Lembar Kerja Siswa LKS

tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh peserta didik. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan peserta didik, menggunakan struktur kalimat yang jelas, memiliki taat urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka, tidak mengacu pada buku sumber yang diluar kemampuan keterbacaan, peserta didik menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaaan pada peserta didik untuk menulis maupun menggambarkan pada LKS, menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek, lebih banyak menggunakan ilustrasi daripada kata- kata, sehingga akan mempermudah peserta didik dalam menangkap apa yang diisyaratkan LKS, memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran itu sebagai sumber motivasi, mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya . 3. Syarat teknis, dari segi teknis memiliki beberapa pembahasan yaitu: a. Tulisan Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi, menggunakan huruf tebal yang agak besar, bukan huruf biasa yang diberi garis bawah, menggunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris, menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban peserta didik, mengusahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi. b. Gambar Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat menyampaikan pesanisi dari gambar tersebut secara efektif kepada penguna LKS. Yang lebih penting adalah kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan. c. Penampilan Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKS. Apabila suatu LKS ditampilkan dengan penuh kata-kata, kemudian ada sederetan pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik, hal ini akan menimbulkan kesan jenuh sehingga membosankan atau tidak menarik. Apabila ditampilkan dengan gambarnya saja, itu tidak mungkin karena pesannya atau isinya tidak akan sampai. Jadi yang baik adalah LKS yang memiliki kombinasi antara gambar dan tulisan. Uraian di atas merupakan syarat khusus pembuatan lembar kerja siswa, jika sudah terpenuhi maka melangkah pada syarat umum yang harus dipenuhi untuk membuat LKSmenurut Ariwibowo 2014: 8-9 yaitu: 1. Melakukan analisis kurikulum baik KI, KD, indikator, maupun materi pokok. 2. Menyusun peta kebutuhan lembar kerja siswa yaitu pembuatan LKS harus membuat suatu konseprancangan terlebih dahulu guna mengetahui materikomponen perihal yang akan dibahas di dalam LKS tersebut,sehingga akan lebih mudah dalam pelaksanaannya. 3. Menentukan judul LKS dan menulis LKS dengan buku paduan yang jelas. 4. Mencetak lembar kerja siswa dan menentukan lembar penilaian.

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2015 di Desa Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

B. Populasi dan sampel

1. Populasi Populasi dalam penelitian yang digunakan adalah tanaman kangkung darat Ipomoea reptans Poir. 2. Sampel Dalam penelitian ini sampelnya adalah 24 tanaman kangkung dalam satu kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan dengan enam kali ulangan.

C. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Polybag 4 kg :24 buah 2. Polybag 2 kg : 8 buah 3. Sekop : 1 buah 4. Gembor : 1 buah 5. Pisau : 1 buah 6. Botol plastik : 4 buah 7. Tali rafia : 1 gulung 8. Gelas ukur : 1 buah 9. Ember plastik volume 20 kg : 1 buah 10. Mistar 30 cm : 1 buah 11. Timbangan : 1 buah 12. Saringan : 1 buah 13.Penumbuk : 1 buah 14. Benang Kasur : 1 gulung 15. Kertas koran bekas : 2 lembar 16. Kantong plastik : 1 buah 17. Pengaduk : 1 buah 18. Alat tulis Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Benih kangkung darat Ipomoea reptans Poir “Ritan Seed” 2. Tanah pekarangan rumah : 2 kgpolybag 3. Kulit buah pisang kepok : 6 kg 4. Gula jawa : 1 kg 5. Air : 1 liter 6. Label

D. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas Berbagai konsentrasi pupuk organik cair kulit buah pisang kepok. 2. Variabel terikat Tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun tanaman kangkung darat.

E. Rancangan dan Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini hanya melibatkan satu faktor yang berbeda yaitu kosentrasi dari pupuk organik cair kulit buah pisang kepok sedangkan faktor lain dibuat tetap dan seragam, untuk itu penelitian ini disebut penelitian faktor tunggal dan untuk rancangannya menggunakan rancangan acak lengkap RAL. Perlakuan diatur dengan pengacakan secara lengkap sehingga setiap satuan percobaan memiliki peluang yang sama untuk mendapat setiap perlakuan. Dalam percobaan ini terdapat empat perlakuan dan empat pengulangan, perlakuan yang diberikan adalah: P0 : Tanaman Kangkung Darat+ 2kg Tanah Pekarangan Rumah tanpa pupuk organik cair kulit buah pisang kepok. P1 : Tanaman Kangkung Darat+ 2 kg Tanah Pekarangan Rumah + 20 ml pupuk organik cair kulit buah pisang kepok. P2 : Tanaman Kangkung Darat+ 2 kg Tanah Pekarangan Rumah+ 40 ml pupuk organik cair kulit buah pisang kepok. P3 : Tanaman Kangkung Darat+ 2 kg Tanah Pekarangan Rumah + 60 ml pupuk organik cair kulit buah pisang kepok. Pengacakan dan penataan pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengundi dimana mula-mula menentukan banyaknya petak percobaan n dengan cara jumlah perlakuan t di kali jumlah ulangan r atau u = t.r dengan empat perlakuan dan enam pengulangan maka banyaknya petak percobaan ada dua puluh empat buah. Adapun gambar petak percobaan dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Petak Percobaan Keterangan: Angka : menunjukkan perlakuan Angka indek : menunjukkan ulangan P : menunjukkan perlakuan ke- U : menunjukkan ulangan ke- P1U 3 P3U 2 P3U 3 P2U 1 P0U 4 P1U 4 P0U 2 P1U 2 P2U 4 P2U 3 P3U 1 P2U 2 P0U 3 P0U 1 P1U 1 P3U 4 P0U 6 P2U 6 P0U 5 P3U 6 P1U 5 P2U 5 P3U 5 P1U 6

Dokumen yang terkait

PENGARUH MACAM PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN (KAILAN, SAWI DAN SELADA)

3 40 2

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) BONGGOL PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KUBIS BUNGA (Brassica oleraceae L.)

39 271 19

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR HASIL DEKOMPOSISI URINE TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAILAN

1 5 19

PENGARUH PERBEDAAN PEMBERIAN DOSIS PUPUK KOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP KECEPATAN PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) (Aplikasi Lembar Kerja Siswa Materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada kelas XII SMA Negeri 1 Pagelaran)

1 19 53

PENGARUH PERBEDAAN PEMBERIAN DOSIS PUPUK KOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP KECEPATAN PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) (Aplikasi Lembar Kerja Siswa Materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada kelas XII SMA Negeri 1 Pagelaran)

4 44 51

PENGARUH PERBEDAAN PEMBERIAN DOSIS PUPUK KOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP KECEPATAN PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max) (Aplikasi Penelitian sebagai Lembar Kerja Siswa materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada kelas XII SMA Negeri 1 Pagelaran

0 12 53

PENGARUH PERBEDAAN PEMBERIAN DOSIS PUPUK KOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP KECEPATAN PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max) (Aplikasi Penelitian sebagai Lembar Kerja Siswa materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada kelas XII SMA Negeri 1 Pagelaran

4 37 52

PENGARUH PEMBERIAN LIMBAH KEPALA UDANG TERHADAP KUALITAS LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR

5 29 50

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH KULIT BUAH PISANG KEPOK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir) (Studi Eksperimen sebagai Bahan Penyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanama

13 154 67

PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT( Ipomoea reptans Poir.) DEN- GAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK BERBAHAN DASAR KOTORAN KELINCI Irawati, Zuchrotus Salamah

0 1 12