13
b Kelebihan dan Kelemahan
Setiap model pembelajaran yang diterapkan oleh guru terdapat kelebihan dan kelemahan masing-masing. Menurut Herdian 2009 ada beberapa kelebihan
model mind mapping ini, yaitu: a Cara ini cepat; b Model ini dapat digunakan untuk mengorganisasikan
ide-ide yang muncul dikepala siswa; c Dalam proses menggambar diagram dapat memunculkan ide-ide yang lain; d Diagram yang terbentuk
Bisa menjadi panduan untuk menulis.
Jadi mind mapping cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran karena dapat menggali informasi dari dalam dan dari luar otak siswa. Dan cara ini lebih
cepat digunakan karena kemenarikan dalam mencatat pelajaran. Mind mapping memiliki kekurangan terutama dalam hal jumlah detil informasi
yang dapat dimasukkan, jika memasukan informasi yang mendetail maka mind mapping menjadi tidak efektif.
4. Pembelajaran Learning Cycle 5E
a Definisi Pembelajaran Learning Cycle 5E
Learning Cycle siklus belajar adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik student centered. Learning cycle merupakan rangkaian tahap-
tahap kegiatan fase yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran
dengan jalan berperan aktif. Model pembelajaran learning cycle pertama kali diperkenalkan oleh Robert Karplus dalam science curriculum improvement
StudySCIS. Trowbridge Bybee dalam Wena, 2009: 170. Learning cycle pada
14 mulanya terdiri atas tiga tahap, yaitu exploration eksplorasi, concept
introduction pengenalan konsep, dan concept application penerapan konsep. Learning cycle dalam pembelajaran menempatkan guru sebagai fasilitator yang
mengelola berlangsungnya fase-fase tersebut mulai dari perencanaan terutama pengembangan perangkat pembelajaran, pelaksanaan terutama pemberian
pertanyaan-pertanyaan arahan dan proses pembimbingan sampai evaluasi. Learning cycle patut dikedepankan, karena sesuai dengan teori belajar Piaget,
yaitu teori belajar menurut pandangan. Implementasi teori Piaget oleh Karplus dikembangkan menjadi fase eksplorasi, pengenalan konsep, dan aplikasi konsep.
Unsur-unsur teori belajar Piaget asimilasi, akomodasi, dan organisasi mempunyai korespondensi dengan fase-fase dalam learning cycle. Hubungan
tersebut disajikan pada Gambar 2.2
Gambar 2.2 Hubungan fase-fase dalam learning cycle dengan teori piaget
Learning cycle dalam pembelajaran sesuai dengan pandangan kontruktivisme yaitu:
LEARNING CYCLE TEORI PIAGET
Explorasi Asimilasi
Ketidakseimbangan Pengenalan Konsep
Akomodasi Aplikasi Konsep
Organisasi
15 1.
Siswa belajar secara aktif. Siswa mempelajari meteri secara bermakna dengan bekerja dan berpikir. Pengetahuan dikonstruksi dari pengelaman siswa.
2. Informasi baru dikaitkan dengan skema yang telah dimiliki siswa. Informasi
baru yang dimiliki siswa berasal dari interprestasi individu. 3.
Orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan yang merupakan pemecahan masalah.
Menurut Lorsbach, 2002: Learning cycle tiga fase saat ini telah dikembangkan dan disempurnakan menjadi 5 fase. Pada learning cycle 5 fase, ditambahkan tahap
engage sebelum explore dan ditambahkan pula tahap evaluate pada bagian akhir siklus. Pada model ini, tahap concept introduction dan concept application
masing-masing diistilahkan menjadi explain dan extend. Karena itu learning cycle 5 fase sering dijuluki learning cycle 5E Engage, Explore, Explain, Extend, dan
Evaluate
b Tahap Pelaksanaan model pembelajaran Learning cycle 5E
Learning cycle 5 fase sering dijuluki learning cycle 5E Engage, Explore, Explain, Extend, dan Evaluate. Kelima tahap dalam Learning cycle 5E yang
dikemukakan oleh Lorsbach Wena, 2009: 171-172 meliputi: 1.
Engage mengajakpembengkit minat
Fase engage merupakan fase awal dari Learning cycle 5E. pada fase ini, curiosity siswa tentang topic yang akan diajarkan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan tentang proses faktual dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengab topic bahasan. Dengan demikian, siswa akan membarikan
responsjawaban, kemudian jawaban siswa tersebut dapat dijadikan pijakan oleh guru untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang pokok bahasan.Kemudian
16 guru perlu melakukan identifikasi adatidaknya kesalahan konsep pada siswa.
