JURNAL TELAAH RISET AKUNTANSI Vol. 2, No. 1 Januari 2009
Hal. 26-43
datainstruksi-instruksi dalam jumlah yang besar dan dapat diambil kembali. Komputer dapat menggantikan manusia dalam hal pengolahan data yang lebih cepat dan dengan kesalahan yang
lebih sedikit, melaksanakan berbagai perhitungan yang sulit, menulis surat, membuat gambar, grafik, dan sebagainya.
Pada saat ini komputer telah digunakan sebagai alat pengolah data pada berbagai bidang kegiatan, antara lain pengolahan data hasil sensus penduduk dan statistik lainnya,
komputerisasi dalam menyusun daftar gaji pegawai, sistem persediaan barang dagangan, sistem produksi, sistem penjualan jasa, dan sebagainya.
Sistem penjualan pada perusahaan-perusahaan sudah saatnya membenah diri agar mampu beradaptasi dalam menghadapi era globalisasi untuk menerobos pasar dalam persaingan
yang sangat komplek. Manajemen perusahaan menginginkan informasi yang segera dan akurat untuk pengambilan keputusan. Selain itu, dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan juga
berlomba meningkatkan kepuasan langganannya.
Informasi yang akurat dan segera dapat diperoleh baik jarak-dekat maupun jarak-jauh jika jaringan komunikasi dalam sistem telah menggunakan teknologi komunikasi. Teknologi
komunikasi mampu mentransformasikan data dan informasi kepada semua pihak yang membutuhkan dengan cepat dan akurat. Jika informasi sampai pada pemakai dengan cepat maka
pengambilan keputusan juga akan cepat. Untuk mencapai tujuan tersebut harus dibangun suatu sistem yang terintegrasi. Sistem tersebut yang telah lazim dikenal dalam banyak perusahaan
adalah sistem informasi akuntansi SIA.
SIA yang akan dibangun harus menyeluruh dan komplek. Perusahaan dituntut harus mampu masuk ke pasar global dan bersaing dengan perusahaan lain salah satu cara dengan
memberikan kebebasan kepada pelanggan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan mereka. Informasi yang demikian baru dapat dihasilkan hanya oleh SIA yang menggunakan teknologi
telekomunikasi. Identifikasi Masalah. Dalam telaah ini ingin dibahas Seberapa jauh peranan teknologi telekomunikasi dalam sistem informasi akuntansi pada suatu perusahaan yang
melakukan transaksi dalam lingkungan bisinis global.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem informasi yang komplek. Untuk menjelaskan konsep Sistem Informasi Akuntansi secara menyeluruh maka terlebih dahulu
perlu diuraikan beberapa pengertian tentang sistem, data, informasi dan sistem informasi berikut ini.
Pengertian Sistem
Manusia merupakan suatu sistem. Kendaraan seperti mobil juga merupakan suatu sistem. Universitas, fakultas, sekolah dan organisasi-organisasi lainnya yang mempekerjakan orang-
orang di dalamnya merupakan sebuah sistem. Jadi, sistem adalah kumpulangroup dari sub sistembagiankomponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu
sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu Susanto,
JURNAL TELAAH RISET AKUNTANSI Vol. 2, No. 1 Januari 2009
Hal. 26-43
2004: 24. Pendapat lain menyatakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan entity yang terdiri dari bagian-bagian disebut sub sistem yang saling berkaitan dengan maksud untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu, Steven A. Moscove Baridwan, 1996:4. Dalam definisi di atas dijelaskan bahwa sistem merupakan gabungan dari beberapa
unsurelemen yang saling berhubungan dan bekerja sama dengan baik untuk mencapai suatu tujuan bersama. Definisi lain dinyatakan bahwa when the word system is used in relation to
business operations, it refers to a group of elements that are integrated through common purpose of achieving some objective McLeod, 1998:11. Dalam suatu manajemen modern, suatu
sistem telah terintegrasi secara otomatis antara elemenbagian yang terlibat dalam sistem. Dengan terintegrasinya sistem tersebut, maka jalur komunikasi dan transformasi data dan informasi akan
lebih lancar dan akurat.
