Proses Produksi Beras KETAHANAN PANGAN DAN SIKLUS BERAS: CATATAN LAPANGAN DI DUA DESA | Faturochman | Populasi 11934 23308 1 PB

66 Populasi, 171, 2006, ISSN: 0853 - 0262 Siklus Beras Untuk mempermudah deskripsi tentang siklus beras, produksi beras oleh petani ditempatkan sebagai awal dari siklus tersebut. Dikatakan siklus karena di wilayah penelitian ini, petani sebagai produsen beras juga menjadi konsumennya. Secara garis besar siklus yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar1.

a. Proses Produksi Beras

Desa Karang memiliki lahan sawah yang tergolong subur dan sebagian besar telah dilalui irigasi teknis. Ada sedikit persoalan dengan irigasi, yaitu ketersediaan air di akhir musim kering yang kadang kurang mencukupi karena harus berbagi dengan desa dan wilayah lain yang sama-sama menggunakan Sungai Bengawan Solo sebagai sumber air. Namun persoalan ini telah dipahami oleh petani setempat dan diatasi dengan jalan memperpendek jarak waktu antara panen dengan tanam berikutnya. Maksudnya, begitu panen selesai, petak sawah segera digarap untuk proses tanam berikutnya. Di beberapa wilayah lain, hal seperti ini tidak terjadi, antara lain, karena kendala tenaga penggarap dan ketersediaan bibit. Dengan kata lain, terjadi efisiensi waktu tanam dan dalam setahun petani di daerah ini tetap dapat menanam padi 3 kali. Proses penanaman padi di Desa Malang pada dasarnya juga sama, kecuali sempitnya waktu antara panen dengan mulai penanaman kembali. Di desa ini persoalan utama justru irigasi yang tidak selancar di Desa Karang. Sebagian besar wilayah ini justru mengandalkan pada hujan daripada irigasi sehingga dalam setahun sulit untuk bisa panen 3 kali. Proses penanaman padi di dua wilayah ini tidak berbeda dengan proses serupa di wilayah lain di Indonesia Gambar 2. Proses tersebut dimulai dari pembibitan-penyiapan lahan, yang diikuti dengan penanaman, penyiangan- pemupukan-pemeliharaan, dan pemetikan panen. Tulisan ini tidak akan secara detail memaparkan proses ini karena secara prinsip tidak berbeda dengan proses yang terjadi di tempat lainnya. Pembibitan Penyiapan lahan Penanaman Penyiangan pemupukan Pemeliharaan Panen Gambar 2 Proses Produksi Beras 67 Populasi, 171, 2006, ISSN: 0853 - 0262 Secara umum ada dua kelompok petani di kedua wilayah ini, yaitu petani pemilik dan penggarap. Antara petani pemilik dan penyewa tentu berbeda penghasilannya saat mengolah sawah. Perbedaan itu terletak pada uang sewa yang harus dibayar oleh penyewa sementara pemilik tidak mengeluarkan yang untuk pos ini. Harga sewa setiap patok sekitar 0,3 hektare per tahun sekitar Rp3,0-3,3 juta. Variasi muncul karena ada jenis sawah yang tingkat kesuburannya berbeda-beda.

b. Panen dan Penjualan