Teknik Sosiodrama TINJAUAN PUSTAKA
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
penyewa mencoba meyakinkan tuan tanah untuk membantu membantu mereka membeli benih unggul untuk meningkatkan produksi.
b. Membentuk Situasi
Desain peran yang dimainkan atau situasi tergantung pada hasil yang diinginkan. Kehati-hatian perlu diambil untuk menghindari
situasi yang kompleks, yang mungkin mengacaukan perhatian pengamat dari masalah yang dibahas. Situasi harus memberikan
sesuatu yang nyata kepada pemain dan kelompok, dan dapat saat yang sama memberikan pandangan umum dan pengetahuan yang
diinginkan. c.
Membentuk Karakter Keberhasilan proses permainan peran sering ditentukan oleh
peran pemain yang layak dipilih. Peran yang akan dimainkan harus dipilih secara hati-hati. Pilihlah peran yang akan memberikan
sumbangan untuk mencapai tujuan pertemuan. Biasanya, permainan peran melibatkan peran yang sedikit.
Pemain yang terbaik harus dipilih setiap peran. Peran-peran harus diberikan kepada mereka yang mampu membawakannya dengan
baik dan mau melakukannya. Orang tidak seharusnya dipaksa memainkan suatu peran, tidak pula harus diminta untuk memainkan
peran yang mungkin membuat bingung setelah penyajian.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
d. Mengarahkan Pemain
Pemain yang spontan tidak memerlukan pengarahan. Akan tetpai, permainan peran yang terencana memerlukan pengarahan dan
perencanaan yang matang. Penting bagi pemain untuk dapat memainkan perannya pada saat yang tepat dan sesuai dengan tujuan
yang diinginkannya. Pengarahan diperlukan untuk memberitahukan mereka sebagai pemain. Pengarahan mungkin dilakukan secara resmi
atau tidak resmi, tergantung situasi dan pengarahan tidak harus menentukan apa yang harus dikatakan atau dilakukan.
e. Memahami Peran
Biasanya, suatu hal yang baik bagi pengamat untuk tidak mengetahui peran apa yang sedang dimainkan. Permainan harus di atur
waktunya secara hati-hati dan spontan. Penting untuk diketahui, apabila ada beberapa pemain, hendaknya mereka mulai bermain pada
saat yang sama dan berakhir pada saat yang sama pula, yaitu ketika permainan dihentikan.
f. Menghentikanmemotong
Efektifitas permainan peran mungkin sangat berkurang jika permainan dihentikan terlalu cepat atau dibiarkan berlangsung terlalu
lama. Pengaturan waktu sangat penting. Permainan peran yang lama tidak efektif, jika sebenarnya hanya diperlukan beberapa menit untuk
memainkan peran yang diinginkan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Permainan harus dihentikan jika mungkin setelah permainan dianggap cukup bagi kelompok untuk menganalisis situasi dan arah
yang ingin diambil. Dalam beberapa kasus, permainan dapat dihentikan apabila kelompok sudah dapat memperkirakan apa yang
akan terjadi jika permainan tetap diteruskan, dan permainan harus dihentikan jika pemain mengalami kebuntuan yang disebabkan
penugasan atau pengarahan yang kurang memadai. g.
Mendiskusikan dan Menganalisis Permainan Langkah terakhir ini harus menjadi “pembersih”. Jika
peranan dimainkan dengan baik, pengertian pengamat terhadap masalah yang dibahas akan semakin baik. Diskusi harus lebih
difokuskan pada fakta dan prinsip yang terkandung daripada evaluasi pemain. Suatu ide yan baik, jika membiarkan pemain mengekspresikan
pandangan mereka terlebih dahulu. Ada saatnya bagi pengamat untuk menganalisis, yaitu setelah pemain mengekspresikan diri.
Ketua mempunyai tanggungjawab untuk menyimpulkan fakta yang telah disajikan selama permainan peran dan diskusi, dan
merumuskan kesimpulan untuk pemecahan masalah.
38
Menurut Djamarah sebelum metode sosiodrama digunakan, terlebih dahulu harus diawali dengan penjelasan dari guru tentang
situasi sosial yang akan didramatisasikan oleh para pemeran. Tanpa penjelasan, siswa tidak akan dapat melakukan perannya dengan baik.
