OPERASI SISTEM EKSITASI SISTEM EKSITASI MENGGUNAKAN PERMANEN MAGNET

Ennopati Pane : Studi Sistem Eksitasi Dengan Menggunakan Permanent Magnet Generator Aplikasi Pada Generator Sinkron Di PLTD PT. Manunggal Wiratama, 2010. sebelumnya, mencegah penguatan yang berlebihan over excitation pada kecepatan yang rendah. AVR ini juga memiliki proteksi terhadap penguatan yang lebih over excitation.

IV.4 OPERASI SISTEM EKSITASI

Alternator dan penguatannya adalah salah satu bagian sistem pembangkit yang perlu dijaga dan dicegah dari gangguan, mengingat fungsi dari penguatan itu sendiri adalah sebagai titik awal proses pembangkitan energi listrik, yaitu untuk menghasilkan fluksi dalam pembangkitan ggl induksi dari alternator. Nilai fluksi yang dihasilkan sebanding dengan arus penguat yang diberikan, perubahan yang terjadi pada arus penguat sudah pasti pula akan mempengaruhi nilai dari fluksi yang dihasilkan. Apabila fluksi yang dihasilkan oleh medan rotor berubah, maka akan terjadi perubahan tegangan yang dibangkitkan pada stator, karena besar tegangan yang dihasilkan pada stator generator berbanding lurus dengan fluksi yang diinduksikan rotor. Hal ini dapat kita lihat dari persamaan berikut : φ Cn E = maka ; φ ≈ E Dimana, A B. = Φ H B . µ = , dan c l i N H . = Maka besarnya fluksi yang dihasilkan pada rotor adalah : c l A i N . . . µ = Φ Ennopati Pane : Studi Sistem Eksitasi Dengan Menggunakan Permanent Magnet Generator Aplikasi Pada Generator Sinkron Di PLTD PT. Manunggal Wiratama, 2010. Dimana : : Fluksi yang dihasilkan B : Fluksi magnet H : Intensitas medan magnet A : Luas penampang konduktor dalam hal ini stator N : Jumlah lilitan pada rotor i : Arus dalam hal ini merupakan arus penguat : permeabilitas bahan konduktor rotor l c : Panjang konduktor rotor Berikut ini adalah data yang diperoleh dari operasi generator di PLTD PT. Manunggal Wiratama : Tabel 4.1 Operasi generator pada tanggal 04 juni 2009 Generator unit 4 : Jam Generator - 4 KW V L volt n rpm PF Ia A IfA 18.30 1297 380 1500 0.921 2139.6 0.73 19.00 1332 380 1500 0.921 2197.3 0.82 19.30 1248 380 1500 0.921 2058.7 0.73 20.00 1307 380 1500 0.921 2156.1 0.82 20.30 1121 380 1500 0.921 1849.2 0.69 21.00 1299 380 1500 0.921 2142.9 0.82 21.30 1180 380 1500 0.921 1946.6 0.70 22.00 647 380 1500 0.921 1067.3 0.36 Ia diperoleh dari perhitungan : ϕ Cos I V P a L . . . 3 = ϕ Cos V P I L a . . 3 = Ennopati Pane : Studi Sistem Eksitasi Dengan Menggunakan Permanent Magnet Generator Aplikasi Pada Generator Sinkron Di PLTD PT. Manunggal Wiratama, 2010. Data 1 : 6 , 2139 921 , . 380 . 3 000 . 297 . 1 = = a I Amp Data 2 : 3 , 2197 921 , . 380 . 3 000 . 332 . 1 = = a I Amp Data 3 : 7 , 2058 921 , . 380 . 3 000 . 248 . 1 = = a I Amp Data 4 : 1 , 2156 921 , . 380 . 3 000 . 307 . 1 = = a I Amp Data 5 : 2 , 1849 921 , . 380 . 3 000 . 121 . 1 = = a I Amp Data 6 : 9 , 2142 921 , . 380 . 3 000 . 299 . 1 = = a I Amp Data 7 : 6 , 1946 921 , . 380 . 3 000 . 180 . 1 = = a I Amp Data 8 : 3 , 1067 921 , . 380 . 3 000 . 647 = = a I Amp Ennopati Pane : Studi Sistem Eksitasi Dengan Menggunakan Permanent Magnet Generator Aplikasi Pada Generator Sinkron Di PLTD PT. Manunggal Wiratama, 2010. Dari Tabel 4.1 dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 4.15 berikut : 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 Ia A If A Gambar 4.15 Karakteristik pengaturan I f =fI L generator – 4 Tabel 4.2 Operasi generator pada tanggal 10 Juni 2009 Generator unit 2 : Jam Generator - 2 KW V L volt n rpm PF Ia A If A 18.30 1298 380 1500 0.921 2141.26 0.75 19.00 1309 380 1500 0.921 2159.41 0.85 19.30 1302 380 1500 0.921 2147.86 0.75 20.00 1292 380 1500 0.921 2131.36 0.75 20.30 1156 380 1500 0.921 1907.01 0.67 21.00 1219 380 1500 0.921 2010.94 0.74 21.30 1393 380 1500 0.921 2297.98 0.91 22.00 550 380 1500 0.921 907.73 0.36 Ennopati Pane : Studi Sistem Eksitasi Dengan Menggunakan Permanent Magnet Generator Aplikasi Pada Generator Sinkron Di PLTD PT. Manunggal Wiratama, 2010. Dari Tabel 4.2 dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 4.16 berikut : 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 Ia A If A Gambar 4.16 Karakteristik pengaturan I f =fI L generator – 2 Tabel 4.3 Operasi generator pada tanggal 10 Juni 2009 Generator unit 4 : Jam Generator 4 Output AVR KW V L volt n rpm PF Ia A If A 18.30 1316 380 1500 0.921 2170.96 0.90 19.00 1314 380 1500 0.921 2167.66 0.90 19.30 1306 380 1500 0.921 2154.46 0.89 20.00 1310 380 1500 0.921 2161.06 0.89 20.30 1157 380 1500 0.921 1908.66 0.73 21.00 1232 380 1500 0.921 2032.38 0.89 21.30 1440 380 1500 0.921 2375.52 0.92 22.00 549 380 1500 0.921 905.66 0.40 Ennopati Pane : Studi Sistem Eksitasi Dengan Menggunakan Permanent Magnet Generator Aplikasi Pada Generator Sinkron Di PLTD PT. Manunggal Wiratama, 2010. Dari Tabel 4.2 dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 4.16 berikut : 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 Ia A If A Gambar 4.17 Karakteristik pengaturan I f =fI L generator – 4 Dari Gambar 4.15, 4.16, dan 4.17, menunjukkan pengaruh perubahan arus beban I L terhadap arus medan I f pada generator sinkron jika V L , n, dan Cos konstan. Kenaikan arus beban I L akan menyebabkan perubahan tegangan terminal V L , agar tegangan terminal generator dapat dijaga konstan maka harus mengatur ggl induksi yang dibangkitkan dengan mengatur arus medan I f .

IV.5 SISTEM PROTEKSI PROSES EKSITASI