SISTEM PROTEKSI PROSES EKSITASI

Ennopati Pane : Studi Sistem Eksitasi Dengan Menggunakan Permanent Magnet Generator Aplikasi Pada Generator Sinkron Di PLTD PT. Manunggal Wiratama, 2010. Dari Tabel 4.2 dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 4.16 berikut : 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 Ia A If A Gambar 4.17 Karakteristik pengaturan I f =fI L generator – 4 Dari Gambar 4.15, 4.16, dan 4.17, menunjukkan pengaruh perubahan arus beban I L terhadap arus medan I f pada generator sinkron jika V L , n, dan Cos konstan. Kenaikan arus beban I L akan menyebabkan perubahan tegangan terminal V L , agar tegangan terminal generator dapat dijaga konstan maka harus mengatur ggl induksi yang dibangkitkan dengan mengatur arus medan I f .

IV.5 SISTEM PROTEKSI PROSES EKSITASI

Peralatan proteksi sangat penting dalam memonitor proses eksitasi untuk menjaga kestabilan sistem. Dengan adanya peralatan proteksi maka gangguan selama prose eksitasi dapat diatasi, sehingga tidak mengganggu sistem yang lain. Ennopati Pane : Studi Sistem Eksitasi Dengan Menggunakan Permanent Magnet Generator Aplikasi Pada Generator Sinkron Di PLTD PT. Manunggal Wiratama, 2010. 1. Proteksi Terhadap Tegangan Lebih Proteksi tegangan lebih mencegah kerusakan pada dioda penyearah yang diakibatkan oleh tegangan lebih, seperti surja hubung switching surge yang berasal dari luar generator. Peralatan proteksi yang digunakan untuk mencegah keadaan tersebut adalah Surge Suppressors. Surge Suppressors dihubungkan dengan tiap-tiap elemen diode. Ketika surja tegangan tinggi datang, maka arus listrik bertambah besar ratusan kali dalam sesaat sehingga energi surja tersebut harus disalurkan ke tanah. Surge Suppressors berada dalam keadaan membuang energi pada saat terjadi tegangan tinggi. Rangkaian surge suppresors dapat dilihat pada Gambar 4.15. Surge suppressor Main Rotor Gambar 4.18 Rangkaian surge soppresors 2. Proteksi Terhadap Arus lebih Proteksi arus lebih mencegah elemen diode break down, karena gangguan hubung singkat pada medan atau arus surja yang besar. Peralatan proteksi yang digunakan antara lain fuse yang berkecepatan tinggi, seperti pada Gambar 4.16 berikut. Ennopati Pane : Studi Sistem Eksitasi Dengan Menggunakan Permanent Magnet Generator Aplikasi Pada Generator Sinkron Di PLTD PT. Manunggal Wiratama, 2010. FUSE DIODA PENYEARAH Gambar 4.19 Rangkaian fuse pada dioda penyearah 3. Field Breaker Filed Breaker ini digunakan sebagai pemutus medan ke Eksiter. Filed Breaker ini juga dilengkapi dengan discharging contact yang terhubung dengan field discharging resistor. Field discharging resistor berfungsi untuk melindungi rotor dari arus medan balik pada saat terjadi kerusakan pada sistem eksitasi atau pada saat generator berhenti beroperasi. Jika terjadi gangguan pada sistem eksitasi, maka field breaker akan membuka dan secara otomatis discharging contact akan menutup, sehingga arus medan yang masih tersimpan pada rotor dapat segera diperkecil dengan mengalirkan ke field discharging resistor. Rangkaian filed breaker dapat dilihat pada Gambar 4.17. Exciter Generator Field Coil Discharge Resistor Main Contact Discharge Contact AVR Gambar 4.20 Rangkaian Field Breaker Ennopati Pane : Studi Sistem Eksitasi Dengan Menggunakan Permanent Magnet Generator Aplikasi Pada Generator Sinkron Di PLTD PT. Manunggal Wiratama, 2010. 4. Diode Failure Detector Diode failure detector berfungsi untuk mendeteksi diode yang tidak bekerja atau rusak. Alat ini bekerja berdasarkan level arus ripple ripple current keluaran dari Eksiter dan mengindikasikan apakah salah satu diode rusak, terhubung singkat atau terbuka. Jika mendeteksi adanya diode yang gagal maka secara otomatis akan memberikan perintah untuk mematikan sistem. Data Teknis : Suplai Tegangan DC 12 Volt AC 200 – 280 Volt Suplai Arus DC 0.2 A max Waktu Respon 7 detik Gambar 4.21 Skematik Diode Failure Detector 5. Excitation Loss Module Kehilangan eksitasi dalam kondisi pararel dapat menyebabkan gangguan seperti hilangnya sinkronisasi sistem. Excitation Loss Module berfungsi memonitor kaluaran AVR dan memberikan sinyal kepada rele jika Ennopati Pane : Studi Sistem Eksitasi Dengan Menggunakan Permanent Magnet Generator Aplikasi Pada Generator Sinkron Di PLTD PT. Manunggal Wiratama, 2010. terjadi gangguan berupa tanda alarm. Alat ini bekerja berdasarkan karakteristik arus rectifier ripple pada belitan medan eksiter. Data Teknis : Suplai tegangan : 12 V Arus : 25 ma Waktu respon : 1.5 – 2 detik Gambar 4.22 Skematik Excitation Loss Module Ennopati Pane : Studi Sistem Eksitasi Dengan Menggunakan Permanent Magnet Generator Aplikasi Pada Generator Sinkron Di PLTD PT. Manunggal Wiratama, 2010.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 KESIMPULAN

Dari hasil studi yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. Besarnya penguatan dari penguatan dari penguat utama tergantung dari besarnya arus penguat dari AVR dan kecepatan putaran rotor. 2. Kenaikan arus beban I L akan menyebabkan perubahan tegangan terminal V L , agar tegangan terminal generator dapat dijaga konstan maka harus mengatur ggl induksi yang dibangkitkan dengan mengatur arus medan I f . 3. Ada beberapa keuntungan sistem eksitasi tanpa sikat dengan menggunakan PMG dibandingkan dengan sistem eksitasi yang menggunakan sikat yaitu : selama generator beroperasi tidak memerlukan penggantian sikat, sehingga meningkatkan kehandalan karena generator dapat beroperasi kontiniu dengan waktu yang lama. Dengan tidak adanya sikat arang, maka biaya perawatan sistem eksitasi dapat berkurang. Efesiensi tegangan generator dapat ditingkatkan karena tidak terjadi jatuh tegangan pada sikat. V.II SARAN Perawatan dan pengujian pada peralatan-peralatan sistem eksitasi brushless dengan PMG ini harus dilakukan secara berkala dan teliti. Hal ini dilakukan agar efesiensi dan kontiniu operasi generator dapat ditingkatkan.