14
Dan Melompat. 2
Senin, 15 September 2014
VI Senam
Lantai Loncat Harimau
PJOK Sumilah, S.Pd
C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi 1. Pengalaman Belajar
Dari beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan, mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman, diantaranya yaitu :
a. Setelah melakukan observasi, telah diketahui kondisi sekolah meliputi kondisi lingkungan fisik dan kondisi non-fisik seperti keadaan peserta
didik beserta para guru karyawan serta lingkungan budaya dan sosial di dalamnya. Dengan demikian, mahasiswa telah mengenal dan
karakteristik berbagai aspek pendidikan yang terdapat di SD Negeri Gadingan sehingga mampu melakukan penyesuaian saat melaksanakan
program PPL. b. Praktik mengajar terbimbing memberikan mahasiswa pengalaman
berharga dalam melakukan koordinasi dengan guru, cara menyusun RPP dengan baik, serta penerapan model dan metode yang cocok
digunakan. Tidak hanya itu saja dala praktik mengajar terbimbing mahasiswa juga belajar membaca karakter tiap siswa diluar kelas.
Dalam pelaksanaan mahasiswa mengajar sampai penuh dari awal sampai akhir.
c. Dalam praktik mengajar mandiri, mahasiswa dituntut untuk menjadi seorang guru sebenarnya dalam waktu sehari. Maka dari itu akan timbul
rasa tanggung jawab yang besar dalam mengelola kelas. Dengannya, dibutuhkan nilai dan norma untuk menjadi seorang guru yang
berwibawa, yang mampu membawakan materi dengan apik dari awal pelajaran sampai akhir pelajaran.
d. Ujian PPL digunakan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam mengajar. Ujian PPL dilaksanakan dua kali yaitu pada kelas rendah dan
kelas tinggi.
15
2. Hambatan yang Dialami dan Solusinya
Setiap perbuatan manusia tentu tak akan luput dari kesalahan, termasuk dalam kegiatan PPL ini. Masih banyak kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan PPL, antara lain sebagai berikut. a. Durasi waktu mengajar yang seringkali terasa kurang akibat jauhnya
perbedaan antara teori yang didapatkan dengan situasi dan kondisi di lapangan.
b. Banyaknya waktu liburan sehingga kegiatan PPL tidak berjalan dengan maksimal.
c. Siswa tergolong aktif, namun aktif dalam artian sering bermain sendiri pada saat pembelajaran diluar kelas berlangsung.
d. Susahnya membagi siswa ke dalam kelompok yang heterogen. Siswa laki-laki kebanyakan enggan menjadi satu kelompok dengan siswa
perempuan. Tindakan yang dapat dijadikan solusi atas hambatan-hambatan yang
dialami antara lain dengan melakukan hal-hal berikut ; a. Menegur anak yang ramai di luar konteks pelajaran dengan tutur kata
yang baik, maupun secara non-verbal. b. Melakukan ice-breaking dan permainan tertentu di sela-sela
pembelajaran, jika siswa pada saat pembelajaran terlihat jenuh. c. Dalam pembentukan kelompok bisa dilakukan dengan permainan,
mungkin dengan demikian siswa akan lebih tertarik dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
d. Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa antusias dalam mengkuti pelajaran.
16
BAB III PENUTUP