Pendahuluan T1 672008802 Full text

2

1. Pendahuluan

Pada era digital ini, komunikasi menggunakan paket data sudah menjadi salah satu kebutuhan utama khalayak umum, jadi tidak heran jika menemukan banyak jaringan komputer di berbagai tempat. Jaringan komputer bisa ditemukan di kantor-kantor, sekolah, mall, bandara, dan tempat umum lainnya. Semakin menjamurnya jaringan komputer, maka diperlukan suatu monitoring jaringan pada setiap jaringan komputer supaya pada jaringan-jaringan komputer tersebut dapat berjalan dengan efektif dan optimal secara continue mengingat padatnya traffic yang ada untuk dilayani oleh jaringan-jaringan komputer tersebut [1]. PT. Asuransi Wahana Tata, Solo menggunakan koneksi internet paket speedy office dan dipakai oleh 17 client. Bandwidth yang didapat adalah up to 1 Mbps dan rata-rata kecepatan yang didapat adalah 846kbps. Angka 846kbps didapat dari tiga kali percobaan yang dilakukan dengan menggunakan speedtest melalui telkomspeedy.com yang kemudian dirata-rata. Sedangkan kebutuhan bandwidth dari perusahaan tersebut untuk melakukan aktifitas sehari-harinya adalah 850kbps atau lebih dari bandwidth rata-rata yang diterima, yang mana angka tersebut dibagi untuk 17 client sehingga rata-rata seorang client mendapatkan bandwidth sebesar 50kbps. Seringkali dalam proses administrasi maupun proses kerja dalam perusahaan tersebut sering terhambat hanya karena internet di perusahaan tersebut melambat atau mengalami penurunan kecepatan internet jika banyak client yang menggunakannya. Hal seperti ini terjadi karena beberapa karyawan men-download file atau streaming video dari internet secara bersamaan yang menyebabkan bandwidth 846kbps yang seharusnya dibagi 17 client tapi hanya terpakai oleh seorang client saja. Hal yang seperti ini juga dapat terjadi ketika salah satu karyawan dari perusahaan tersebut menggunakan download accelerator yang dapat menghabiskan bandwidth dari perusahaan tersebut, walaupun pengguna dari aplikasi ini tidak mengetahui hal tersebut bisa terjadi. Hal tersebut terjadi karena belum tersedianya perangkat dan tenaga IT yang berkompeten untuk mengatur dari ketidakstabilan bandwidth internet tersebut. Pada pengambilan data awal atau pada saat melakukan beberapa pengujian sebelum router mikrotik digunakan, dari bandwidth rata-rata 846kbps yang kemudian digunakan salah satu client untuk browsing, download dan streaming, bandwidth yang diterima adalah bandwidth keseluruan dari jaringan internet tersebut tentunya itu merugikan client lainnya yang akan menggunakan jaringan internet itu juga. Hal ini berarti bandwidth di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo bisa dikatakan tidak stabil. Data ini diperoleh berdasarkan hasil pengamatan dan dari hasil sesi wawancara selama di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo. Dalam penelitian ini diteliti hal-hal yang membuat jaringan di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo kurang stabil dari sisi bandwidth, dan mengatur bandwidth berdasarkan kebutuhan bandwidth internet pada masing-masing user atau client. Jaringan komputer digunakan untuk dapat berbagi sumber daya printer, CPU, berkomunikasi surel, pesan instan, dan dapat mengakses informasi secara bersama. Jika banyak yang mengakses secara bersamaan, dapat timbul permasalahan, dimana pada layanan tertentu mengkonsumsi bandwidth dalam jumlah besar yang menyebabkan layanan yang lain tidak bisa mendapatkan 3 bandwidth sesuai yang dibutuhkan. Untuk mengoptimalkan pemakaian bandwidth dilakukan monitoring dengan membedakan jenis ekstensi file yang sesuai dengan kebutuhan. Teknik traffic shaping dapat digunakan untuk mengoptimalkan pemakaian bandwidth dan traffic Shaping dapat mengontrol jumlah volume trafik data yang dikirim ke dalam jaringan yang akan dikirim dengan melewati mikrotik. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat perancangan sistem baru yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan bandwidth internet yang sudah ada di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo serta melakukan pengujian sistem tersebut. Berdasarkan perancangan sistem yang baru, akan dibuat skema jaringan yang lebih optimal dari segi kestabilan dan kecepatan bandwidth internet dengan menggunakan teknik traffic shaping. Dalam hal ini dikatakan optimal jika disaat seorang client mengakses internet, bandwidth yang didapat dapat maksimal. Namun disaat ada client yang bersamaan dalam melakukan aktifitasnya, bandwidth yang didapat akan terbagi secara merata. Batasan masalah dalam penelitian ini tidak membahas tentang keamanan data pada database server di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo, kemudian penelitian ini hanya menggunakan satu koneksi internet dari Speedy dan pembagian bandwidth yang dilakukan tidak berdasarkan prioritas namun berdasarkan ekstensi file yang akan di download. Penelitian ini tidak membahas mengenai pembatasan mengenai streaming lebih lanjut.

2. Kajian Pustaka