Perubahan Garis Kemiskinan September 2015 - September 2016

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 050116Th.XIX,3 Januari 2017 4

3. Perubahan Garis Kemiskinan September 2015 - September 2016

Garis Kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau tidak miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan. Tabel 3 menyajikan perkembangan garis kemiskinan pada September 2015 sampai dengan September 2016. Tabel 3. Garis Kemiskinan dan Perubahannya Menurut Daerah, September 2015 September 2016 Daerah Tahun Garis Kemiskinan RpKapitaBulan Makanan Bukan Makanan Total 1 2 3 4 Perkotaan September 2015 272.915 105.823 378.739 Maret 2016 275.736 112.324 388.060 September 2016 283.334 116.824 400.159 Perubahan Sep 15-Sep 16 3,82 10,40 5,66 Perubahan Mar 16-Sep 16 2,76 4.01 3.12 Pedesaan September 2015 254.209 65.785 319.994 Maret 2016 263.912 67.658 331.570 September 2016 270.182 69.692 339.874 Perubahan Sep 15-Sep 16 6,28 5,94 6,21 Perubahan Mar 16-Sep 16 2,38 3,01 2,50 Perkotaan+Pedesaan September 2015 260.885 80.073 340.958 Maret 2016 269.320 82.664 351.984 September 2016 275.036 86.661 361.696 Perubahan Sep 15-Sep 16 5,42 8,23 6,08 Perubahan Mar 16-Sep 16 2,12 4,83 2,76 Sumber: BPS Provinsi Sumatera Selatan, diolah dari data Susenas September 2015, Maret 2016, dan September 2016 Selama periode Maret 2016-September2016, Garis Kemiskinan naik sebesar 2,76 persen, yaitu dari Rp.351.984,- per kapita per bulan pada Maret 2016 menjadi Rp. 361.696,- per kapita per bulan pada September 2016. Sementara pada periode September 2015-September 2016, Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 050116Th.XIX,3 Januari 2017 5 Garis Kemiskinan naik sebesar 6,08 persen dari Rp. 340.958,- per kapita per bulan pada September 2015 menjadi RP. 361.696,- per kapita per bulan pada September 2016. Dengan memerhatikan komponen Garis Kemiskinan GK, yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan GKM dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan GKBM, terlihat bahwa peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Besarnya sumbangan GKM terhadap GK pada September 2016 sebesar 76,04 persen. Pada September 2016, komodititi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada Garis Kemiskinan baik di perkotaan maupun di perdesaan pada umumnya sama, seperti beras yang memberi sumbangan sebesar 18,09 persen di perkotaan dan 25,37 persen di perdesaan. Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap Garis Kemiskinan 13,82 persen di perkotaan dan 9,34 persen di pedesaan. Komoditi lainnya adalah telur ayam ras 3,12 persen di daerah perkotaan dan 3,97 persen di daerah perdesaan, gula pasir 2,94 persen di daerah perkotaan dan 4,05 persen di daerah perdesaan, dan seterusnya. Sementara itu terdapat komoditi lain memberi sumbangan berbeda terhadap garis kemiskinan di perkotaan dan perdesaan seperti misalnya susu bubuk yang hanya memberi sumbangan besar terhadap GK di perkotaan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Daftar Komoditi yang Memberi Sumbangan Besar terhadap Garis Kemiskinan beserta Kontribusinya , September 2016 Jenis Komoditi Perkotaan Jenis Komoditi Pedesaan 1 2 3 4 MAKANAN Beras 18,09 Beras 25,37 Rokok kretek filter 13,82 Rokok kretek filter 9,34 Mie instan 5,03 Gula pasir 4,05 Telur ayam ras 3,12 Telur ayam ras 3,97 Gula pasir 2,94 Daging sapi 3,74 Daging ayam ras 2,64 Mie instan 3,36 Susu bubuk 2,01 Bawang merah 2,79 Cabe merah 1,87 Daging ayam ras 2,71 Daging sapi 1,78 Cabe merah 2,55 Tahu 1,76 Kopi bubukkopi instan sachet 2,13 BUKAN MAKANAN Perumahan 9,80 Perumahan 7,42 Bensin 3,18 Bensin 2,53 Listrik 2,88 Listrik 1,82 Pendidikan 2,05 Pendidikan 1,28 Angkutan 1,78 Perlengkapan mandi 0,82 Perlengkapan mandi 1,23 Kesehatan 0,74 Pakaian jadi anak-anak 1,08 Pakaian jadi anak-anak 0,66 Sumber: BPS Provinsi Sumatera Selatan, diolah dari data Susenas September 2016 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 050116Th.XIX,3 Januari 2017 6 Komoditi bukan makanan yang memberikan sumbagan besar adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan dan perlengkapan mandi. Sementara itu terdapat komoditi bukan makanan lainnya yang memberi sumbanganberbeda pada GK di perkotaan dan perdesaan, yaitu angkutan yang hanya memberi sumbangan besar terhadap GK di perkotaan atau kesehatan yang hanya memberik sumbangan besar terhadap GK di perdesaan.

4. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan