Slide Presentasi Makalah Bilangan Terhub
BILANGAN TERHUBUNG PELANGI
GRAF BERLIAN
M.A. Shulhany, A.N.M. Salman
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Bandung
E-mail : ahmad.shulhany@yahoo.com,
msalman@math.itb.ac.id
Bilangan Terhubung Pelangi
Konsep bilangan terhubung pelangi pertama kali diperkenalkan oleh
Chartrand, dkk pada tahun 2005.
Konsep bilangan terhubung pelangi termotivasi oleh kelemahan
keamanan dalam pengiriman kode rahasia antar lembaga, terlebih
pada peristiwa 11 september 2001.
Misalkan G=(V,E) adalah suatu graf terhubung tak-trivial. Fungsi c :
E(G) → {1, 2,..., k} untuk suatu k є N dikatakan pewarnaan-k pelangi
pada G, jika untuk setiap pasang titik u dan v di V terdapat suatu
lintasan dengan u dan v sebagai titik ujung yang setiap sisinya
memperoleh warna berbeda. Lintasan tersebut dinamakan lintasan
pelangi.
Bilangan terhubung pelangi graf G adalah bilangan bulat positif terkecil
k sehingga G mempunyai suatu pewarnaan-k pelangi, dinotasikan
dengan rc(G).
Bilangan Terhubung Pelangi Kuat
c dikatakan pewarnaan-k pelangi kuat, jika untuk setiap titik u dan v di
V terdapat lintasan pelangi dengan panjangnya sama dengan jarak u
dan v, yang dinamakan sebagai lintasan pelangi kuat.
Bilangan bulat positif terkecil k sehingga G mempunyai suatu
pewarnaan-k pelangi kuat didefinisikan sebagai bilangan terhubung
pelangi kuat yang dinotasikan dengan src(G).
Diameter graf dinotasikan dengan diam(G), merupakan maksimum
dari himpunan jarak dua titik pada G.
Orde graf G didefinisikan sebagai banyak titik pada G.
Ukuran dari G didefinisikan sebagai banyak sisi pada G
Melalui definisi, maka diam(G) ≤ rc(G) ≤ src(G) ≤ m. (1)
Penelitian yang relevan
Graf berlian
Graf berlian berorde 2n adalah graf yang diperoleh dari graf tangga
segitiga berorde 2n-1dan ditambahkan satu titik dan beberapa sisi tertentu.
Dapatdenganjelasterlihatbahwa diameter graf berlian adalah
, untuk � = � � � =
diam(Brn) =
, untuk �
Teorema 2.1
Misalkan bilangan bulat n ≥4, maka bilangan terhubung pelangi untuk
graf berlian berorde 2n adalah
rc(Brn) = diam(Brn).
Bukti:
Berdasarkan (1), cukup diperlihatkan rc(Brn)
dibagi pembuktian ke dalam dua kasus.
diam(Brn). Untuk itu akan
Kasus1. n = 4 atau n = 5
Definisikanpewarnaanc: E(G) → {1, 2, 3} sebagaiberikut:
c(uiui+1) = i, untuk i ∈ {1, 2, ..., n-1};
c(uivi) = c(uivi+1) = 3, untuk i ∈ {1, 2, ..., n-1};
c(vivi+1) = ((i +1) mod 2) +1, untuk i ∈ {1, 2, ..., n-1};
�
c(vjv) =
+ , untuk i ∈ {1, 2, ..., n}.
Selanjutnya, akan ditunjukkan bahwa untuk setiap x dan y
di V(Brn) dengand(x,y)
2, terdapat lintasanx-yyang
merupakanlintasanpelangi.
Subkasus1.1.
Jikax=
v
dany
=
ui,
terdapatlintasanpelangiv, vi, ui.
Subkasus1.2. Misalkanx = uidany = ujdengani
terdapatlintasanpelangivi, v, vj, uj.
