3 bandwidth sesuai yang dibutuhkan. Untuk mengoptimalkan pemakaian bandwidth
dilakukan monitoring dengan membedakan jenis ekstensi file yang sesuai dengan kebutuhan. Teknik traffic shaping dapat digunakan untuk mengoptimalkan
pemakaian bandwidth dan traffic Shaping dapat mengontrol jumlah volume trafik data yang dikirim ke dalam jaringan yang akan dikirim dengan melewati mikrotik.
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat perancangan sistem baru yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan bandwidth internet yang sudah ada di PT.
Asuransi Wahana Tata, Solo serta melakukan pengujian sistem tersebut. Berdasarkan perancangan sistem yang baru, akan dibuat skema jaringan yang
lebih optimal dari segi kestabilan dan kecepatan bandwidth internet dengan menggunakan teknik traffic shaping. Dalam hal ini dikatakan optimal jika disaat
seorang client
mengakses internet, bandwidth yang didapat dapat maksimal. Namun disaat ada client yang
bersamaan dalam melakukan aktifitasnya, bandwidth yang didapat akan terbagi secara merata.
Batasan masalah dalam penelitian ini tidak membahas tentang keamanan data pada database server di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo, kemudian
penelitian ini hanya menggunakan satu koneksi internet dari Speedy dan pembagian bandwidth yang dilakukan tidak berdasarkan prioritas namun
berdasarkan ekstensi file yang akan di download. Penelitian ini tidak membahas mengenai pembatasan mengenai streaming lebih lanjut.
2. Kajian Pustaka
Penelitian sebelumnya melakukan manajemen bandwidth dengan mengkonfigurasi pembatasan dan filterisasi pemakaian bandwidth pada client.
Pembatasan pemakaian dan filterisasi bandwidth ini bertujuan agar masing- masing client mendapatkan bandwidth yang sama dan masing-masing client tidak
ada satupun yang memonopoli pemakaian bandwidth [2]. Penelitian lain mengungkapkan bahwa Konfigurasi traffic shaping bandwidth yang dilakukan
dengan cara memisahkan traffic dan menerapkan limitasi bandwidth dapat memaksimalkan penggunaan bandwidth sehingga penggunaan layanan internet
lebih optimal [3].
Berdasarkan penelitian sebelumnya belum membahas tentang pembatasan bandwidth dengan menggunakan traffic shaping berdasarkan jenis file yang akan
di download, yang mana berfungsi untuk mengatur bandwidth jika ada salah satu user yang download maupun streaming video. Perbedaan dengan penelitian
sebelumnya, apabila ada salah satu pengguna internet yang melakukan proses download, maka bandwidth yang diterima adalah bandwidth maksimal namun jika
ada seorang pengguna lagi maka bandwidth yang didapat dibagi dua begitu juga jika ada beberapa pengguna lainnya yang terkoneksi dengan router. Teknik traffic
shaping yang telah dikonfigurasi dapat membedakan jenis extensi file yang sudah ditentukan sebelumnya sehingga extensi file yang sudah ditentukan sebagai
kategori tidak penting, maka bandwidth akan dibatasi.
PT. Asuransi Wahana Tata merupakan nama baru dari PT Maskapai Asuransi Madijo yang didirikan di Surabaya pada tanggal 25 Juli 1964. Perubahan
nama perusahaan dan pengambilalihan kepemilikan pada tanggal 1 Mei 1975 ini
4 menjadi awal dimulainya operasional perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta
dengan 35 karyawan dan modal disetor Rp. 100 Juta saat itu. Sebagai salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka yang bergerak di bidang jasa asuransi
umum, PT.Asuransi Wahana Tata saat ini sudah memiliki modal disetor Rp. 100 Milyar dan lebih dari 60 jaringan kantor pemasaran yang tersebar hampir di
seluruh wilayah Indonesia dengan 1000 karyawan berdedikasi dan professional [4].
MikroTik Router OS™ merupakan sistem operasi yang diperuntukkan
sebagai network router. MikroTik routerOS sendiri adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi
router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless [5]. MikroTik routerOS bisa difungsikan dengan
menggunakan bantuan aplikasi bernama Winbox. Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan remote ke server mikrotik dalam mode GUI [6].
QoS Quality of Service adalah cara yang digunakan untuk mengatur pengguna bandwidth yang ada atau yang dimiliki secara rasional. QoS tidak selalu
yang berarti pembatas bandwidth management, QoS bisa digunakan sebagai pengatur prioritas berdasarkan parameter yang diberikan, menghindari terjadinya
traffic yang memonopoli seluruh bandwidth yang ada. Sehingga bisa mengakibatkan jaringan internet tidak bisa berjalan dengan adil atau rata [7].
