Aktivitas Jasmani Landasan Teori
obesitas dan tingkat kebugaran anak yang rendah karena kurangnya beraktivitas jasmani. Padahal kebugaran jasmani merupakan hal yang penting maknanya dalam menjaga
kesehatan sehingga seseorang dapat beraktivitas sehari-hari dengan lancar. Hal ini terjadi karena kurangnya pembudayaan aktivitas jasmani di lingkungan sekolah, keluarga, dan
masyarakat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan pada tahun 2013
menunjukkan bahwa proporsi aktivitas fisik penduduk Indonesia masih tergolong rendah, terutama pada kelompok usia 10-19 tahun yang notabene merupakan masa pertumbuhan.
Proporsi penduduk kelompok usia 10-14 tahun yang kurang aktif yaitu sebesar 49,6, kelompok usia 15-19 tahun sebesar 35,4, usia 20-24 sebesar 26,1 , sedangkan usia 25-
29 sebesar 19,8. Kategori kurang aktif yang dimaksud dalam hal ini yaitu kegiatan kumulatif kurang dari 150 menit dalam seminggu. Selain itu, perilaku
sedentary
penduduk Indonesia juga tergolong tinggi di
mana proporsi penduduk umur ≥ 10 tahun yang melakukan aktivitas
sedentary
selama 3-5,9 jam tercatat sejumlah 42,9. Secara spesifik di Daerah Istimewa Yogyakarta, perilaku
sedentary
penduduk yaitu sebesar 40,7. Perilaku
sedentary
yang dimaksud di antaranya yaitu perilaku duduk-duduk, berbaring tetapi tidak sedang tidur baik di kantor, di rumah maupun di perjalanan transportasi,
termasuk waktu berbincang-bincang, membaca, bermain
games
, atau menonton Riskesdas, 2013.
Hal tersebut tentu saja memprihatinkan sehingga diperlukan upaya yang nyata untuk menanggulanginya. Perlu dilaksanakan suatu program untuk merangsang dan
mengkondisikan aktivitas jasmani agar membudaya dan disukai anak-anak. Untuk mencapai hal tersebut, dalam hal ini dilakukan dengan mengadakan festival olahraga
untuk anak usia dini TK yang dikemas dalam berbagai permainan olahraga yang menarik dan menantang. Kegiatan ini ditujukan untuk menumbuhkan kecintaan anak untuk
melakukan aktivitas jasmani sehingga menjadikan aktivitas jasmani sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari. Selain itu juga memberi wawasan bagi guru TK mengenai desain-
desain permainan untuk siswa TK.