BAB III TINJAUAN TEORITIS
A. Proses terjadinya masalah.
Prilaku   curiga   merupakan   gangguan   berhubungan    dengan   orang   lain  dan lingkungan     yang   ditandai   dengan   persaan   tidak   percaya   dan   ragu-ragu.   Prilaku
tersebut tampak jelas saat individu berinteraksi dengan orang lain atau lingkungannya. Prilaku   curiga   merupakan   prilaku   proyeksi   terhadap   perasaan   ditolak,
ketidakadekuatan   dan   inferiority.   Ketika   klien   kecemasannya   meningkat   dalam merespon terhadap stresor, intra personal, ekstra personal dan inter personal. Perasaan
ketidak   nyamanan   di   dalam   dirinya   akan   diproyeksikan   dan   kemudian   dia   akan merasakan sebagai ancaman   bahaya dari luar. Klien akan mempunyai fokus untuk
memproyeksikan   perasaannya   yang   akan   menyebabkan   perasaan   curiga   terhadap orang  lain  dan  lingkungannya.  Proyeksi  klien  tersebut   akan    menimbulkan  prilaku
agresif   sebagaimana   yang   muncul   pada   klien   atau   klien   mungkin   menggunakan mekanisme   pertahanan   yang   lain   seperti   reaksi   formasi   melawan   agresifitas,
ketergantungan, afek tumpul, denial, menolak terhadap ketidaknyamanan. Faktor predisposisi dari curiga adalah tidak terpenuhinya trust pada masa bayi.
Tidak terpenuhinya   karena lingkungan yang bermusuhan, orang tua yang otoriter, suasana   yang   kritis   dalam   keluarga,   tuntutan   lingkungan   yang   tinggi   terhadap
penampilan anak  serta   tidak  terpenuhinya  kebutuhan  anak. Dengan  demikian anak akan  menggunakan  mekanisme  fantasi  untuk   meningkatkan  harga   dirinya  atau   dia
akan mengembangkan tujuan yang tidak jelas. Pada klien , dari data yang ditemukan faktor predisposisi dari prilaku curiga
adalah  gangguan  pola  asuh.   Di  dalan  keluarga   klien  merupakan  anak  angkat   dari keluarga yang pada  saat  itu belum memiliki anak.  Klien menjadi  anak kesayangan
ayahnya,  karena  klien  dianggap  sebagai  pembawa  rejeki  keluarga.   Sejak  kelahiran adik-adiknya  7 orang  klien mulai merasa tersisih dan tidak diperhatikan, merasa
tidak nyaman, sehingga klien merasa terancam dari lingkungan keluarganya. Sejak itu klien tidak percaya  pada orang lain,  sering marah-marah  dan  mengamuk  sehingga
klien dibawa oleh keluarganya ke RS jiwa.
B. Masalah-masalah yang muncul pada klien curiga.