Kinerja Pemasaran Keunggulan Bersaing

d. Ancaman produk subtitusi, yang ditentukan oleh harga produk subtitusi, switching cost, dan kualitas produk. e. Persaingan di dalam industri, yang ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu pertumbuhan pasar, struktur biaya, hambatan keluar industri, switching cost, pengalaman dalam industri, dan perbedaan strategi yang diterapkan. Ada dua cara untuk mencapai keunggulan bersaing , yang pertama dengan strategi biaya rendah yang memampukan perusahaan untuk menawarkan produk dengan harga yang lebih murah dari pesaingnya. Yang kedua, dengan strategi diferensiasi produk, sehingga pelanggan menganggap memperoleh manfaat unik yang sesuai dengan harga yang cukup. Akan tetapi, kedua strategi tersebut mempunyai pengaruh yang sama yakni meningkatkan anggapan manfaat yang dimiliki oleh pelanggan Porter, 2004. Dalam hal ini diferensiasi produk dianggap hal yang potensial untuk dijadikan pembeda dengan perusahaan pesaing. Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai –nilai atau manfaat yang diciptakan oleh perusahaan bagai para pembelinya. Pelanggan umumnya lebih memilih membeli produk yang memiliki nilai lebih dari yang diinginkan atau diharapkannya. Namun demikian nilai tersebut juga akan dibandingkan dengan harga yang ditawarkan. Pembelian produk akan terjadi jika pelanggan menganggap harga produk sesuai dengan nilai yang ditawarkannya. Ringkasanya keunggulan bersaing dicapai dengan menciptakan nilai yang lebih tinggi dari pesaing, dan ditentukan oleh pelanggan.

2.5 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian Dwi Endah Lestari 2005 Analisis Strategi Diferensiasi Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran Studi Kasus Telkomflexi Classy Telkom Divre Iv Jawa Tengah Dan Diy Diferensiasi produk signifikan berpengaruh positif terhadap variabel terikat keunggulan bersaing. Dan keunggulan bersaing signifikan berpengaruh positif terhadap variabel terikat kinerja pemasaran Sensi Tribuana Dewi 2006 Analisis Pengaruh Orientasi Pasar Dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran Studi Pada Industri Batik Di Kota Dan Kabupaten Pekalongan -Semakin tinggi derajat orientasi pasar maka akan semakin tinggi derajat keunggulan bersaing -Semakin tinggi derajat inovasi produk yang dilakukan maka akan semakin derajat tinggi keunggulan bersaing -Semakin tinggi derajat keunggulan bersaing perusahaan maka akan semakin tinggi derajat kinerja pemasaran perusahaan Ginanjar Suendro 2010 Analisis Pengaruh Inovasi Produk Melalui Kinerja Pemasaran Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Studi Kasus Pada Industri Kecil Dan Menengah Batik Pekalongan Inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran, sehingga semakin tinggi inovasi produk maka semakin tinggi kinerja pemasaran. Dan kinerja pemasaran berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing berkelanjutan, sehingga semakin tinggi kinerja pemasaran maka semakin tinggi keunggulan bersaing berkelanjutan. 2.6 Kerangka Pemikiran Seiring dengan perubahan ekonomi dan sosial di masyarakat membuat adanya perubahan pola konsumsi yang dilakukan oleh kosumen. Hal ini turut dipengaruhi oleh adanya produk makanan yang berbangai varian rasa dan bentuk yang ditawarkan di pasaran. Keadan seperti ini semakin membuat masyarakat mempunyai persepsi dan eksptasi terhadap produk makanan yang dikonsumsinya. Penilaian yang dimiliki oleh konsumen inilah yang kemudian menimbulkan persaingan antara produsen dalam memperebutkan pasar. Perusahaan dituntut untuk mampu mendapatkan konsumenya dengan menerapkan strategi pemasaran yang baik sehingga tercapainya tujuan yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam menawarkan produk kepasar, perusahaan perlu memberikan perbedaan yang berarti dibandingkan dengan produk pesaing. Dengan demikian, konsumen akan dapat mengenali produk perusahaan diantara produk sejenis yang ada dipasaran serta sebagai daya tarik bagi konsumen. Salah satu cara yang dapat dipakai oleh perusahaan atau industri dalah dengan melakukan diferensiasi. Salah satu bentuk diferensiasi yang acap kali dilakukan adalah diferensiasi produk. Strategi diferensiasi menjadi salah satu rujukan utama setiap pemasar melalui kinerja pemasaran karena kosumen selalu mencari sesuatu yang berbeda dari berbagai alternatif pilihan yang ada. Diferensiasi produk memiliki maksud yaitu memberikan kreativitas yang tinggi dalam menciptakan keunikan produk yang lebih menarik, nyaman, aman, sehingga lebih diminati oleh konsumen dibandingkan dengan dengan produk pesaing Tjiptono, 2001. Dengan begitu produk tersebut akan menjadi berbeda dengan produk pesaing lainya. Keberhasilan dari strategi diferensiasi melalui kinerja pemasaran yang optimal akan akan dapat meningkatkan volume penjualan dan meningkatkan market share sehingga perusahaan mendapatkan product performance dan market performance yang optimal. Kinerja pemasaran adalah sebagai usaha pengukuran tingkat kinerja yang meliputi omset penjualan, jumlah pembeli, keuntungan dan pertumbuhan penjualan Voss dan Voss, 2000. Diferensiasi produk melalui kinerja pemasaran diharapkan dapat menghantarkan perusahaan menghasilkan keunggulan bersaing yang baik Keunggulan bersang diartikan sebagai jantung kinerja perusahaan untuk menjadikan perusahaan tersebut tetap unggul dari perusahaan lainya Porter, 2004. Gambar 2.2 Desain Penelitian

