Contoh keberhasilan Program BOSP di Kabupaten Bulukumba

16 www.kinerja.or.id Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP yang bersumber dari APBN tidak mencukupi sehingga pemerintah daerah perlu menutup kekurangan dana operasional tersebut. a Upaya mengatasi kekurangan Biaya Operasional Sekolah Dalam rangka untuk mengatasi tantangan kekurangan dana operasional sekolah, pemerintah Kabupaten Bulukumba bekerja sama dengan LSM Forum Pendidikan Bulukumba dan LPKIPI sebagai OMP, melakukan penghitungan biaya operasional sekolah per murid per tahun. Berdasarkan analisis LPKIPI , forum multi- stakeholder yang terdiri dari pejabat pemerintah dan anggota masyarakat memimpin upaya advokasi untuk mengeluarkan Peraturan Bupati untuk memastikan Program BOSP dilaksanakan secara efektif . Melalui serangkaian diskusi dan negosiasi intensif antara wakil-wakil pemerintah dan masyarakat , peraturan tersebut disahkan sehingga menjadi kebijakan pemerintah daerah untuk mengatasi masalah kekurangan biaya operasional untuk sekolah. Implementasi peraturan bupati ini dipantau oleh forum multi-stakeholder dan mereka bangga melaporkan bahwa peraturan itu akhirnya dilaksanakan dan telah berjalan selama 3 tahun. b Pendekatan KINERJA Pendekatan KINERJA mengedepankan keterlibatan dari dua sisi, yakni sisi penyedia layanan pemerintah daerah dan sisi pengguna layanan murid, orangtua. Di sisi penyedia layanan, pendekatan ini bertujuan untuk memperkuat pemerintah daerah dalam hal: ● Meningkatkan perhatian pada dampak kekurangan biaya opersional sekolah untuk peningkatan layanan pendidikan berkualitas ● Meningatkan kemampuan penghitungan biaya operasional yang dibutuhkan sekolah dalam rangka secara bertahap memenuhi standar pelayanannya ● Secara efektif menerapkan kebijakan biaya operasional sekolah dalam siklus perencanaan dan penganggaran daerah Di sisi pengguna layanan, pendekatan ini memperkuat masyarakat, khususnya orangtua murid, sehingga mereka akan: ● Memahami hak-hak mereka terhadap layanan pendidikan yang berkualitas ● Secara aktif terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan pengembangan kebijakan daerah yang mempengaruhi masyarakat 17 www.kinerja.or.id Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP ● Melakukan peran pengawasan dan tahan pemerintah daerah bertanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan biaya operasional sekolah secara efektif dan secara berkesinambungan Selain itu, pendekatan KINERJA juga menggunakan media massa, termasuk media massa alternatif jurnalisme warga sehingga tersedia peluang bagi partisipasi masyarakat. Pendekatan terbuka ini didorong atas dasar kesadaran perlunya tindakan mendesak dan menyoroti kebaikan bersama yang menjadi tujuan kebijakan pemerintah daerah. Di masa lalu, alokasi dana ke sekolah adalah hak pemerintah, namun Kabupaten Bu lukumba melibatkan masyarakat untuk melaksanakan alokasi. c Strategi program Secara kronologi s strategi untuk memperkenalkan dan keberhasilan pelaksanaan Program BOSP adalah sebagai berikut : 1. Penguatan organisasi masyarakat sipil Pemerintah Kabupaten Bulukumba memperkuat organisasi masyarakat sipil dengan melibatkan mereka dalam analisis, perencanaan, pengawasan, dan evaluasi . Selain itu, organisasi pemerintah dan masyarakat sipil bekerjasama selama dialog café demokrasi dan dirujuk bersama-sama di media cetak. 2. Pembentukan dan penguatan forum multi-stakeholder MSF Pemerintah setempat juga diakui dan didukung oleh Forum Pendidikan Bulukumba melibatkan anggota masyarakat, pekerja pembangunan desa, anggota dewan pendidikan, dan wartawan. Forum ini melakukan kampanye advokasi khusus pada kebijakan tata kelola BOSP. 3. Pembentukan Tim Teknis Pemerintah Kabupaten Bulukumba membentuk tim teknis yang melibatkan beberapa SKPD terkait, termasuk Dinas Pendidikan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Bagian Pendidikan dan Pelatihan, Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah, BagianHukum, Bagian Organisasi, dan Forum Pendidikan Bulukumba untuk menghitung, menganalisis, dan memveriikasi biaya operasional sekolah, dan untuk menyusun Peraturan Bupati dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan. 4. Advokasi kebijakan oleh Tim Teknis Dinas Pendidikan Kabupaten Bulukumba bekerjasama dengan forum multi-stakeholder menyebarluaskan Peraturan Bupati melalui diskusi-diskusi dan koran lokal. 5. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan oleh MSF Menyusul penerbitan Peraturan Bupati forum multi-stakeholder dan jurnalisme warga memantau pelaksanaan alokasi dana ke sekolah-sekolah. 18 www.kinerja.or.id Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP d Hasil-hasil Program BOSP Hasil nyata yang memberikan kontribusi terhadap keberhasilan inisiatif dapat diringkas sebagai berikut : ● Peraturan Bupati No.19 Tahun 2013 tentang Penghitungan BOSP ● Menerapkan prosedur alokasi biaya opersional ke sekolah-sekolah ● Pembentukan Tim Teknis dan Tim Implementasi oleh pemerintah daerah ● Pembentukan Forum Multi Stakeholder Forum Pendidikan Bulukumba ● Alokasi dana untuk biaya operasional ke sekolah-sekolah

2. Program pengungkit

Program BOSP yang diperkenalkan oleh KINERJA dan dilaksanakan oleh tiga pemerintah daerah telah menunjukkan hasil-hasil yang baik. Keberhasilan ini tidak hanya ditunjukkan dengan pelaksanaan alokasi dana untuk biaya operasional ke sekolah-sekolah dalam rangka meningkatkan pelayanan publik, tetapi juga keterlibatan masyarakat dalam setiap proses program, dari inisiasi, perencanaan hingga pelaksanaannya. Keterlibatan masyarakat seperti ini merupakan bentuk nyata keterbukaan dan akuntabilitas publik yang dimandatkan oleh peraturan perundangan. Keberhasilan Program BOSP ini dapat dijadikan pengungkit untuk program-program lainnya, tidak hanya di sektor pendidikan, tetapi juga sektor-sektor lainnya dan di instansi-instansi lainnya.Masih banyak program- program pendidikan yang dapat dilaksanakan dengan pendekatan ini, seperti pengangkatan dan distribusi guru, pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah, dan pengadaan sarana pembelajaran. Demikian juga di sektor-sektor lain seperti kesehatan, pekerjaan umum, dan kependudukan. Program-program ini dapat dilaksanakan apabila pemerintah daerah dan masyarakat mempunyai kepedulian dan kemauan untuk secara bersama-sama melaksanakannya. 19 www.kinerja.or.id Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP

BAB 4 REKOMENDASI UNTUK REPLIKASI

Program KINERJA untuk BOSP bekerja di sedikit daerah, hanya di tiga dari ratusan daerah di Indonesia. Program ini hanyalah sebagai contoh praktik yang baik dan diharapkan dapat diterapkan di daerah-daerah lain. Oleh karena itu, KINERJA berharap daerah-daerah lain dapat melihat manfaat bagi pemerintah daerah dan masyarakat dari penghitungan BOSP secara lebih adil dan cukup, dan bersedia mereplikasi dan mengadopsi pendekatan-pendekatan KINERJA dalam melaksanakan Program BOSP. Berikut ini adalah rekomendasi bagi daerah-daerah lain, termasuk lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan untuk pegawai negeri sipil dan organisasi-organisasi mitra pelaksananya. Rekomendasi kepada daerah lain yang ingin untuk replikasi pendekatan BOSP Berdasarkan pengalaman KINERJA, ada beberapa rekomendasi untuk Pemerintah Daerah lain yang akan mereplikasi metoda dan pendekatan KINERJA untuk program BOSP. a. Diperlukan komitmen yang tinggi dari BupatiWalikota, DPRD dan Dinas Pendidikan untuk melaksanakan program BOSP. Komitmen ini ditunjukkan dengan kabijakan formal dan pasti melalui penerbitan peraturan, petunjuk teknis pelaksanaannya, dan memasukkan program ini ke dalam siklus perencanaan dan penganggaran daerah. b. Setiap kebijakan hendaknya berorientasi pada pelayanan publik. Hal ini didasarkan bahwa fungsi utama pemerintah daerah adalah menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk kepentingan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundangan. c. Melibatkan masyarakat atau forum-forum multi stakeholder dalam penyelengaraan tata kelola BOSP. Oleh karena kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah adalah untuk kepentingan masyarakat, maka sudah seharusnya masyarakat dilibatkan dalam penyusunan kebijakan, perencanaan, dan pelaksanaannya. d. Mendayagunakan staf dan struktur organisasi yang ada tanpa perlu membentuk unit organisasi baru. Program ini tidak memerlukan struktur baru dalam organisasi pemerintah daerah maupun pegawai baru, melainkan cukup dengan lebih mendayagunakan pegawai dalam struktur organisasi yang sudah ada. e. Berkoordinasi dengan instansi-instansi pemerintah daerah terkait. Dalam pelaksanaannya, Program