Kurva Proses PengeringanPengasapan Proses PengeringanPengasapan pada diagram Psikometrik

Tabel 2.1 Konstanta C dan n untuk persamaan 9 Geometri Gr L .Pr C N Bidang dan Silinder Vertikal 10 4 -10 9 10 9 -10 13 10 9 -10 13 0,59 0,021 0,10 ¼ 25 13 Sumber :J.P Holman Sedangkan untuk daerah turbulen yang berlaku pada jangkauan 10 -1 Ra L 10 12 bentuknya adalah : 12 = 0.825 + 827 Sifat-sifat fisik fluida pada kedua persamaan di atas dievaluasi pada suhu film.

2.4 Kurva Proses PengeringanPengasapan

Jika sejumlah bahan dikeringkan pada tingkat udara tertentu dan kandungan air dicatat setiap selang waktu tertentu, maka akan didapat kurva seperti deperlihatkan pada gambar 2.4. Dari kurva pengeringan dapat dilihat bahwa selama proses pengeringan terdapat tiga periode pengeringan yang berlainan yaitu: 11 - Daerah [A-B], merupakan periode laju permukaan dimana penguapan air pada permukaan bahan masuk pada kesetimbangan termodinamik dengan udara. - Daerah [B-C] merupakan perioode laju konstan, dimana penguapan air hanya terjadi pada permukaan bahan dan bersifat seperti pada penguapan permukaan air bebas. Saat kejadian ini jumlah air dari bahan yang naik kelapisan atas oleh aksi-aksi kapiler sama banyaknya dengan air yang hilang karena penguapan pada permukaan bahan. - Daerah [C-E] merupakan perioda laju jatuh diamana penguapan air bahan berbeda dengan penguapan air bebas. Daerah ini terbagi atas daerah [C-D] dimana penguapan terjadi pada seluruh permukaan yang merupakan periode laju jatuh pertama dan daerah [D-E] dimana penguapan hanya terjadi pada sebagian permukaan bahan karena laju difusi air dari dalam bahan kepermukaannya sangat lambat. Daerah ini merupakan periode laju jatuh kedua. Menurut winarno, kandungan kadar air suatu bahan dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu berdasarkan bahan basah wet basis dan berdasarkan bahan kering dry basis. Kadar air kering adalh jumla air yang di uap kan per berat bahansetelah pengeringanpengasapan. Jumlah air yang diuapkan adalah berat bahan sebelum pengeringanpengasapan dikurangi berat bahan setelah pengeringanpengasapan atau dapat ditulis sebagai berikut: MC db = x 100 12 Sedangkan kadar air basah wet basis dinyatakan sebagai jumlah air yang diuapkan perberat bahan sebelum pengeringanpengasapann atau, MC WB = x 100 Gambar 2.3 Kurva Periode Pengeringan

2.5 Proses PengeringanPengasapan pada diagram Psikometrik

Pada proses pengeringanpengasapan harus diketahui sifat-sifat udara yang diperlukan oleh proses ini agar dapat diperoleh hasil yang optimum. Proses pengeringan pada diagram psikometrik dapat dilihat seperti dalam gambar. Proses 1-2 adalah pemanasan udara secara sensible pada tekanan uap atau kelembapan absolute konstan dan kelembapan relative dari udara masuk turun ketika memasuki lapisan bahan. Sedangkan proses 2-3 adalah pengeringan bahan dimana udara menyerap air dari bahan pada enthalpy konstan dan perbandingan kelembapannya naik. 13 Dari kadar air dalam bahan mula-mula dan kadar air yang diharapkan, massa air yang harus dikeluarkan dapat diketahui. Massa udara yang diperlukanuntuk menyerap air dalam bahan adalah massa air dibagi dengan perbandingan kelembapan kg udara kg udara kering yang dapat diperoleh dari diagram psikometrik tersebut. Gambar 2.4 Proses Pengeringanpengasapan pada diagram psikometrik 14

BAB III METODOLOGI PENELITIANPENGUJIAN