1,
maka
1,
maka
1,
maka
Kasus2. n 6
Definisikanpewarnaanc: E(G) → {1, 2, 3, 4} sebagaiberikut:
c(uiui+1) = 1, untuk i ∈ {1, 2, ..., n-1};
c(vivi+1) = c(uivi+1) = i mod 2 + 3, untuk i ∈ {1, 2, ..., n-1};
c(uivi) = ((i+1) mod 2) + 3, untuk i ∈ {1, 2, ..., n-1};
c(vvj) = ((j+1) mod 2) + 1, untuk j ∈ {1, 2, ..., n}.
Selanjutnya, akan ditunjukkanbahwa untuksetiapxdan y di V(Brn)
dengand(x,y)
2, terdapat lintasan x-y yang merupakan lintasan
pelangi.
Subkasus2.1. Jikax = v dany = ui, maka terdapatlintasanpelangiv, vi, ui.
Subkasus2.2. Misalkanx = ui, y = uj, dengani< j.
Subkasus
2.2.1.
Jikaidanjmemilikivaritas
yang
sama,
makaterdapatlintasanpelangiui, vi, v, vj+1, uj.
Subkasus
2.2.2. Jikaidanjmemilikivaritas
yang
berbeda,
makaterdapatlintasanpelangiui, vi, v, vj, uj.
Subkasus2.3. Misalkanx = vi, y = vj, dengani 3, maka terdapatlintasanpelangi kuat vi,
v, vj+1, uj.
Jadi,
pewarnaandi
atasmerupakansuatupewarnaanpelangikuat.
Karenaitu, src(Brn) = t untukn 5.
SebagaicontohpadaGambar
5pelangikuat padaBr9.
di
bawahinidisajikansuatupewarnaan-
KESIMPULAN
Bilangan terhubung pelangi untuk graf berlian Brnsama dengan
diameter graftersebut, dan bilangan terhubung pelangi kuatnya
samadenganbilanganterhubungpelanginyauntukn
∈ {4,
5,
6}
�
danbernilai + 2 untuk n 7.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Y. Caro, A. Lev, Y. Roditty, Z. Tuza, R. Yuster. 2008. On rainbow connection. Electronic Journal of
Combinatoircs.Vol 15(1): R57.
[2] L.S. Chandran, A. Das, D. Rajendraprasad, N.M. Varma. 2010. Rainbow connection number and
connected dominating sets. Electronic Notes in Discrete Mathematics.Vol 38: 239-244.
[3] G. Chartrand, G.L. Johns, K.A. McKeon, P. Zhang. 2008. Rainbow connection in graphs. Math.
Bohemica.Vol133(2): 85-98.
[4] J. Dong, X. Li. 2011. Upper bounds involving parameter σ2 for the rainbow connection.
ArXiv:1101.3119v1.Tersedia pada http://arxiv.org/abs/1101.3119v1.
[5] M. Krivelevich, R. Yuster. 2009. The rainbow connection of a graph is (at most) reciprocal to its
minimum degree. Journal of Graph Theory.Vol 63(3): 185-191.
[6] X. Li, Y. Shi 2010.Rainbow connection in 3-connected graphs. Graphs and Combinatorics. Vol
29(5): 1471-1475.
[7] O. Schnetz. Evaluation of period of a family of triangle and box ladder graphs. ArXiv : 1210.5376.
Tersedia pada http://arxiv.org/pdf/1210.5376.
[8] I. Schiermeyer. 2009. Rainbow connection in graphs with minimum degree three. Combinatorial
Algorithms: Lecture Notes in Computer Science.Vol 5874: 435-437.
[9] I. Schiermeyer. 2011. Bounds for the rainbow connection number of graphs. Graph Theory. Vol
31: 387-395.
[10] Sy. Syafrizal, G.H. Medika, L. Yulianti. 2013. The rainbow connection of fan and sun. Applied
Mathematical Sciences.Vol 7(64): 3155-3159.
