Kerangka Teoritis dan Konseptual

3. Faktor sarana dan fasilitas adalah faktor yang mendukung dari penegakan hukum. 4. Faktor Masyarakat adalah yakni faktor yang meliputi lingkungan di mana hukum tersebut berlaku atau diterapkan. 5. Faktor Budaya adalah yakni sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup. 2. Konseptual Kerangka konseptual adalah gambaran tentang hubungan antara konsep-konsep khusus yang merupakan kumpulan arti yang berkaitan dengan istilah yang diteliti. 11 Pengertian istilah yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu: a. Peranan adalah serangkaian usaha, kegiatan pekerjaan yang sejenis di dalam melaksanakan tugas yang ada. SKEP KALEMDIKLAT POLRI b. Penyidik adalah pejabat kepolisian negara Republik Indonesia atau pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang- undang untuk melakukan penyidikan. 12 c. Kepolisian adalah suatu badan yang bertugas memelihara keamanan dan ketentraman dan ketertiban umum melanggar orang yang melanggar hukum, merupakan suatu anggota badan pemerintah pegawai negara yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban. 13 d. Unit Satlantas salah satu bagian unit yang berada pada Polisi Daerah Lampung yang dibagi lagi menjadi 4 Sub Unit dari Satlantas tersebut. Diantaranya Unit Laka, Unit Regident, Unit Dikyasa, Unit Turjawali. 11 Soerjono Soekanto, 1986. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press, hlm.132 12 Pasal 1 angka 35 Undang-Undang No 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 13 W.J.S. Purwodarminto,1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, hlm.763 e. Lalu lintas didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang, danatau barang yang berupa jalan dengan fasilitas pendukungnya. 14 f. Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian akhir pada suatu rangkaian peristiwa lalu lintas jalan, baik yang berupa kejahatan maupun pelanggaran yang mengakibatkan kerugian, luka, atau jiwa maupun kerugian harta benda. 15 g. Kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan diatas rel. 16

E. Sistematika Penulisan

Agar dapat memudahkan pemahaman terhadap penulisan skripsi ini secara keseluruhan, maka Penulis membuat Sistimatika Penulisan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan secara garis besar mengenai latar belakang pemilihan judul, permasalahan dan ruang lingkup, tujuan dan kegunaan penulisan, kerangka teoritis dan konseptual, serta sistematika penulisan. II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi telaah kepustakaan yang berupa pengertian-pengertian umum dari pokok-pokok bahasan mengenai Peranan Penyidik Kepolisian Negara Republik 14 Pasal 1 angka 2 Undang-Undang No 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 15 Ramdlon Naning, 1990. Menggairahkan Kesadaran Hukum dan Disiplin Penegak Hukum Dalam Lalu Lintas. Bandung: Mandar Maju, hlm.19 16 Pasal 1 angka 8 Undang-Undang No 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Indonesia Berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

III. METODE PENELITIAN

Merupakan bab metode penelitian yang dimulai dari kegiatan pendekatan masalah, sumber dan jenis data, penentuan populasi dan sampel, prosedur pengumpulan dan pengolahan data dan analisis data. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menyajikan pembahasan dari hasil penelitian yang akan memberikan jawaban tentang Peranan Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia terhadap pelanggaran lalu lintas di daerah Polda Lampung.

V. PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian serta memuat saran-saran mengenai Peranan Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang kelebihan muatan berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Kewenangan

Dalam hukum publik, wewenang berkaitan dengan kekuasaan. Kekuasaan merupakan unsur esensial dari suatu negara dalam proses penyelenggaraan pemerintahan di samping unsur-unsur lainnya, yaitu: a hukum; b kewenangan wewenang; c keadilan; d kejujuran; e kebijakan; dan f kebajikan. 1 Kekuasaan merupakan inti dari penyelenggaraan negara agar negara dalam keadaan bergerak de staat in beweging sehingga negara itu dapat berkiprah, bekerja, berkapasitas, berprestasi, dan berkinerja melayani warganya. Kekuasaan menurut Miriam Budiardjo adalah kemampuan seseorang atau sekelompok orang manusia untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang atau negara. 2 Agar kekuasaan dapat dijalankan maka dibutuhkan penguasa atau organ sehingga negara itu dikonsepkan sebagai himpunan jabatan-jabatan een ambten complex di mana jabatan-jabatan itu diisi oleh sejumlah pejabat yang mendukung hak dan 1 Rusadi Kantaprawira, Hukum dan Kekuasaan, Yogyakarta, 1998, hlm. 37-38 2 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1998 hlm. 35-36