Data dan Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan data yang telah mempunyai arti dan bermanfaat bagi pemakai user. Data merupakan fakta dan gambar atau symbol yang kurang berarti bagi
pemakai. Contohnya, jumlah jam kerja tiap-tiap pekerja dalam perusahaan. Jika data tersebut diproses, misalnya jumlah jam kerja dikalikan dengan tarif per jam, maka diperoleh jumlah upah
tiap pekerja. Kemudian dijumlahkan upah seluruh pekerja dalam perusahaan akan diperoleh hasil total upah yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pekerja. Jumlah tersebut merupakan
informasi bagi pimpinan perusahaan.
Sistem Informasi
Berdasarkan pengertian sistem, data dan informasi, maka sistem informasi dapat dikatakan suatu kumpulan beberapa unsurelemen atau sub sistem yang saling berhubungan dan
bekerja sama dengan baik untuk mengolah data menjadi informasi. Susanto 2002:54 menyatakan bahwa “sistem informasi sebagai kumpulangroup dari subsistembagiankomponen
apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti
dan berguna”. Data merupakan bahan baku yang masuk ke dalam sistem, kemudian diolah dan akan menghasilkan keluaran yaitu informasi. Dengan kata lain, data sebagai input dan informasi
sebagai output.
Sistem Informasi Akuntansi
Secara umum manajemen mempunyai tiga fungsi utama yaitu perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian. Untuk melaksanakan fungsinya sangat tergantung kepada
informasi yang diterimanya. Jika informasi yang didapatkannya tidak mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya, maka manajemen akan mengalami kesulitan dalam proses
pengambilan keputusan pada saat melaksanakan fungsi tersebut. Informasi yang akurat dan cepat dapat dihasilkan oleh suatu sistem yang lazim disebut dengan Sistem Informasi Akuntansi.
Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu kumpulan dari sub-sub sistem komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis
untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan Susanto, 2004:82.
JURNAL TELAAH RISET AKUNTANSI Vol. 2, No. 1 Januari 2009
Hal. 26-43
Informasi yang disajikan oleh Sistem Informasi Akuntansi berguna untuk semua jenjang manajemen yang sesuai dengan kepentingannya. Jenjang manajemen dalam sebuah perusahaan
atau organisasi lainnya terdiri dari manajemen puncak top management, manajemen menengah middle management, dan manajemen bawah lower management. Manajemen puncak akan
menggunakan informasi sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dalam bidang perencanaan strategis. Manajemen menengah akan menjadikan informasi sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi pengendalian. Manajemen bawah menggunakan informasi untuk melakukan aktivitas dan keputusan ditingkat operasional.
Sistem Informasi Akuntansi dibagi dalam beberapa subsistem sesuai dengan fungsi siklus transkasi, yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus produksi, sumber daya
manusia, dan siklus keuangan Romney and Steimbart 2006: 29. Informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut akan dipakai oleh pihak internal dan eksternal. Pihak internal meliputi semua
lapisan manajemen, sedangkan pihak eksternal adalah pelanggan, kreditur, pemegang saham, pemerintah, dan calon investor.
Teknologi Telekomunikasi
Telekomunikasi adalah penggunaan media elektronik atau cahaya untuk memindahkan data atau informasi dari suatu lokasi ke satu atau beberapa lokasi lain yang berbeda Susanto,
2002:219. Dalam era ini terjadi perubahan yang cepat dalam teknologi komunikasi. Seorang manajer harus memahami kemampuan teknologi komunikasi dan bagaimana memaksimalkan
manfaat dari penggunaan teknologi tersebut bagi perusahaan terutama yang berkaitan dengan pengendalian control dan pemasaran dengan layanan telekomunikasi.