TERIMA KASIH
GRAF BERLIAN
M.A. Shulhany, A.N.M. Salman
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Bandung
E-mail : ahmad.shulhany@yahoo.com,
msalman@math.itb.ac.id
Bilangan Terhubung Pelangi
Konsep bilangan terhubung pelangi pertama kali diperkenalkan oleh
Chartrand, dkk pada tahun 2005.
Konsep bilangan terhubung pelangi termotivasi oleh kelemahan
keamanan dalam pengiriman kode rahasia antar lembaga, terlebih
pada peristiwa 11 september 2001.
Misalkan G=(V,E) adalah suatu graf terhubung tak-trivial. Fungsi c :
E(G) → {1, 2,..., k} untuk suatu k є N dikatakan pewarnaan-k pelangi
pada G, jika untuk setiap pasang titik u dan v di V terdapat suatu
lintasan dengan u dan v sebagai titik ujung yang setiap sisinya
memperoleh warna berbeda. Lintasan tersebut dinamakan lintasan
pelangi.
Bilangan terhubung pelangi graf G adalah bilangan bulat positif terkecil
k sehingga G mempunyai suatu pewarnaan-k pelangi, dinotasikan
dengan rc(G).
Bilangan Terhubung Pelangi Kuat
c dikatakan pewarnaan-k pelangi kuat, jika untuk setiap titik u dan v di
V terdapat lintasan pelangi dengan panjangnya sama dengan jarak u
dan v, yang dinamakan sebagai lintasan pelangi kuat.
Bilangan bulat positif terkecil k sehingga G mempunyai suatu
pewarnaan-k pelangi kuat didefinisikan sebagai bilangan terhubung
pelangi kuat yang dinotasikan dengan src(G).
Diameter graf dinotasikan dengan diam(G), merupakan maksimum
dari himpunan jarak dua titik pada G.
Orde graf G didefinisikan sebagai banyak titik pada G.
Ukuran dari G didefinisikan sebagai banyak sisi pada G
Melalui definisi, maka diam(G) ≤ rc(G) ≤ src(G) ≤ m. (1)
Penelitian yang relevan
Graf berlian
Graf berlian berorde 2n adalah graf yang diperoleh dari graf tangga
segitiga berorde 2n-1dan ditambahkan satu titik dan beberapa sisi tertentu.
Dapatdenganjelasterlihatbahwa diameter graf berlian adalah
, untuk � = � � � =
diam(Brn) =
, untuk �
Teorema 2.1
Misalkan bilangan bulat n ≥4, maka bilangan terhubung pelangi untuk
graf berlian berorde 2n adalah
rc(Brn) = diam(Brn).
Bukti:
Berdasarkan (1), cukup diperlihatkan rc(Brn)
dibagi pembuktian ke dalam dua kasus.
diam(Brn). Untuk itu akan
Kasus1. n = 4 atau n = 5
Definisikanpewarnaanc: E(G) → {1, 2, 3} sebagaiberikut:
c(uiui+1) = i, untuk i ∈ {1, 2, ..., n-1};
c(uivi) = c(uivi+1) = 3, untuk i ∈ {1, 2, ..., n-1};
c(vivi+1) = ((i +1) mod 2) +1, untuk i ∈ {1, 2, ..., n-1};
�
c(vjv) =
+ , untuk i ∈ {1, 2, ..., n}.
Selanjutnya, akan ditunjukkan bahwa untuk setiap x dan y
di V(Brn) dengand(x,y)
2, terdapat lintasanx-yyang
merupakanlintasanpelangi.
Subkasus1.1.
Jikax=
v
dany
=
ui,
terdapatlintasanpelangiv, vi, ui.
Subkasus1.2. Misalkanx = uidany = ujdengani
terdapatlintasanpelangivi, v, vj, uj.
