Pengertian Etiologi dan faktor penyebab Anatomi dan fisiologi

SEPTUM DEVIASI Oleh : subhan

A. Pengertian

Dikatakan septum deviasi jika terdapat penyimpangan dari media spenoidalis oleh adanya perubahan struktur mukosa tulang rawan Septum deviasi dikatan juga hidung bengkok karena adanya penyimpangan garis tengah disertai obstruksi nasi yang belum tahu penyebabnya.

B. Etiologi dan faktor penyebab

1. Trauma baik langsung maupun tidak langsung Trauma langsung bila terjadi cidera pada wajah hidung, sedangkan trauma tidak langsung yang biasa terjadi pada saat bayi yaitu mukosa tulang rawan palatum yang tidak terdeteksi dini. 2. Patologi Terjadi pertumbuhan dan perubahan struktur mukosa tulang rawan palatum.

C. Anatomi dan fisiologi

Hidung berbentuk piramide, kira – kita 25 bagian atas terdiri dari tulang dan 35 bagioan bawahnya terdiri dari tulang rawan, ujung atasnya yang sempit bertemu dengan dahi diglabela dan disebut radiksnasi atau pangkal hidung. Pangkal hidung dan sudut bebas diujung bawahnya disebut puncak hidung atau apeks nasi., dipisahkan satu dengan yang lainnya oleh sekat tulang rawan kulit yang disebut kolumela. Permukaan lateral hidung membentuk dorsum pada pertemua digaris tengah, permukaan lateral berakhir membulat dibawah membentuk alanasi. Bagian tulang terdiri daru dua tulang nasal yang dibatasi oleh procecus nasalis os frontal diatas, procecus nasalis ofs maxila di lateral dan lamina perdikuloris os ethmoid dan septum dibawahnya. Bagian tulang rawan terdiri dari terdiri dari dua kartilago lateralis superior, yang bentuknya mirip segi tiga dan bersatu dengan septum digaris tengah tepi atasnya bertemu dengan permukaan bawah os nasal dan procecus frontal os maxilla perlektannya di tunjang oleh adanya jaringa ikat. Bagian bawah tulang rawan terdiri dari dua kartilago lateralis inferior yang bentuknya bervariasi dan kurang lebih membingkai nares dan membentuk kala nasi. Septum mempunyai unsur tulang dan tulang rawan. Kartilago adalah sekeping tulang rawan tunggal yang berbentuk kuadrilateral, merupakan bagian anterior septum.

D. Pathofisiologi