Ditinjau dari sejarah bahwa komunikasi itu terjadi jika ada pengirim dan penerima. Baron and Greenberg 1990:334 mendefinisikan
“communication as the process by which a person, group, or organization the sender transmits same type of information the message to
another person, group, or organization the receiver ”. Pengirim mengirimkan berita baik
dalam bentuk data maupun informasi kepada penerima. Pengiriman dilakukan dengan menggunakan media pembawa. Media itu telah kita kenal sejak dahulu dan hingga sekarang ini
adalah: berupa jasa kurir, telegram, telex, telepon,koranmajalahbuletinmemo, elektronik mail e-mail dan Bulletin Broadcast services BBS serta Central Data Bank.
Sejarah tadi dapat dikaji lebih lanjut, sehingga akan dapat dikatakan bahwa komunikasi terjadi jika dilengkapi empat faktor yaitu: pengirim, penerima, berita dan media. Jika salah satu
faktor tidak ikut dalam menciptakan komunikasi otomatis komunikasi tersebut akan gagal. Maksudnya adalah ada pengirim, penerima, dan media tanpa berita, maka komunikasi gagal.
Demikian juga jika penerima tidak ada, maka komunikasi juga tidak akan terjadi.
Diilustrasikan dalam organisasi perguruan tinggi, seorang Rektor mengirimkan memo kepada stafnya di salah satu bidang melalui E-mail. Pada hal sang staf tidak pernah membuka e-
mail di komputernya. Dalam keadaan begini berarti faktor penerima dalam komunikasi ini tidak ada, maka komunikasi tidak berlangsung.
Dalam era globalisasi ini, banyak perusahaan modern melaksanakan usahanya di beberapa lokasi; misalnya perusahaan pabrikasi yang mempunyai beberapa pabrik, gudang,
kantor pemasaran yang letak berjauhan dengan kantor pusat. Secara tradisional, komunikasi antar lokasi yang jauh dapat dilakukan dengan menggunakan jasa kurir, telepon, fax, telegram, dan
telex.
JURNAL TELAAH RISET AKUNTANSI Vol. 2, No. 1 Januari 2009
Hal. 26-43
Namun dewasa ini, untuk menghubungkan data dan informasi antar lokasi dapat dilakukan dengan cara menggunakan sarana sistem komunikasi data. Komunikasi data di sini
menekankan komunikasi antara mesin dengan mesin atau lebih tegas lagi sebagai komunikasi antar komputer.
Komunikasi antar sistem komputer yang juga dikenal sebagai penggabungan fasilitas pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan dan pendistribusian data dengan suatu jaringan yang
tersebar secara geografis atau lazim disebut dengan jaringan komunikasi data. Jaringan komunikasi data sekarang ini telah dibakukan oleh beberapa organisasi internasional sebagai
mana yang disebutkan oleh Tanutama 1995:2 antara lain : EIA Electronic Industries Association, suatu organisasi yang anggotanya adalah
pabrik-pabrik elektronik di USA, Washington.
CCITT Committee Consultative Internationale de Telegraphigue et Telephonigue, merupakan komunikasi yang berada di dalam naungan ITU International
Telecommunication Union , Genewa, Swiss.
ISO International Standard Organization , Genewa, Swiss, yaitu organisasi internasional
yang menghimpun organisasi yang menentukan standarnisasi negara-negaranya masing- masing.
ANSI American National Standard Institute, New York USA. IEEEInstitute of Electrical and Electronic Engineer, Washington, USA, Yaitu organisasi
profesi yang beranggotakan para sarjana listrik secara internasional .
ECMA European Computer Manufactural Association , Genewa, Swiss. FTSC Federal Telecommunication Standard Committee, Washinton,USA
FIPS Federal Information Processing Standard Springfield, USA.
Organisasi-organisasi tersebut diatas telah menetapkan standarnisasi dalam komunikasi data dan telah menciptakan prosedur komunikasi yang dapat diterima oleh semua pihak .
Adanya jaringan komputer dan pemrosesan data tersebar Distributed data processing dapat diartikan bahwa beberapa sistem komputer Akan berkomunikasi. Dalam sistem komputer
itu termasuk perangkat keras hardware, perangkat lunak software dan pemakai user. Perangkat lunak termasuk
sistem aplikasi , yaitu kumpulan program yang dibuat oleh
pemakai sebagai pengolah data seperti data base, electronic mail, dan lain-lain. Perangkat keras meliputi terminal, alat masuk, alat keluar, alat proses dan alat komunikasi.
