17 Metode: Discovery Learning
4. 21 Agustus
2014 X BB 1
1-3 Mempelajari materi tentang
Desain Struktur pada Lenan Rumah Tangga. Praktik I
Metode: Project Based Learning
5. 25 Agustus
2014 XI BB 1
3-5 Mempelajari materi Jenis-jenis
Busana dan Bagian-bagian Busana Teori
Metode : Discovery Learning
6. 28 Agustus
2014 X BB 1
1-3 Mempelajari materi tentang
Desain Struktur Geometris pada Benda Pelengkap Busana Praktik
Metode : Project Based Learning
7. 1 September
2014 XI BB 1
3-5 Uji Kompetensi Bentuk Dasar
Busana dan Perkembangannya, Jenis-jenis dan Bagian-bagian
Busana. Mempelajari materi tentang Jenis-
jenis Busana dan Bagian-bagian Busana Praktik
Metode : Project Based Learning
9. 4 September
2014 X BB 1
1-3 Uji Kompetensi Ruang Lingkup
Desain dan Desain Struktur. Mempelajari materi tentang
Desain Struktur Non Geometris Flora. Praktik
Metode: Project Based Learning
10. 8 September
2014 XI BB 1
3-5 Remidi dan mempelajari materi
tentang Gambar Kepala, Wajah dan Rambut Tampak Depan.
Praktik I Metode: Project Based Learning
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, metode yang digunakan adalah ceramah, latihan soal, diskusi, Project Based Learning, Discovery
Learning dan tanya jawab. Masukan yang sering diberikan oleh guru
18 pembimbing berkaitan dengan penutupan pembelajaran dan pengelolaan
waktu. Praktik mengajar yang dimaksud adalah praktik mengajar di dalam kelas.
Praktik mengajar di dalam kelas dilakukan secara terbimbing, artinya dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru pembimbing mendampingi atau
memberikan pengawasan dan evaluasi. Kegiatan praktik mengajar meliputi: a. Membuka Pelajaran:
1 Membuka pelajaran dengan salam dan doa 2 Presensi
3 Menyampaikan Tujuan Pembelajaran b. Kegiatan Inti:
1 Menyampaikan materi pembelajaran 2 Tanya jawab
3 Evaluasi c. Penutup
1 Menyimpulkan kegiatan pembelajaran 2 Memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya
3 Salam
2. Pendekatan, Metode, dan media pembelajaran
Pendekatan yang digunakan dalam mengajarkan materi adalah pendekatan Scientific Learning. Pendekatan metode ini bertujuan untuk menggali
pengetahuan siswa pada kehidupan sehari-hari yang sering ditemui oleh siswa, sehingga akan memberikan kompetensi kepada siswa dalam
menghadapi permasalahan yang sesuai dengan materi yang diajarkan, penggunaan pendekatan ini juga dimaksudkan untuk menambah keaktifan
siswa di dalam kelas. Metode yang digunakan adalah metode Discovery Learning dan Project Based Learning.
Metode pembelajaran discovery merupakan suatu metode pengajaran yang menitikberatkan pada aktifitas siswa dalam belajar. Dalam proses
pembelajaran dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil,
prosedur, algoritma dan semacamnya. Tiga ciri utama belajar menemukan yaitu: 1 mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,
menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan; 2 berpusat pada siswa; 3 kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang
sudah ada. Blake et al. membahas tentang filsafat penemuan yang
19 dipublikasikan oleh Whewell. Whewell mengajukan model penemuan dengan
tiga tahap, yaitu: 1 mengklarifikasi; 2 menarik kesimpulan secara induksi; 3 pembuktian kebenaran verifikasi.
Project Based Learning adalah sebuah model pembelajaran yang menggunakan proyek kegiatan sebagai inti pembelajaran. Dalam kegiatan
ini, siswa melakukan eksprlorasi, penilaian, interpretasi, dan sintesis informasi untuk memperoleh berbagai hasil belajar pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Media yang digunakan pada pembelajaran di kelas X dan XI adalah white
board, handout, video pembelajaran, alat peraga dan power point pada pelajaran Pengolahan dan Penyajian Makanan Indonesia dan Tata Hidang.
3. Umpan Balik Pembimbing
Setelah melaksanakan praktik mengajar, praktikan mendapat pengarahan dari guru pembimbing mengenai hasil evaluasi dalam mengajar sehingga
praktikan mengetahui kelemahan dalam mengajar. Pengarahan ini bertujuan agar praktikan dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang ada
sehingga selanjutnya praktikan mampu meningkatkan kualitas mengajar.
4. Evaluasi
Pada tahap ini, praktikan dinilai oleh guru pembimbing, baik dalam membuat persiapan mengajar, melakukan aktifitas mengajar di kelas,
penguasaan materi, kepedulian terhadap siswa, maupun penguasaan kelas. Praktikan juga melakukan evaluasi terhadap murid-murid dengan memberikan
tugas baik individu maupun berkelompok. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui sejauh mana kemampuan siswa yang telah diajar selama
pelaksanaan PPL dalam menyerap materi yang diberikan.
5. Penyusunan Laporan
Tindak lanjut dari program PPL adalah penyusunan laporan sebagai pertanggungjawaban atas kegiatan PPL yang telah dilaksanakan. Laporan PPL
berisi kegiatan yang dilakukan selama PPL. Laporan ini disusun secara individu dengan persetujuan guru pembimbing, koordinator PPL sekolah,
Kepala Sekolah, dan DPL-PPL Jurusan.
6. Penarikan
Penarikan mahasiswa PPL dilakukan pada tanggal 17 September 2014 oleh pihak UPPL yang diwakilkan pada DPL-KKN masing-masing.