Dalam hal ini guru harus membangun ketertarikanperikatan antara pengalaman keseharian siswa dengan topic pembelajaran yang akan dibahas.
2. Explore menyelidiki
Explore merupakan fase kedua learning cycle 5E. pada fase explore dibentuk kelompok-kelompok kecil antara 2-4 siswa, kemudian diberi kesempatan untuk
bekerja sama delam kelompok kecil tanpa pembelajaran langsung dari guru. Dalam kelompok ini siswa didorong untuk menguji hipotesis dan atau membuat
hipotesis baru, mencoba alternatif pemecahannya dengan teman sekelompok, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide atau pendapat yang
berkembang dalam diskusi. Pada tahap ini guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Pada dasarnya tujuan fase ini adalah mengecek pengetahuan yang
dimiliki apakah sudah benar, masih salah, atau mungkin sebagian salah, sebagian benar.
3. Explain menjelaskan
Explain merupakan fase ketiga learning cycle 5E. pada fase explain, guru dituntut mendorong siswa untuk menjelaskan suatu konsep dengan kalimatpemikiran
sendiri, meminta bukti dan klarifikasi atau penjelasan siswa, dan saling mendengar secara kritis penjelasan antarsiswa atau guru. Dengan adanya diskusi
tersebut, guru memberi definisi dan penjelasan tentang konsep yang dibahas, dengan memakai penjelasan siswa terdahulu sebagai dasar diskusi.
4. Extend memperluas
Extend merupakan fase keempat learning cycle 5E. pada fase extend siswa menerapkan konsep dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi baru atau
17 konteks yang berbada. Dengan demikian, siswa akan dapat belajar secara
bermakna, karena telah dapat menerapkanmengaplikasikan konsep yang baru dipelajari dalam situasi baru. Jika fase ini dapat dirancang dengan baik oleh guru
maka motivasi belajar siswa akan meningkat. Meningkatnya motivasi belajar siswa tentu dapat mendorong peningkatan hasil belajar siswa.
5. Evaluate menilai
Evaluate merupakan fase akhir dari learning cycle 5E. pada fase evaluate, guru dapat mengamati pengetahuan atau pemahaman siswa dalam menerapkan konsep
baru. Siswa dapat melakukan evaluasi diri dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan mencari jawaban yang menggunakan observasi, bukti, dan penjelasan yang
diperoleh sebelumnya. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan guru sebagai bahan evaluasi tentang proses penerapan model learning cycle 5E yang sedang
diterapkan, apakah sudah berjalan dengan sangat baik, cukup baik, atau masih kurang. Demikian pula melalui evaluasi diri, siswa akan dapat mengetahui
kekurangan atau kemajuan dalam proses pembelajaran yang sudah dilakukan. Kelima tahapan tersebut menurut Lorsbach 2002 dapat digambarkan dalam
bentuk siklus, dan disajikan pada Gambar 2.3
Gambar 2.3 Learning cycle 5E
18 Kelima tahap di atas harus dilakukan oleh guru dan siswa untuk menerapkan
learning cycle 5E di kelas. Pada saat pembelajaran, guru dan siswa mempunyai peran masing-masing namun mereka dituntut untuk bekerjasama agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Arah pembelajaran serta kegiatan guru dan siswa pada setiap fase dalam learning cycle 5E menurut Wena 2009:173 dijabarkan
pada Tabel 2.1 Tabel 2.1
Kegiatan guru dan siswa pada model pembelajaran Learning cycle 5E
Fase LC 5E Arah Pembelajaran
Kegiatan Guru Kegiatan siswa
Fase 1: Engage
mengajak 1. Mendapatkan perhatian, minat
dan rasa ingin tahu siswa 2. Menyelidiki pengetahuan awal
yang dimiliki siswa 3. Mendorong kemampuan berpikir
siswa untuk menghubungkan pengalaman sehari-hari dengan
topik bahasan Membangkitkan
perhatian, minat dan rasa ingin tahu siswa
dengan mengajukan permasalahan melalui
kegiatan demonstrasi Mengembangkan
minatrasa ingin tahu terhadap topik
bahasan
Mengajukan pertanyaan tentang
proses faktual dalam kehidupan sehari-hari
yang berhubungan dengan topik bahasan
Memberikan respon terhadap pertanyaan
guru
Mengaitkan topik yang dibahas dengan
pengalaman siswa. Mendorong siswa
untuk mengingat pengalaman sehari-
harinya dan menunjukan
keterkaitan dengan topik pembelajaran
yang sedang dibahas Berusaha mengingat
pengalaman sehari- hari dan
menghubungkan dengan topik
pembelajaran yang akan dibahas
