3 18

PEMANFAATAN APLIKASI INTERNET DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pemanfaatan Aplikasi Internet Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta).

0 0 12

KESIAPAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN MODEL PEMBELAJARAN Kesiapan Guru Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Model Pembelajaran Inquiry Di SMP Negeri 3 Colomadu Kabupaten KARANGANYA

0 1 15

KESIAPAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN MODEL PEMBELAJARAN Kesiapan Guru Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Model Pembelajaran Inquiry Di SMP Negeri 3 Colomadu Kabupaten KARANGANY

0 2 9

KOMPETENSI GURU PAI DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DI SMP IT AZ ZAHRA KABUPATEN SRAGEN JAWA Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Di SMPIT Az Zahra Sragen Tahun 2010/2011.

0 0 16

Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam dalam Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran di SMP Negeri 1 Semaka Kabupaten Tanggamus

0 4 138

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KETERCAPAIAN KOMPETENSI SISWA (STUDI DI SMP NEGERI 15 SURAKARTA).

0 1 18

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KETERCAPAIAN KOMPETENSI SISWA ipi129652

0 0 11

Hambatan Hambatan Dalam Pelaksanaan Pend

1 2 2

PERANAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADARAN POLITIK DI SMAN 1 WANADADI BANJARNEGARA

0 0 13