Batik KELAS XI

Kerajinan batik telah dikenal lama di Nusantara. Akan tetapi kemunculannya belum diketahui
secara pasti. Batik merupakan karya seni rupa yang umumnya berupa gambar pada kain. Proses
pembuatannya adalah dengan cara menambahkan lapisan malam dan kemudian diproses dengan
cara tertentu atau melalui beberapa tahapan pewarnaan dan tahapan lo rod yaitu penghilangan
malam.
A.

Teknik Membatik
Sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini dikenal beberapa teknik membatik antara
lain sebagai berikut:
1. Batik celup ikat, adalah pembuatan batik tanpa menggunakan malam sebagaia bahan
penghalang, akan tetapi menggunakan tali untuk menghalangi masuknya warna ke dalam
serat kain. Membatik dengan proses ini disebut batik jumputan.

2. Batik tulis adalah batik yang dibuat melalui cara memberikan malam dengan
menggunakan canting pada motif yang telah digambar pada kain

3. Batik cap, adalah batik yang dibuat menggunakan alat cap (stempel yang umumnya

terbuat dari tembaga) sebagai alat untuk membuat motif sehingga kain tidak perlu
digambar terlebih dahulu.


4. Batik lukis, adalah batik yang dibuat dengan cara melukis. Pada teknik ini seniman
bebas menggunakan alat untuk mendapatkan efek-efek tertentu.
5. Batik modern, adalah batik yang cara pembuatannya bebas, tidak terikat oleh aturan
teknik yang ada. Hal tersebut termasuk pemilihan motif dan warna, oleh karena itu pada
hasil akhirnya tidak ada motif, bentuk, komposisi, dan pewarnaan yang sama di setiap
produknya.
6. Batik printing, adalah kain yang motifnya seperti batik. Proses pembuatan batik ini
tidak menggunakan teknik batik, tetapi dengan teknik sablon (screen printing). Jenis kain
ini banyak dipakai untuk kain seragam sekolah.

B. Media Membatik

1. Bahan
Bahan untuk berkarya batik terdiri dari kain mori/sutera, lilin, dan zat Pewarna . Mori
adalah bahn baku batik yang terbuat dari katun. Kualitas kain mori bermacam-macam jenisnya
dan sangat menentukan baik dan buruknya kain batik yang dihasilkan.Lilin adalah bahan yang

dipergunakan untuk membatik. Kualitas lilin berpengaruh terhadapdaya serap warna kain batik.
Berikut ini merupakan jenis-jenis lilin:

Lilin putih, berasal dari minyak latung buatan pabrik.
Lilin kuning, berasal dari minyak latung buatan pabrik.
Lilin hitam, berasal dari minyak latung buatan pabrik.
Lilin tawon, berasal dari sarang lebah
Lilin klanceng, berasal dari sarang lebah klanceng.
Gandangrukem dan kepalk sebagai bahan campuran lilin.
Untuk membuat ramuan pewarna batik siapkan naphtol dan garam pada dua wadah dengan
komposisi sebagai brkt:
Naphtol 2gr + soda api 1 gr + TRO 1 gr+ 1 liter panas
garam 6 gr = 1 liter air dingin.

2. Alat
Canting adalah alat pokok membatik yang menentukan apakah hasil pekerjaan disebut
batik atau bukan batik.Menurut fungsinya, canting dapat dibedakan menjadi dua yaitu rengrengan (batikan pertama kali sesuai dengan polanya) dan canting isen (mengisi bidang batik).
Kuas untuk membatik hendaknya tahan panas. Fungsi kuas untuk menutup bidang yang
luas ,sehingga cepat selesai.
Wajan adalah peralatan yang terbuat dari logam baja yang berguna untuk mencairkan lilin
untuk membatik
Kompor untuk membatik berukuran kecil. Gunanya untuk memanaskan wajan,sehingga
lilinnya mencair.

Gawangan adalah peralatan yang berguna untuk membentangkan kain yang dibatik.
Sarung tangan gunanya untuk melindungi tangan agar tidak ikut terwarnai dalam proses
pewarnaan.
Dandang besar berguna untuk proses pelarutan lilin yang melekat pada kain dengan
merendam dan mendidihkan air serta diberi soda abu.
Setrika berguna untuk menghilangkan lilin pada kain, Dengan panas dari setrika,lilin akan
berpindah ke kertas Koran.