KAITAN MASA STUDI DENGAN PEMBUKAAN PROGRAM PENDIDIKAN S2 TANGGUNG JAWAB MORAL USU PADA DUNIA PENDIDIKAN

Bila dilihat dari angka pada tabel, terlihat dengan optimis lulusan tepat waktu 8 SM 50, dan 95 selesai pada 1 1 2 N Angka Optimis, maka setiap tahunnya berarti terjadi keterlambatan mahasiswa sebesar 3.750 orang. Artinya ini setara dengan 3.750 x Rp. 4.500.000 =Rp. 16.875.000.000,- enam belas miliyar delapan ratus tujuh puluh lima juta rupiah artinya lebih besar dari biaya rutin USU selama satu tahun. Dan bila tidak diperbaiki, maka setiap periode kepemimpinan Rektor 4 tahun telah terjadi pemborosan sebesar 67 1 2 milyar rupiah. Dari data di USU dengan masa studi yang diterapkan selama ini 2N, berarti seorang mahasiswa dibenarkan terlambat 4 tahun dan masa studi yang telah ditetapkan, dan terlihat dibeberapa fakultas dimana masa studi mahasiswa masih ada yang sampai 7-8 tahun.

C. KAITAN MASA STUDI DENGAN PEMBUKAAN PROGRAM PENDIDIKAN S2

Pengalaman didalam membuka program Strata 2 dan strata 3 di USU, selain melihat faktor-faktor lain, seperti adanya Guru Besar, adanya minimal 4 orang tenaga dengan Strata pendidikan S3, perpustakaan, laboratorium dan USU sanggup menyediakan dana, maka faktor AEE dan masa studi merupakan salah satu alasan yang utama. Walaupun alasan lain telah terpenuhi, tetapi apabila AEE dan masa studi S1 belum baik, maka pembukaan program pendidikan S2 ini tidak akan diizinkan. Hal ini disebabkan oleh karena tugas pokok pembenahan S1 belum rampung, maka bila diijinkan membuka program pendidikan S2, maka dikuatirkan proses pendidikan S1 akan lebih terlantar atau dengan kata lain dibukanya program S2, berarti menambah beban dosen yang sebenarnya untuk pembenahan S1 masih diperlikan.

D. TANGGUNG JAWAB MORAL USU PADA DUNIA PENDIDIKAN

Tidak dapat dipungkiri sebagai satu-satunya Universitas negeri di propinsi Sumatera Utara ini, masyarakat Sumatera Utara sangat mendambakan bahwa USU akan bisa tumbuh dan berkembang sesuai kemajuan zaman dan dapat bersaing secara sehat dengan PTN lainnya di Idonesia dan kalau mungkin dikenal di Asia Tenggara dan tentunya nantinya akan ikut dalam persaingan global. Tapi dengan kondisi saat ini, AEE, masa studi, pemborosan dana dan sebagainya untuk mewujudkan hal-hal tersebut diperlukan perjuangan yang sangat keras. Tetapi suatu sistem pendidikan yang kuat, kemauan kebersamaan untuk menumbuh kembangkan USU ini akan bisa diraih. Bila tidak sekarang, maka keterlambatan, kerugian akan menjadi lebih banyak. Dan USU tidak ingin dianggap melepaskan tanggung jawab ini. Moral kita masih mengatakan bahawa kita tidak ingin dituntut oleh mereka-mereka yang dibelakang kita, sebagai penyebab ini semua dan yang paling pahit bila kita di “Cap” sebagai perusak pendidikan atau paling tidak orang-orang yang tidak perduli tentang dunia pendidikan. Tapi bila memulainya dari sekarang walaupun hasilnya akan dipetik pada masa-masa mendatang oleh penerus kita, maka diharapkan mereka telah berada pada arah yang benar dalam melaksanakanmenjalankan pendidikan di perguruan tinggi. e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara 3

II. TUJUAN