Agar sistem komputer dapat berkomunikasi dalam suatu jaringan harus menggunakan ketentuan yang sama yang disebut dengan protokol. Protokol itu merupakan kumpulan peraturan-
peraturan komunikasi dalam suatu jaringan komunikasi yang menghubungkan antara alat-alat komunikasi yang satu dengan yang lain.
Kadir 2005: 366-370 menjelaskan bahwa sejauh ini teknologi telekomunikasi telah melahirkan berbagai aplikasi; antara lain: ATM autometic teller machine, telekoferensi,
telecommuting, workgroup computing, dan EDI electronic data enterchange. Dalam komunikasi antar sistem komputer dikenal beberapa arsiterktur jaringan antara
lain adalah OSI, SNA, DECnet dan lain-lain. Arsitektur jaringan inilah yang mengatur berbagai sistem komputer berkomunikasi.
Open System Interconnection OSI
JURNAL TELAAH RISET AKUNTANSI Vol. 2, No. 1 Januari 2009
Hal. 26-43
Dalam komunikasi data terdapat prosedur yang harus diikuti oleh dua atau lebih sistem komputer yang ingin saling berkomunikasi. Prosedur ini dikenal sebagai protokol. Protokol
komunikasi berfungsi untuk mengatur kerakteristik pengiriman data dari suatu titik ke titik yang lain.
Open dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang hardware yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan
standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity” dapat dibongkar pasang.
Modularity” mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu ta
npa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya. Dalam sebuah layer,
protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam
alasan atau keinginan yang berbeda.
Pada dasarnya banyak macam protokol yang dikembangkan oleh banyak pabrik pembuat peralatan komunikasi dan komputer. Protokol-protokol itu pada awalnya berbeda-beda sehingga
tiap protokal yang ingin berkomunikasi dengan protokol yang lain tidak dapat dihubungkan. Untuk mengatasi masalah tadi ISO bekerja sama dengan organisasi-organisasi yang telah
disebutkan dalam pembahasan yang lalu, telah membuat protokol standar. Protokol ini menggunakan suatu model dan hampir diterima secara umumuniversal. Model yang
dikembangkan oleh ISO ini disebut dengan Open System Interconnection OSI. OSI yang berhubungan dengan protokol-protokol perangkat keras maupun perangkat lunak, dan layak
diterapkan untuk semua jenis komunikasi. OSI memiliki tujuh lapisan layer, yaitu tiap layer berdiri sendiri, tetapi fungsi dari
masing-masing layer tergantung kepada keberhasilan operasi layer sebelumnya. Layer tersebut telah pernah diuraikan oleh Bodner 1996: 110 dan Nurwono 1994:141-144 adalah sebagai
berikut : 1
. Lapisan Phisik physical layer
Phisik menentukan bagaimana bentuk media peralatan komunikasi yang dipilih serta bagaimana menghubungkamya. Di sini berkaitan dengan kabel-kabel, kawat-kawat, dan
sebagainya. Pada layer ini juga memberikan ketentuan tentang cara menyalurkan bit data melalui saluran komunikasi, misalnya bit ”1” yang disalurkan dan diterima sebagai bit “1” juga.
Pada layer ini lebih ditekankan pada tingkat hubungan listrik, transmisi sinyal dan data dalam bentuk biner.
2.
Lapisan Rantai data Data Link layer
Pada rantai data menentukan bagaimana cara menghubungkan komputer yang satu dengan yang lain, mengalirkan arus data, mendeteksi serta koreksi kesalahan-kesalahan transmisi.
Dengan kata lain, layer ini menyalurkan data melalui saluran ke jaringan secara bebas kesalahan, karena pengirim mengirimkan data sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan yaitu dengan
menggunakan protokol. Dalam protokol membuat ketentuan standard mengenai sinkronisasi transmisi data antara terminal, pemeriksaan konfirmasi dari penerima dan melakukan
pengengendalian kesalahan error.
3. Lampiran Jaringan Kerja Network layer