2.7 Hipotesis

Berdasarkan teori, tinjauan literatur serta kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: : Diferensiasi produk memiliki pengaruh terhadap kinerja pemasaran : Kinerja pemasaran memiliki pengaruh dengan keunggulan bersaing : Diferensiasi produk memiliki pengaruh terhadap keunggulan bersaing melalui kinerja pemasaran Keunggulan Bersaing Porter, 2004 Diferensiasi Produk Tjiptono, 2001 Kinerja Pemasaan Voss dan Voss, 2000.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian menurut tingkat penjelasan adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan-kedudukan variabel yang di teliti serta hubungan antar suatu variabel dengan variabel yang lain. Selain itu penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesa yang telah di rumuskan sebelumnya. Pada ahirnya hasil penelitian ini menjelaskan hubungan kausal antar variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tiga hubungan variabel yaitu Diferensiasi Produk X, Kinerja Pemasaran Z, dan Keunggulan Bersaing Y.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdir atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakterisik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian di tarik kesimpulanya Sugiyono, 2012. Berdasarkan teori tersebut maka populasi dan penelitian ini adalah produsen keripik pisang yang ada di gang PU yang berada di Jalan Z.A. Pagar Alam, Bandar Lampung. Lampung yang populasinya berjumlah 30 produsen keripik pisang. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dalam penelitian ini akan menggunakan teknik Sampel jenuh. Sample jenuh adalah teknik sampling bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi yang akan di teliti kecil atau kurang dari 30. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Pengumpulan sampel ini di perkuat juga oleh teori Menurut Roscoe dalam Sugiyono 2011, cara menentukan sampel dalam penelitian yaitu: 1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500 orang. 2. Jika sampel dibagi dalam kategori misalnya pria-wanita, pegawai negeri- pegawai swasta dan lain-lain, maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30 orang. 3. Jika di dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate korelasi atau regresi ganda, maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. 4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana,yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel maing-masing antara 10 sampai 20 orang. Berdasarkan poin ketiga yaitu jika pada penelitian akan menggunakan analisis multivariate korelasi atau regresi ganda, maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti, oleh karena itu sampel dalam penelitian ini adalah 10 x 3 variabel yang diteliti yaitu 30 responden industri keripik pisang yang ada di kawasan sentra industri keripik lampung yang akan di ambil datanya.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner angket . Kuisioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan