72
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 Magelang, Jalan Cawang No.1, Magelang Selatan, Magelang, Jawa Tengah. Waktu penelitian pada
bulan Januari 2011. Alasan yang digunakan untuk memilih SMK N 1 Magelang adalah
SMK tersebut sebagai satu-satunya SMK negeri di kota Magelang yang memiliki prestasi yang baik diantaranya meliputi prestasi dalam hal
kegiatan belajar mengajar dan prestasi dalam menghasilkan lulusan atau output yang siap kerja serta telah mendapatkan ISO dan mendapatkan
predikat sebagai Sekolah Bertaraf Internasional SBI.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluasi dengan metode studi kasus. Menurut Saifuddin Azwar 1997: 8, studi kasus merupakan
penyelidikan mendalam in-depth study mengenai unit sosial sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik
dan lengkap mengenai unit sosial tersebut. Dalam studi kasus lebih
73 menekankan mengkaji variabel yang cukup banyak pada jumlah unit yang
kecil. Moh Nazir, 2005: 57 Pemakaian
metode berganda
triangulasi umumnya
mengkombinasikan kedua pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam 3 cara, yaitu: 1 Pendekatan kuantitatif sebagai pendekatan utama,
pendekatan kualitatif sebagai fasilitator, 2 pendekatan kualitatif sebagai pendekatan utama, pendekatan kuantitatif sebagai fasilitator, 3 Kedua
pendekatan diberi tekanan yang sama. Asmadi Alsa, 2007: 79 Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dan deskripsi
tentang Kualitas Leadership di SMK N 1 Magelang Sebagai Sekolah Bertaraf Internasional SBI.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penetapan subyek penelitian atau responden sebagai informan, yang dipilih pertama adalah informan kunci. Berikut adalah tabel subjek
penelitian dalam penelitian ini.
Tabel 3. Subjek Penelitian
No Subjek
Metode 1.
Kepala Sekolah Angket, Wawancara
2. WKS 1 Bidang Pengajaran
Angket 3.
WKS 2 Bidang Kesiswaan Angket
4. Guru Mata Pelajaran 2
Angket Dalam penelitian ini, digunakan informan kunci key informan dan
informan pendukung sebagai pihak yang mengetahui masalah yang akan
74 diteliti. Informan kunci dalam penelitian ini adalah kepala sekolah. Kepala
sekolah dipilih sebagai informan kunci karena kepala sekolah yang mengerti tentang seluk beluk pengelolaan sekolah mulai dari aspek
kepemimpinannya maupun aspek manajerialnya termasuk program SBI yang dijalankan oleh sekolah pada saat penelitian dilakukan. Sedangkan
informan pendukung adalah pihak atau subjek yang terlibat langsung dalam kepemimpinan atau leadership di SMK N 1 Magelang sebagai
Sekolah Bertaraf Internasional SBI. Oleh karena itu dipilih wakil kepala sekolah bidang pengajaran atau kurikulum, wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan, guru mata pelajaran yang diambil sampel guru bahasa Indonesia, dan guru Matematika sebagai informan pendukung dalam
penelitian ini. Objek penelitian ini adalah kualitas leadership di Sekolah Bertaraf
Internasional SBI, sesuai standar tenaga kependidikan dengan acuan Pedoman Penjaminan Mutu SekolahMadrasah Bertaraf Internasional
SMBI tahun 2007.
D. Variabel Penelitian