Siklus II Sajian Data Proses Pembelajaran Menggunakan Struktur SEQIP

41

b. Siklus II

Proses pembelajaran pada siklus II merupakan revisi dari siklus I. Materi yang diajarkan pada siklus II adalah mengenai listrik dan magnet. Pada siklus ini, dosen diamati oleh 3 orang observer. Para observer mengamati perencanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, aturan-aturan perkuliahan, evaluasi dalam perkuliahan, penggunaan papan tulis, interaksi selama pembelajaran, metode pembelajaran, penjelasan dosen, jawaban mahasiswa, dan performance dosen. Selain itu, mereka juga mengamati aspek dosen sebagai model, alur penyampaian materi mulai dari sederhana ke kompleks, praktikum, konkrit, pendekatan ke arah induktif; kurang deduktif, berpusat pada metode-metode yang langsung dapat dilatihkan, metode beragam, relevansi untuk materi SD, dan konstruktivistik. Menurut hasil observasi, diperoleh bahwa Struktur SEQIP secara umum memberikan proses yang lebih baik daripada Struktur Pembelajaran Kurikulum PGSD tahun 1995. Uraian lebih detail dapat dicermati pada lampiran 8, 10, dan 16. Pembelajaran didahului dengan penyampaian indikator yang mesti dicapai setelah proses pembelajaran. Proses pembelajaran siklus II ini menggunakan metode fase-fase yang ada dalam siklus belajar dengan eksperimen yang disarankan oleh SEQIP. Proses tersebut dapat dirangkum dalam tabel sebagai berikut: 42 Tabel 4.3 Proses Pembelaaran Sub Pokok Bahasan Listrik-Magnet menggunakan Struktur SEQIP Tahap Pokok Tahap Pengajaran Contoh Pilihan Kegiatan yang dilakukan Kegiatan awal Pendahuluan Dosen menunjukkan sebuah kejadian ganjil sebagai pembuka. Untuk perincian dapat dicermati pada lampiran 20. Pengetahuan awal siswa Dosen lalu memancing ketertarikan mahasiswa dan mengeksplorasi pengetahuan awal mahasiswa menggunakan pertanyaan: “Tidakkah gaya listrik jauh lebih besar daripada gaya gravitasi?” Kegiatan Inti Perumusan pertanyaanpermasala han tentang topik Apakah gaya listrik itu sebenarnya? Apakah bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari? Kegiatan Mahasiswa menerima penjelasan dosen terlebih dahulu mengenai materi tentang kecepatan menggunakan presentasi power point. Tampilan materi didukung oleh ilustrasi yang mendukung penjelasan. Di tengah-tengah kegiatan dilakukan percobaan-percobaan yang terkait dengan kelistrikan. 43 Pengamatan Percobaan dilakukan dua kali menggunakan pedoman LKS yang ada pada lampiran 26 dan 27. Setiap mahasiswa dalam kelompoknya diminta untuk mengamati gejala yang tampak pada percobaan yang dilakukan lalu menarik simpulan. Jawaban pertanyaan pemecahan masalah Setiap mahasiswa melakukan 1 percobaan, dosen memfasilitasi mahasiswa untuk berdiskusi dan menyamakan konsep. Mahasiswa diminta untuk mengemukakan hasil percobaan. Pada siklus ini mahasiswa dibimbing untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang timbul. Penjelasan oleh dosen Dosen bersama dengan mahasiswa membahas hasil percobaan. Dosen memberikan penjelasan keterkaitan antara materi yang diterima dengan percobaan. Dosen juga menambahkan informasi-informasi belum dibahas. Kegiatan pemantapan Mahasiswa menuliskan simpulan pada jurnal masing-masing. Mahasiswa diminta mengemukakan aplikasi kecepatan dalam kehidupan sehari-hari. Dosen memberikan pekerjaan rumah dimana mahasiswa tidak diberi keharusan untuk mengerjakannya. Tugas dikirim lewat email pada ruang e- 44 learning tiga hari setelah pembelajaran. Pada siklus II ini, partisipasi mahasiwa dalam melakukan percobaan cukup baik. Hal ini terlihat dari antusiasme mahasiswa dalam melakukan percobaan. Masih ada mahasiswa yang bercanda dengan kawannya ketika percobaan sedang dilakukan. Dari pemeriksaan jurnal harian, seluruh mahasiswa mencatat hasil-hasil percobaan dan simpulan- simpulan yang dihasilkan. Kecenderungan malas mencatat sudah tidak lagi terlihat. Dari 30 mahasiswa, keseluruhan mengumpulkan tugas yang diberikan oleh dosen.

4. Deskripsi hasil belajar