38
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006, hal. 120-122
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Setelalh menjelaskan tentang pelaksanaan sosiodrama, barulah siswa dipersilahkan untuk melaksanankan kegiatan sosiodrama tersebut.
Sosiodrama akan lebih menarik bila pada situasi yang sedang memuncak, kemudian dihentikan. Selanjutnya diadakan diskusi,
bagaimana jalan cerita selanjutnya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa secara garis besar langkah
sosiodrama adalah persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut atau evaluasi. Langkah-langkah pelaksanaan sosiodrama secara lebih rinci adalah
sebagai berikut: a.
Persiapan 1
Menentukan dan menceritakan situasi yang akan didramatisasikan. 2
Memilih peran. 3
Mempersiapkan pemeran untuk menentukan peranan masing- masing.
b. Pelaksanaan
1 Siswa melakukan sosiodrama.
2 Guru menghentikan pada saat klimaks atau memuncak.
3 Akhiri sosiodrama dengan diskusi tentang jalannya cerita, atau
pemecahan masalah selanjutnya. c.
Evaluasitindak lanjut 1
Siswa diberi tugas untuk menilai atau memberi tanggapan terhadap pelaksana sosiodrama.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2 Siswa diberi kesempatan untuk membuat kesimpulan hasil
sosiodrama. 4.
Kelemahan dan Kelebihan Sosiodrama Sama halnya seperti metode pembelajaran lainnya, metode
sosiodrama juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dan kelemahan ini perlu diketahui ileh setiap pendidik yang akan menerapkan
metode sosiodrama dalam kegiatan pembelajaran. Adapun kelebihan dan kelemahan dapat penulis jelaskan sebagai berikut:
Kelemahan dari teknik sosiodrama a.
Sosiodrama dan bermain peran memerlukan waktu yang relatif panjang.
b. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk
memerankan suatu adegan tertentu. c.
Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain peran mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi
pengajaran tidak tercapai. d.
Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan dengan teknik ini.
39
Kelebihan teknik sosiodrama, diantaranya: a.
Dapat berkesang dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. b.
Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias.
c. Menambah pengalaman tentang situasi tertentu.
39
Irfan, Prabowo, Teknik Sosiodrama, 2012 http:irvanhavefun.blogspot.com201203teknik-sosiodrama.html
, diakses Rabu, 16 November 2016
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
d. Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dan
dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya.
40
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan sosiodrama
Menurut Sudjana hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Pelaksanaan Sosiodrama, antara lain:
a. Masalah yang dijadikan cerita hendaknya dialami oleh sebagian anak.
b. Penentuan pemeran hendaknya secara sukarela dan motivasi dari diri
sendiri. c.
Konselor tidak banyak menyutradaraimengatur, biarkan anak yang mengembangkan kreativitasnya.
d. Diskusi diarahkan kepada penyelesaian akhir tujuan
e. Kesimpulan diskusi dapat dirumuskan oleh konselor.
6. Tujuan teknik sosiodrama
Menurut Stenberg dan Garcia tujuan dari sosiodrama adalah penapaian untuk membantu konseli memenuhi rasa keingintahuannya.
Sosiodrama memiliki tujuan katarsis mengekspresikan perasaan, wawasan presepsi baru, dan pelatihan peran praktik perilaku. Apapun
masalah ini , sesi sosiodrama memberikan kesempatan bagi orang untuk mengekspresikan berbagai macam emosi, dari air mata sampai tawa, dan
untuk menambah kosa kata. Teknik sosiorama menurut Al-Tabany bertujuan untuk: 1 melatih
keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan
40
Bayu gilang purnomo, Metode Sosiodrama dan Bermain Peran http:purnama-
bgp.blogspot.com201111metode-sosiodrama-dan-bermain_01.html , diakses Minggu, 13
November 2016.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
sehari-hari, 2 memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip, 3 melatih memecahkan masalah, 4 meningkatkan keaktifan belajar, 5
memberikan motivasi belajar kepada anak, 6 melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok, 7 menumbuhka daya
kreatif siswa, dan 8 melatih siswa mengembangkan sikap toleransi.