Fase II: Explore
menye- lidiki
Menguji hipotesis siswa dengan cara :
1. Melakukan pengamatan 2. Pengumpulan data
3. Diskusi dengan kelompoknya 4. Membuat kesimpulan
Membentuk kelompok, member kesempatan
untuk bekerja sama dalam kelompok kecil
secara mandiri Membentuk
kelompok dan berusaha bekerja
dalam kelompok
Guru berperan sebagai fasilitator
mengobservasi dan mendengarkan siswa
selagi mereka berinteraksi
Membuat hipotesis baru mencoba
alternative pemecahan dengan
teman sekelompok, mencatat
pengamatan, serta mengembangkan
ide-ide baru
Fase III : Explain
menje- laskan
1. Mengembangkan konsep yang diperoleh siswa
2. Diskusi antar kelompok 3. Mengarahkan siswa dalam
membuat kesimpulan Mendorong siswa
menjelaskan konsep dengan kalimat mereka
sendiri Mencoba member
penjelasan terhadap konsep yang
ditemukan
Meminta bukti dan Melakukan
19
klarifikasi penjelasan siswa
pembuktian terhadap konsep
yang diajukan Mendengar secara
kritis pembelajaran antarsiswa atau guru
Melakukan pembuktian
terhadap konsep yang diajukan
Memandu diskusi mendiskusikan
Fase IV: Extend
memper- luas
1. Menerapkan konsep yang telah dipahami pada situasi baru
2. Mengembangkan keterampilan siswa
Mengingatkan siswa pada penjelasan
alternative dan mempertimbangkan
databukti saat mengeksplorasi situasi
baru Menerapkan konsep
dan keterampilan dalam situasi baru
dan menggunakan label dan definisi
formal
Mendorong dan memfasilitasi siswa
untuk mengaplikasi konsep dalam setting
yang baru Bertanya,
mengusulkan pemecahan,
membuat keputusan
Fase V : Evaluate
menilai 1. Evaluasi terhadap pengetahuan
atau pemahaman konsep siswa 2. Mengetahui kekurangan atau
kelebihan siswa dalam proses pembelajaran yang telah
dilakukan Mengamati
pengetahuan atau pemahaman siswa
dalam hal penerapan konsep baru
Mengevaluasi belajarnya sendiri
dengan mengajukan pertanyaan terbuka
dan mencari jawaban yang
menggunakan observasi, bukti,dan
penjelasan yang diperoleh
sebelumnya
Mendorong siswa melakukan evaluasi diri
Mengambil kesimpulan lanjut
atas situasi belajar yang dilakukannya
Mendorong siswa memahami
kekurangan kelebihannya dalam
kegiatan pembelajaran Melihat dan
menganalisis lkekurangan
kelebihannya dalam kegiatan
pembalajaran
Berdasarkan fase-fase dalam model pembelajaran bersiklus seperti yang telah dipaparkan, diharapkan siswa tidak hanya mendengar keterangan guru tetapi dapat
berperan aktif untuk menggali, menganalisis, mengevaluasi pemahamannya terhadap konsep yang dipelajari. Perbedaan mendasar antara model pembelajaran
Learning cycle 5E dengan pembelajaran konvensional adalah guru lebih banyak bertanya daripada memberi tahu.
20 Lingkungan belajar yang perlu diupayakan agar learning cycle 5E berlangsung
konstruktivis adalah: a.
Tersedianya pengalaman belajar yang berkaitan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
b. Tersedianya berbagai alternative pengalaman belajar jika memungkinkan.
c. Terjadinya transmisi sosial, yakni interaksi dan kerjasama individu dengan
lingkungannya. d.
Tersedianya media pembelajaran. e.
Kaitan konsep yang dipelajari dengan fenomena sedemikian rupa sehingga siswa terlibat secara emosional dan social yang menjadikan pembalajaran
berlangsung menarik dan menyenangkan.
c Kelebihan dan Kekurangan model Learning Cycle 5E
Dilihat dari dimensi guru penerapan model ini memperluas wawasan dan meningkatkan kreatifitas guru dalam merancang kegiatan pembelajaran.
Sedangkan ditinjau dari dimensi siswa, penerapan model ini menurut Fajaroh 2008:4 memberi kelebihan sebagai berikut:
a. Meningkatkan motivasi belajar karena siswa dilibatkan secara aktif dalam
proses pembelajaran. b.
Membantu mengembangkan sikap ilmiah siswa. c.
Pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Adapun kekurangan penerapan model ini yang harus selalu diantisipasi menurut Fajaroh 2008:4 diperkirakan sebagai berikut:
21 a.
Efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran.
b. Menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan
melaksanakan proses pembelajaran. c.
Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi. d.
Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran.
B. Kerangka Pemikiran