Layer 7 protokol berfungsi untuk mencari pola dalam protokol ICMP Internet Control Message Protocol, TCP Transmission Control Protocol dan
UDP User Datagram Protocol. Layer 7 mengumpulkan 10 pola awal atau 2KB pertama koneksi dan mencari pola dalam data yang dikumpulkan. Jika pola ini
tidak ditemukan dalam data yang dikumpulkan, proses tidak akan berjalan lebih lanjut. Penggunaan dari layer 7 harus memperhatikan dari chain input maupun
output dari arus lalu lintas data dalam jaringan tersebut. Supaya memenuhi kebutuhan ini, layer 7 harus ditetapkan dengan metode foward chain. Jika aturan
diatur dalam prerouting maka aturan yang sama harus diatur juga dalam postrouting , apabila pola ini tidak sama tidak akan terjadi traffic shaping yang
diinginkan [8].
Traffic shaping digunakan untuk mengatur traffic yang keluar ke interface agar alirannya sesuai dengan kecepatan dari target interface dan menjamin bahwa
traffic memberitahukan ulang kebijakan yang dibuat untuknya. Traffic shaping digunakan untuk menunda aliran paket yang telah ditetapkan atau mendahulukan
trafik yang diprioritaskan. Traffic shaping disini menggunakan PCQ Per Connection Queues sebagai metodanya yang berfungsi untuk meratakan
bandwidth yang ada ke client yang terkoneksi. Teknik traffic shaping sangat efektif untuk performasi jaringan komputer multi layanan karena dapat mengatur
atau membatasi bandwidth berdasarkan layanan dan setiap layanan akan mendapatkan alokasi bandwidth yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan
sehingga mampu memaksimalkan pemakaian bandwidth secara merata dan membuat jaringan lebih stabil. Traffic Shaping dapat mengontrol jumlah volume
trafik data yang dikirim ke dalam jaringan yang akan dikirim dengan melewati mikrotik. Adanya penerapan traffic shaping dapat menghasilkan kinerja jaringan
yang lebih stabil pada setiap aplikasi sesuai yang dibutuhkan [9].
5
start
End Pengkompokam
Jenis file download
Pembagian berdasarkan
jenis file
Limit Rendah 10
Aktifitas Client
Browsing Download
Tidak penting Limit Tinggi
90 Penting
Koneksi Client
Gambar 1 Diagram Alir Traffic Shaping
Flowchart pada Gambar 1 merupakan proses traffic shaping berdasarkan jenis file, jenis file disini akan dikonfigurasi dalam layer 7 protokol, layer 7
protokol merupakan salah satu fitur dari mikrotik yang berfungsi untuk menyimpan jenis file apa saja yang akan dibatasi. Proses traffic shaping dimulai
dari membedakan kebutuhan user jika user hanya browsing maka proses selesai dan jika user melakukan aktivitas download atau streaming maka sistem akan
membedakan jenis file-nya. Jenis file disini sesuai dengan permintan perusahaan yang sudah didapat sebelumnya. Jika jenis file penting maka limit bandwidth lebih
tinggi atau 90 dari bandwidth yang ada dan jika jenis file tidak penting maka limit bandwidth lebah rendah atau 10 dari bandwidth yang ada. Tinggi
rendahnya bandwidth ditentukan berdasarkan kebutuhan dari perusahaan yang sudah disepakati sebelumnya. Bandwidth yang dibatasi berlaku untuk semua
client yang terkoneksi dengan router. Proses akan dilakukan terus menerus sampai pengguna mendapat file atau kebutuhan yang diinginkan.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata optimal berarti menjadikan yang paling baik atau paling tinggi, kata optimal yang dimaksud dalam
pembahasan ini adalah dimana dalam satu kondisi dimana seorang karyawan saat mengakses jaringan internet bandwidth yang didapat adalah keseluruhan
bandwidth yang ada, namun jika ada beberapa karyawan yang mengakses jaringan internet maka bandwidth yang ada dibagi sejumlah karyawan yang mengakses
jaringan internet tersebut. Kemudian dikatakan kondisi yang tidak optimal jika bandwidth yang ada, pembagiannya tidak merata disaat ada beberapa karyawan
yang mengakses jaringan internet secara bersamaan [10].
6
3. Metode Penelitian