B. Saran
Program Keluarga Berencana KB mudah diucapkan, namun dalam implementasinya dilapangan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Setidaknya hal itulah yang
terjadi dalam pelaksanaan program KB di Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung
Tengah sejauh ini. Ada sejumlah kendala yang dihadapi, diantaranya rendahnya
partisipasi pria atau suami dalam pelaksanaan program KB dan Kesehatan Reproduksi. Selain masalah utama tersebut faktor rendahnya pengetahuan dan
pemahaman masyarakat akan program KB membuat mereka enggan untuk mudah mengikuti atau bahkan menerima program KB yang dilakukan. Berdasarkan
permasalahan yang terjadi, peneliti memberikan saran yang bertujuan untuk merekomendasikan kepada pihak-pihak terkait supaya penelitian ini nantinya dapat
menyumbang pemikiran dalam meningkatkan partisipasi pria dalam program
Keluarga Berencana di Kecamatan Punggur Lampung Tengah.
1. Diperlukan suatu terobosan baru yang mampu menumbuhkan semangat bagi
calon peserta KB pria seperti memberikan insentif berupa pengurangan pajak, memberikan Kredit Usaha Rakyat KUR tanpa agunan dengan bunga yang kecil,
diberikan jaminan kesehatan dan lain-lain, yang pada akhirnya mampu meningkatkan partisipasi pria dalam Keluarga Berencana secara signifikan.
2. Perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan dan menyebarluaskan
komunikasi, informasi, dan edukasi KIE yang diharapkan mampu menumbuhkan motivasi baru dalam upaya meningkatkan pemakaian kontrasepsi
khususnya MOP Metode Operasi Pria untuk suami yang sudah memiliki dua anak.
3. Perlu dilakukan penyuluhan terhadap masyarakat agar dapat memahami dan
menerima norma keluarga kecil sehingga diharapkan mampu membentuk keluarga bahagia dan sejahtera melalui pengaturan dan pembatasan jumlah anak.
DAFTAR PUSTAKA
Bappenas. 1996.
Kependudukan dan
Keluarga Berencana.
Http:www.bappenas.go.idfiles671350273331bab-19-pj-1993- cek__20090203104550__1788__19.doc. Diakses 5 September 2014.
Bertrand. 2007. “Kerangka Pikir Konseptual Permintaan KB serta Dampak Pada Fertilitas”. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB. BKKBN.
Bandung. BKKBN. 2003. Peningkatan Partisipasi Pria dalam Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi di Indonesia. BKKBN. Jakarta.
BKKBN. 2005. Peningkatan Partisipasi Pria dalam KB KR. BKKBN. Jakarta. BKKBN. 2000. Peran Pria melalui Program KB dalam Kesehatan Maternal. Gema
Partisipasi Pria. Jakarta. BKKBN. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Partisipasi Pria
dalam KB.
Http:www.bkkbn.go.idgemapriainfo-detail.php?infid=79. Diakses 1 September 2014.
BKKBN. 2008. Rapat Kerja Program KB Nasional Jawa Tengah Tahun 2008: Kebijakan dan Strategi Operasional Pencapaian Sasaran Tahun 2008-2009.
BKKBN Jawa Tengah. Dwijayanti, Riski. 2006. Analisis Respon Masyarakat Desa terhadap Program KB
dalam Rangka Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Desa Cihideung Udik Kabupaten Bogor. Http:dikti.go.idpkmpkmi-award-
2006pdfpkmi06-016.pdf. Diakses 1 September 2014.
Ekarini, Sri Madya Bhakti. 2008. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terrhasap Partisispasi Pria dalam Keluarga Berencana di Kecamatan Seloka
Kabupaten Boyolali”. Tesis. Universitas Dipenogoro. Tidak Diterbitkan.