1,
maka
1,
maka
1,
maka
Kasus2. n 6
Definisikanpewarnaanc: E(G) → {1, 2, 3, 4} sebagaiberikut:
c(uiui+1) = 1, untuk i ∈ {1, 2, ..., n-1};
c(vivi+1) = c(uivi+1) = i mod 2 + 3, untuk i ∈ {1, 2, ..., n-1};
c(uivi) = ((i+1) mod 2) + 3, untuk i ∈ {1, 2, ..., n-1};
c(vvj) = ((j+1) mod 2) + 1, untuk j ∈ {1, 2, ..., n}.
Selanjutnya, akan ditunjukkanbahwa untuksetiapxdan y di V(Brn)
dengand(x,y)
2, terdapat lintasan x-y yang merupakan lintasan
pelangi.
Subkasus2.1. Jikax = v dany = ui, maka terdapatlintasanpelangiv, vi, ui.
Subkasus2.2. Misalkanx = ui, y = uj, dengani< j.
Subkasus
2.2.1.
Jikaidanjmemilikivaritas
yang
sama,
makaterdapatlintasanpelangiui, vi, v, vj+1, uj.
Subkasus
2.2.2. Jikaidanjmemilikivaritas
yang
berbeda,
makaterdapatlintasanpelangiui, vi, v, vj, uj.
Subkasus2.3. Misalkanx = vi, y = vj, dengani 3, maka terdapatlintasanpelangi kuat vi,
v, vj+1, uj.
Jadi,
pewarnaandi
atasmerupakansuatupewarnaanpelangikuat.
Karenaitu, src(Brn) = t untukn 5.
SebagaicontohpadaGambar
5pelangikuat padaBr9.
di
bawahinidisajikansuatupewarnaan-
KESIMPULAN
Bilangan terhubung pelangi untuk graf berlian Brnsama dengan
diameter graftersebut, dan bilangan terhubung pelangi kuatnya
samadenganbilanganterhubungpelanginyauntukn
∈ {4,
5,
6}
�
danbernilai + 2 untuk n 7.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Y. Caro, A. Lev, Y. Roditty, Z. Tuza, R. Yuster. 2008. On rainbow connection. Electronic Journal of
Combinatoircs.Vol 15(1): R57.
[2] L.S. Chandran, A. Das, D. Rajendraprasad, N.M. Varma. 2010. Rainbow connection number and
connected dominating sets. Electronic Notes in Discrete Mathematics.Vol 38: 239-244.
[3] G. Chartrand, G.L. Johns, K.A. McKeon, P. Zhang. 2008. Rainbow connection in graphs. Math.
Bohemica.Vol133(2): 85-98.
[4] J. Dong, X. Li. 2011. Upper bounds involving parameter σ2 for the rainbow connection.
ArXiv:1101.3119v1.Tersedia pada http://arxiv.org/abs/1101.3119v1.
[5] M. Krivelevich, R. Yuster. 2009. The rainbow connection of a graph is (at most) reciprocal to its
minimum degree. Journal of Graph Theory.Vol 63(3): 185-191.
[6] X. Li, Y. Shi 2010.Rainbow connection in 3-connected graphs. Graphs and Combinatorics. Vol
29(5): 1471-1475.
[7] O. Schnetz. Evaluation of period of a family of triangle and box ladder graphs. ArXiv : 1210.5376.
Tersedia pada http://arxiv.org/pdf/1210.5376.
[8] I. Schiermeyer. 2009. Rainbow connection in graphs with minimum degree three. Combinatorial
Algorithms: Lecture Notes in Computer Science.Vol 5874: 435-437.
[9] I. Schiermeyer. 2011. Bounds for the rainbow connection number of graphs. Graph Theory. Vol
31: 387-395.
[10] Sy. Syafrizal, G.H. Medika, L. Yulianti. 2013. The rainbow connection of fan and sun. Applied
Mathematical Sciences.Vol 7(64): 3155-3159.
TERIMA KASIH