12
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP
Program BOSP dilfasiltasi oleh OMP yang bekerja secara penuh dalam melaksanakan lokakarya-lokakarya dan pendampingan untuk pemerintah daerah dan forum multi stakeholder. Untuk program BOSP, KINERJA
bekerjasama dengan dua OMP, yakni: • Lembaga Pelatihan dan Konsultasi Inovasi Pendidikan LPKIPI yang bekerja di Kabupaten Bulukumba,
Sulawesi Selatan. • GERAK yang bekerja di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Simeulue, Aceh.
OMP selalu berkoordinasi dengan jajaran pemerintah daerah melalui suatu Tim Teknis yang terdiri dari unsur- unsur Bappeda, Dinas Pendidikan, Bagian Organisasi, Bagian Keuangan, Badan Kepegawaian Daerah, dan
lembaga-lembaga non pemerintah. Tim Teknis ini dibentuk secara resmi dan berdasarkan Surat Keputusan BupatiWalikota.
3. Penyusunan rencana kerja
Setelah Surat Keputusan BupatiWalikota diterbitkan, maka Tim Teknis menyusun rencana kerja berikut jadwal pelaksanaan untuk masing-masing tahapan. Jadwal rencana kerja harus sesuai atau mengikuti jadwal
perencanaan dan penganggaran daerah.
Proses kerja
1. Peran masing-masing stakeholder
Pada prinsipnya semua stakeholder bekerjasama dalam pelaksanaan program BOSP di semua tahapan, namun masing-masing stakeholder mempunyai peran khusus. OMP berperan melaksanakan lokakarya-
lokakarya yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam penghitungan BOSP dan pendampingan dalam penghitungan. Tim Teknis berperan melakukan penghitungan BOSP dan menyusun rekomendasi
teknis yang disampaikan kepada pengambilan keputusan. BupatiWalikota berperan dalam menindaklanjuti rekomendasi teknis dengan menerbitkan berikut petunjuk teknisnya. Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian
Daerah berperan dalam melaksanakan alokasi dana ke sekolah sesuai dengan hasil penghitungan dan
rekomendasi teknis serta berpedoman pada Peraturan BupatiWalikota dan petunjuk teknisnya. Selain terlibat dalam Tim Teknis yang melakukan proses penghitungan dan penyusunan rekomendasi
teknis, forum multi stakeholder berperan dalam pengawasan pelaksanaan alokasi dana ke sekolah-sekolah.
13
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP
Pengawasan dilakukan melalui monitoring dan pengaduan-pengaduan yang kemudian ditindaklanjuti dengan analisis dan laporan kepada para pengambil kebijakan.
2. Pelaksanaan rencana kerja
Program BOSP dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: ●
Penghitungan BOSP. Penghitungan didasarkan pada kebutuhan operasional sekolah yang dikaitkan
dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran untuk mencapai standar pelayanan minimal SPM dan standar nasional pendidikan SNP.
●
Analisis kesenjangan. Analisis kesenjangan ini merupakan kekurangan pembiayaan operasional
sekolah berdasarkan selisih hasil penghitungan biaya operasional dan dana bantuan operasional sekolah BOS yang diterima dari Pemerintah Pusat.
●
Rekomendasi teknis. Isi rekomendasi teknis yang paling utama adalah mengusulkan agar
Pemerintah Daerah menutup kekurangan pembiayaan operasional sekolah dengan menganggarkan dan mengalokasikan dana tambahan ke sekolah-sekolah. Disamping itu diusulkan juga tentang
mekanisme pengalokasian dana, termasuk monitoring dan evaluasinya. ●
Uji publik. Hasil penghitungan BOSP dan rekomendasi didiskusikan dengan berbagai pihak, termasuk
masyarakat dan DPRD. Hal ini dilakukan agar pihak-pihak yang berkepentingan memahami dan memberi masukan untuk pengambil kebijakan dalam penerapan bantuan operasional sekolah yang
bersumber dari pemerintah daerah BOSDA. ●
Regulasi. Setelah semua pihak yang berkepentingan memahami dan menyetujui hasil penghitungan
dan rekomendasi BOSP, maka BupatiWalikota menerbitkan Peraturan tentang BOSDA yang diikuti
oleh petunjuk teknis pelaksanaannya. ●
Perencanaan dan penganggaran. Untuk bisa dilaksanakan, hasil penghitungan dan rekomendasi
dimasukkan ke dalam perencanaan dan penganggaran daerah, baik di tingkat kabupatenkota maupun satuan kerja parangkat daerah SKPD, yang dalam hal ini Dinas Pendidikan Renja, RKA, DPA.
●
Pelaksanaan. Sesuai dengan perencanaan dan penganggaran yang telah ditentukan, maka dana
bantuan operasional didistribusikan ke sekolah-sekolah yang dilaksanakan secara transparan dan sesuai dengan petunjuk teknis.
●
Pelaporan, monitoring, dan evaluasi. Untuk menjamin distribusi dana ke sekolah-sekolah
dilaksanakan sesuai peraturan, maka pelaporan yang akuntabel dilakukan secara teratur sehingga program ini dapat mencapai tujuannya. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara teratur sehingga
perbaikan-perbaikan penyelenggaraan distribusi dan penggunaan dana bantuan sekolah dapat dilaksanakan.